Showing posts with label fotografi. Show all posts
Showing posts with label fotografi. Show all posts

Tuesday, September 24, 2013

Fantastic and Unique Trip: One Dress, One Woman, One World

Apa jadinya jika seorang dosen Ilmu Komputer menikah dengan Guru Pembimbing SMA? Serius dan dengan rutinitas itu-itu saja, ah sepertinya akan membosankan. Namun apa jadinya jika guru SMA itu adalah seorang petualang dan dosen itu adalah seorang photographer? Jawabannya adalah sebuah perjalanan mengunjungi berbagai tempat di belahan dunia dengan foto-foto berkonsep apik dan menarik.


Pasangan unik dengan ide brilliant ini adalah Jeff dan Jennifer Salvage, mereka menikah di Easter Island, Chili, pada tahun 2008. Lima tahun terakhir ini mereka menghabiskan waktu berdua dengan bepergian ke 19 negara. Perjalanan mereka mengingatkan saya dengan dua ransel, Mba Dina dan Ryan yang juga pasangan suami istri (Dina Rosita, Sarjana Kimia ITB asli Suroboyo dan Ryan Koudys, Sarjana Komputer dari Kanada), Mereka memulai perjalanan pada tahun 2009, meninggalkan apartemen yang nyaman, menjual barang sebagai modal perjalanan dan memulai petualangan menjelajahi dunia.


Perbedaannya, Jeff dan Jenn mengabadikan perjalanan mereka dengan sebuah tema “One Dress, One Woman, One World - Experience the world through the eyes of a bride”. Jeff dengan keahliannya dalam dunia fotografi mengabadikan perjalanan mereka melalui foto-foto Jennifer diberbagai tempat dalam gaun pengantinnya.

Thursday, April 18, 2013

Luka, The Little Prince


Pangeran kecil ini bukanlah Pangeran dalam cerita The Little Prince atau Le Petit Prince. Pangeran kecil bernama Luka tidak bisa menjelajah jauh dari tempatnya, di usianya yang sudah 12 tahun Luka hanya terbaring di tempat tidur atau kursi roda, kemampuan terbesarnya adalah menggerakkan jari-jari kecilnya dengan lemah, dia menderita muscular dystrophy. Namun seperti juga sang Pangeran Kecil, Luka juga memiliki khayalan tinggi untuk melakukan hal-hal yang bisa dilakukan anak-anak pada umumnya.

Adalah Matej Peljhan seorang fotografer dari Slovenia yang membantu Luka mewujudkan impiannya. Tanpa tipuan digital, Matej membuat setting tempat sederhana berupa 2 lembar kain berwarna dan beberapa benda pendukung kemudian memposisikan Luka seolah dia sedang melakukan beragam aktivitas. Sebuah pekerjaan sederhana dengan impact yang luar biasa. Matej Peljhan telah memungkinkan Luka untuk mengeksplorasi dunia imajiner di mana Luka bisa menembak bola basket, memanjat tangga, menyelam, terbang bersama balon bahkan melakukan handstand.


Saya menyukai karya Matej bukan karena alasan kehebatan teknik fotografi yang saya sendiri memang tidak tahu, namun dengan fotonya Matej menyentuh sisi kemanusiaan dan membuat foto-foto Luka berbicara lebih dalam. Well done Matej!

Foto-foto lengkap bisa dilihat di dailymail.uk

Thursday, March 5, 2009

Belajar Fotografi


Dalam fotografi berlaku ujaran, siapkan peralatan selengkap mungkin, tapi bersiaplah memotret dengan peralatan apa adanya.

Gw tercenung dengan kata penutup dalam rubrik "Klinik Fotografi" yang terbit di Koran Kompas hari Selasa, 24 Februari 2009 yang membahas "Kiat Menyederhanakan Pemotretan". Seorang fotografer dengan kamera nan canggih dan pengoperasian yang lumayan ribet buat ukuran gw yang gagap SLR dituntut untuk menghasilkan foto yang bukan hanya cuakep cuakep cuakep tapi juga dapat bercerita. Bersiap memotret apa adanya artinya fotografer ga' perlu banyak alesan dengan keterbatasan lensa, pencahayaan, cuaca atau bahkan waktu yang singkat sebagai penyebab hasil pemotretan yang jelek, lebih parah lagi dengan segudang alesan itu ia tidak jadi mengeluarkan kameranya. Gregetan banget kalo ngliat fotografer yang sudah dipersenjatai lengkap tapi akhirnya menyerah kalah sebelum bertempur!! Blehhhh… kasihin aja kamera lo ke gw :">

Gw termasuk orang yang guatel dalam mengabadikan moment, jeprat jepret iseng dijalanan atau disuatu tempat atau suatu benda yang gw anggap menarik akan langsung gw ambil tanpa pertimbangan kualitas hasil pemotretan. Yaa maklum aja dulu gw cuma punya kamera Fuji MDL 5 yang baru bisa dilihat hasilnya setelah dicetak, trus kamera dari HP Nokia 6230 dan E51 yang ga' diragukan lagi kejelekannya dan baru-baru ini kamera pocket Nikon coolpix yang kualitasnya jelas kalah jauh dari SLR. Kadang gw ga' pede ketika mengeluarkan Nikon di pasar, di jalanan atau di stasiun, yang akan memunculkan cibiran "Halah sok nggaya/kurang kerjaan/gw sumpahin kamera jeleknya dicopet", sebuah opini yang akan berbeda jauh kalo gw ngeluarin SLR yang akan dipandangi dengan penuh kekaguman "wow kameranya keren/wartawan darimana/hunting yang penuh perjuangan".

Disini, untuk Sebuah Janji

Generasi masa kini mungkin telah memiliki pemikiran yang terbuka dalam mendefinisikan kewajiban anak kepada orang tua. Dari banyak opini di ...