Thursday, September 27, 2007

Hujan....

Bersama Kesukaran Ada Kemudahan
(from milis)

Ada kegundahan tersendiri yang dirasakan seekor anak katak ketika langit tiba-tiba gelap.

"Bu, apa kita akan binasa. Kenapa langit tiba-tiba gelap?" ucap anak katak sambil merangkul erat lengan induknya.

Sang ibu menyambut rangkulan itu dengan belaian lembut.

"Anakku," ucap sang induk kemudian. "Itu bukan pertanda kebinasaan kita. Justru, itu tanda baik." jelas induk katak sambil terus membelai. Dan anak katak itu pun mulai tenang.

Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama. Tiba-tiba angin bertiup kencang. Daun dan tangkai kering yang berserakan mulai berterbangan. Pepohonan meliuk-liuk dipermainkan angin. Lagi-lagi, suatu pemandangan menakutkan buat si katak kecil. "Ibu, itu apa lagi? Apa itu yang kita tunggu-tunggu?" tanya si anak katak sambil bersembunyi di balik tubuh induknya.

"Anakku. Itu cuma angin," ucap sang induk tak terpengaruh keadaan. "Itu juga pertanda kalau yang kita tunggu pasti datang!" tambahnya begitu menenangkan.

Dan anak katak itu pun mulai tenang. Ia mulai menikmati tiupan angin kencang yang tampak menakutkan. "Blarrr!!!" suara petir menyambar-nyambar. Kilatan cahaya putih pun kian menjadikan suasana begitu menakutkan. Kali ini, si anak katak tak lagi bisa bilang apa-apa. Ia bukan saja merangkul dan sembunyi di balik tubuh induknya. Tapi juga gemetar.

"Buuu, aku sangat takut. Takut sekali!" ucapnya sambil terus memejamkan mata.

"Sabar, anakku!" ucapnya sambil terus membelai. "Itu cuma petir. Itu tanda ketiga kalau yang kita tunggu tak lama lagi datang! Keluarlah. Pandangi tanda-tanda yang tampak menakutkan itu. Bersyukurlah, karena hujan tak lama lagi datang," ungkap sang induk katak begitu tenang.

Anak katak itu mulai keluar dari balik tubuh induknya. Ia mencoba mendongak, memandangi langit yang hitam, angin yang meliuk-liukkan dahan, dan sambaran petir yang begitu menyilaukan. Tiba-tiba, ia berteriak kencang,

"Ibu, hujan datang. Hujan datang! Horeeee!"


Anugerah hidup kadang tampil melalui rute yang tidak diinginkan.
Ia tidak datang diiringi dengan tiupan seruling merdu.
Tidak diantar oleh dayang-dayang nan rupawan.
Tidak disegarkan dengan wewangian harum.

Saat itulah, tidak sedikit manusia yang akhirnya dipermainkan keadaan. Persis seperti anak katak yang takut cuma karena langit hitam, angin yang bertiup kencang, dan kilatan petir yang menyilaukan. Padahal, itulah sebenarnya tanda-tanda hujan.


Benar apa yang diucapkan induk katak:

Jangan takut melangkah,
Jangan sembunyi dari kenyataan, sabar dan hadapi!!
Karena hujan yang ditunggu, insya Allah, akan datang
Bersama kesukaran ada kemudahan
Sekali lagi, bersama kesukaran ada kemudahan

~ mendengarkan dengan seksama pesan induk katak....
~ semua akan berlalu, ya semua akan berlalu
~ gw akan mengingatnya tanpa sakit lagi
~ meyaqini ada keindahan yang bisa gw dapetin
~ meyaqini.... ada kemudahan didalam kesukaran

5 comments:

Anonymous said...

belajar bisa dari siapapun termasuk dari katak yang mungil khan?
dan hujan adalah berkah perlu disyukuri kedatangannya.

p3m4 d04nK said...

Insight Today......!!!

Totok Sugianto said...

betapa indahnya hidup ini kalau kita sanggup menghadapi segala macam cobaan tanpa harus bersembunyi atau bahkan lari... karena dibalik cobaan tersebut pasti ada hikmah yg telah disiapkan tuhan kepada kita...

salam kenal ya non :)

Anonymous said...

tambahan: menikmati apa yg kita dpt
mensyukuri apa yg sudah kita lalui

ndahdien said...

@ ely: ga' ngliat siapa gurunya ya mb'
@ tree: yup!
@ totok: kadang untuk melihat adanya hikmah itu yang zulitt. lam kenal juga ms
@ kenny: ga' cuma menyukuri yg enak2 yo mb'yu yg paitnya juga harus qt syukuri

Disini, untuk Sebuah Janji

Generasi masa kini mungkin telah memiliki pemikiran yang terbuka dalam mendefinisikan kewajiban anak kepada orang tua. Dari banyak opini di ...