![]() |
Ngeceeeesss..... |
Showing posts with label konser. Show all posts
Showing posts with label konser. Show all posts
Saturday, October 13, 2012
DRAMA tiket Maroon 5 PALSU
Hampir semua orang anggaplah tahu gw dari jaman This is Love udah cinta matek sama Mas Adam Suseno Levine. Adam Levine adalah bonus istimewa dari Maroon 5. Walaupun pak kyai udah berkali-kali ngingetin bahwa memuja seseorang berlebihan itu HARAM hukumnya, apalagi yang dipuja itu seorang pria non muslim penuh tatto. Duuuuhh neraka jahanam pastilah udah menungguku. Tapi gimana lagi, pesona kumis Mas Adam err..... WOIIII itu Adam-nya mba Inuuuuuuuuul!!!
Gak heran juga kalo Maroon 5 konser di Jakarta gw akan menjadi orang pertama kesekian ribu yang akan mengantri tiketnya. Gw dan Hellen menjadi saksi betapa seksinya Adam Levine keringetan di panggung istora senayan Konser Maroon 5 tanggal 27 April 2011. Ketika mas Adam gak bisa tidur karena gangguan nyamuk gw pun gak bisa tidur karena performance-nya (UH!! mencoba profesional) bener-bener kerrreeeeeeennn dan SEXY tentu saja. Kalo Maroon 5 dateng lagi ke Indonesia GW-HARUS-NONTON-LAGI!!!
Friday, December 3, 2010
KONSER “EXELLENTIA” KLA PROJECT
Peluncuran album ke-10 Kla Project dilakukan dengan menggelar konser Exellentia di Ballroom Central Park pada hari Jum’at 26 November 2010. Butuh waktu lumayan lama untuk menuju Ballroom Central Park, karena lift yang menuju tempat konser hanya dikhususkan untuk crew, penonton harus keluar di lantai 7 naik eksalator berkali-kali. Ini tentu saja merepotkan sekaligus menyebalkan. Konser yang dijadwalkan mulai pukul 18.30 entah kenapa molor hingga 20.30. Awalnya penonton senang dengan mundurnya jadwal karena sebagian besar terjebak kemacetan parah karena sore itu Jakarta di guyur hujan deras tapi ketika jam 8 belum juga dimulai teriakan Klanese (fans KLa Project) meminta Kla Project segera tampil semakin kencang… KeLaMaaa-aaan!!! Katon membuka konser dengan lagu yang tidak saya tahu dilanjutkan dengan lagu yang lagi-lagi judulnya saya tidak tahu tapi setidaknya pada beberapa bait masih bisa ikut bernyanyi hingga akhirnya saya bisa ikut bernyanyi di lagu ke-3…. Bantu aku.. lari dari bayangmu, hasrat melupakanmu. Lagu ke-4: Kekasih aku pulang… menjemput impian, lagu ke-5: Apa saja ku mau, asal itu buatmu.. satu kayuh berdua.
Saya sebenarnya bukan fans fanatic Kla Project, ini adalah konser ke-2 Kla Project setelah sebelumnya pada 4 Desember 2009 bertempat di Kempinski Grand Ballroom Grand Indonesia untuk pertama kalinya Kla Project ber-reuni dengan semua personel termasuk Ari dan Sisca. Ketika Kla Project menghentak dunia music Indonesia dengan lagu “Tentang Kita” saat itu saya masih berseragam merah putih sedang gandrung dengan falsetto Jordan Knight “I’ll Be Loving You….Forever” dan tentu saja “step by step… ohh bibeeeyy” NKOTB. Lagu-lagu indah dengan lirik puitis pada album-album berikutnya sepertinya lebih cocok buat kakak sedangkan saya dengan ke-ababil-an saya saat itu lebih memilih meneriakkan syair-syair lagu Denada, Iwa K, Slank dan Dewa 19 Band di kamar mandi. Masa kuliah dan awal kerja walaupun sudah mulai hafal dengan lirik Kla Project tapi tetap saja tidak tergerak untuk membeli kaset dan CD-nya, oh yeaahh masa-masa itu adalah masa dimana Rock dan Jazz begitu menghipnotis. Hingga akhirnya bertemu teman yang suka banget Kla Project, maka mulailah menyimpan MP3 (bajakan) di memory dan mendewakan “meski tlah jauh” yang dilantunkan Lilo dengan sangat baik. Entah kenapa saya sangat menyukai warna vocal Lilo yang nge-rock, ahh.. ini pasti karena jiwa saya yang meledak-ledak^^
Saya sebenarnya bukan fans fanatic Kla Project, ini adalah konser ke-2 Kla Project setelah sebelumnya pada 4 Desember 2009 bertempat di Kempinski Grand Ballroom Grand Indonesia untuk pertama kalinya Kla Project ber-reuni dengan semua personel termasuk Ari dan Sisca. Ketika Kla Project menghentak dunia music Indonesia dengan lagu “Tentang Kita” saat itu saya masih berseragam merah putih sedang gandrung dengan falsetto Jordan Knight “I’ll Be Loving You….Forever” dan tentu saja “step by step… ohh bibeeeyy” NKOTB. Lagu-lagu indah dengan lirik puitis pada album-album berikutnya sepertinya lebih cocok buat kakak sedangkan saya dengan ke-ababil-an saya saat itu lebih memilih meneriakkan syair-syair lagu Denada, Iwa K, Slank dan Dewa 19 Band di kamar mandi. Masa kuliah dan awal kerja walaupun sudah mulai hafal dengan lirik Kla Project tapi tetap saja tidak tergerak untuk membeli kaset dan CD-nya, oh yeaahh masa-masa itu adalah masa dimana Rock dan Jazz begitu menghipnotis. Hingga akhirnya bertemu teman yang suka banget Kla Project, maka mulailah menyimpan MP3 (bajakan) di memory dan mendewakan “meski tlah jauh” yang dilantunkan Lilo dengan sangat baik. Entah kenapa saya sangat menyukai warna vocal Lilo yang nge-rock, ahh.. ini pasti karena jiwa saya yang meledak-ledak^^
Wednesday, June 4, 2008
Intimate Concert with Glenn Fredly (ga' intim tuhh)
Sorry kalo beritanya basi, coz lagi banyak PR dari pak boz
Mendengar kata intim tentu yang ada dalam bayangan gw, Glenn bakal lebih banyak berinteraksi dengan fans-nya dengan tata panggung yang memudahkannya mengunjungi penggemarnya. Ternyata... jauuuuhhh boooo.. Diawali dengan molornya jadual concert 1 jam 40 menit Glenn baru muncul jam 20.40 dengan bernyanyi di stage yang masih tertutup tirai, gw sempet bilang ke nusy kalo sebenrnya Glenn lagi nyanyi dari rumahnya makanya tirainya masih ditutup. Selanjutnya dia membuka dengan lagu-lagu riang hmm oke juga nih... kekecewaan gw berlanjut ketika dia nyanyi bareng Dewi Persik yang pakaian dan goyangannya ngga' Bangetzz (emange ga' da penyanyi dangdut laennya ya!!) dan semakin bete super duper bete ketika Glenn memasukkan puisi-puisi dengan background sebuah film yang menjadi pengantar dari setiap perpindahan lagu (story behind the song gitu deee..) Ya ampyuuunnnn.. ZZzzzzz...!!! Ternyata bukan cuma gw aja yang ga' bisa terbawa setiap untaian kata melouw Glenn mengantar kisah dibalik rangkain lagu yang sudah direkam, banyak banget yang pada menggerutu "douhh ini apaan seh!" bahkan beberapa orang di bangku VVIP belakang gw pulang duluan karena emang 1.5 jam pertama bener-bener membosankan. Tapi pada sebuah lagu gw sempet teriak histeris karena dari tribun belakang ada seorang Tompi dengan suaranya yang unik itu... TOMPIIII i luv u muach muach!!
Wednesday, February 13, 2008
Kalo Aku Menjadi...
Media sedang genjar memberitakan konser maut 9 february di Bandung yang merenggut 10 nyawa, ada yang berulang-ulang menayangkan rangkuman kejadian konser-konser maut dari jaman SOS, ada yang menyoroti panitia, aparat bahkan kehidupan positif para punkers yang sering dipandang negatif banyak orang (termasuk gw). Siapa yang merasa bertanggungjawab terhadap setiap musibah?? Tidak ada! Semua merasa sudah melakukan yang terbaik, panitia mendapat tempat yang tidak sesuai untuk pertunjukan.... tetapi kami sudah mendapat ijin lho. Aparat dinilai tidak bisa mengendalikan situasi... berapa sih jumlah kami untuk menangani sebegitu banyak orang? Penonton dalam keadaan mabuk.. loh kami mendapat bir gratis dari personel beside. Apakah ada penyesalan dari pihak Beside?? Entahlah... sepertinya karena tidak sebeken UNGU band ini kurang mendapat sorotan dari media.
Gw menyukai live concert coz euphoria yang dihasilkan dari dentuman music yang menghujam dada dan perasaan senang bisa melihat idola qt dari dekat. Sejak kuliah (dah lepas dari pengawasan ortu) gw mulai nonton concert tentu saja yang murahan (gratis kalo bisa!). Kami memilih band yang akan di tonton dengan pertimbangan aspek keamanan, dan pilihannya jatuh kepada Dewa, Padi, Gigi dan Ari Laso. Slank & Iwan Fals kami hindari walopun sangat menyukai karya-karyanya karena sudah dijamin rusuh, sedangkan band yang dulu berkibar seperti SOS ga' pernah sekalipun qt tonton bahkan pernah tiket Padi qt anggurin karena ternyata ada SOS... alasannya.. musik mereka ga' sesuai selera qt. Yah.. tontonan adalah masalah selera.
Setelah punya penghasilan sendiri dan makin mudahnya mendapatkan live concert gw juga makin rajin nonton dari yang EO-nya ecek-ecek sampe berkelas like adrie subono. Kerasa banget bedanya ketika sebuah concert diadain sebuah promotor yang berkelas, jaminan keamanan dan kenyamanan menonton benar-benar bisa qt peroleh. Orang jawa bilang "rego nggowo rupo"... mungkin itulah yang menyebabkan penonton di sebuah concert dengan tiket murah diwajibkan membawa nyawa double. Kalo menurut gw yang sok pintar dan belagu ini masalah utama adalah di kesiapan panitian menggelar sebuah event.
Gw menyukai live concert coz euphoria yang dihasilkan dari dentuman music yang menghujam dada dan perasaan senang bisa melihat idola qt dari dekat. Sejak kuliah (dah lepas dari pengawasan ortu) gw mulai nonton concert tentu saja yang murahan (gratis kalo bisa!). Kami memilih band yang akan di tonton dengan pertimbangan aspek keamanan, dan pilihannya jatuh kepada Dewa, Padi, Gigi dan Ari Laso. Slank & Iwan Fals kami hindari walopun sangat menyukai karya-karyanya karena sudah dijamin rusuh, sedangkan band yang dulu berkibar seperti SOS ga' pernah sekalipun qt tonton bahkan pernah tiket Padi qt anggurin karena ternyata ada SOS... alasannya.. musik mereka ga' sesuai selera qt. Yah.. tontonan adalah masalah selera.
Setelah punya penghasilan sendiri dan makin mudahnya mendapatkan live concert gw juga makin rajin nonton dari yang EO-nya ecek-ecek sampe berkelas like adrie subono. Kerasa banget bedanya ketika sebuah concert diadain sebuah promotor yang berkelas, jaminan keamanan dan kenyamanan menonton benar-benar bisa qt peroleh. Orang jawa bilang "rego nggowo rupo"... mungkin itulah yang menyebabkan penonton di sebuah concert dengan tiket murah diwajibkan membawa nyawa double. Kalo menurut gw yang sok pintar dan belagu ini masalah utama adalah di kesiapan panitian menggelar sebuah event.
Monday, November 26, 2007
Dari JakJazz & Kuliner
Selepas maghrib kami memasuki arena jak jazz festival 2007, belum terlalu penuh dan ada sedikit penyesalan karena ternyata handycamp dengan leluasa dapat melewati pemeriksaan ala kadarnya. Sebagai orang udik yang pertama kali nonton jak jazz kami sudah kebingungan di arena depan, berharap ada panitia yang menyodorkan panduan acara sehingga kita langsung tau panggung apa, dimana dan ada siapa dan kalo beruntung dapat juga seabrek gratisan majalah (ka' di jgtc gituu) tapi ternyata yang ada sebuah stand yang menjual buku panduan. Oalahh miskin amat, masa buku panduannya aja dijual dan karena kemiskinan kami juga cukup 1 aja yang dibeli dan bekerjasama membaca denah. Akhirnya diputuskan untuk menonton dewa budjana&tohpati ==> ireng maulana tapi lagi-lagi kita muter-muter area outdoor dan mendapatkan stage tanpa nama dan belum ada performer. Mengikuti pepatah lama kamipun bertanya kepada panitia dimanakah gerangan dewa budjana tapi ternyata mereka juga ga' tau, daripada bingung kami mencari sumber suara yang sepertinya dari indoor.
Di arena indoor tidak ada petunjuk ruangan mana yang dipakai ataupun plakat besar didepan pintu yang menunjukkan apa nama stage didalamnya karena jelas ini akan membantu. Kamipun terdampar di sebuah stage yang setelah di tebak-tebak ini pemenang jakjazz.. ooo berarti ini impro stage. Gw yakin banget ada big stage di indoor makanya bergegas kami meninggalkan impro dan setelah keliling 3/4 putaran kami mengintip melalui pintu B3 yang tertutup.. lahh itu kan ireng maulana. Kosong... mana penontonnya?? Apa Ireng&Band lagi latihan?? Tapi kami memutuskan untuk duduk dan ternyata di stage yang sepi ini akan ada penampilan Rani dan Carmen. Ireng Maulana juga bingung ka' gw dengan sepinya pengunjung disini dan sedikit menyindir panitia lalu berlalu ke belakang panggung mungkin mendamprat mereka (hihiii ini jelas opini pribadi). Terbukti setelah Ireng kembali ke panggung dan mengiringi Rani kemudian disusul penampilan Carmen Big Stage-pun mulai banyak pengunjung. Ngga' perlu gw ceritain betapa memukau mereka dan performer lainnya yang kami saksikan seperti Luciano Antonio & Zarro, Danny & Marlayne Connection, Satoru Shionoya, Curtiz King (cuma bisa manggut-manggut dari jauh karena stage-nya penuh banget) dan Maliq & d'essentials yang jelas kami terpuaskan.
Di arena indoor tidak ada petunjuk ruangan mana yang dipakai ataupun plakat besar didepan pintu yang menunjukkan apa nama stage didalamnya karena jelas ini akan membantu. Kamipun terdampar di sebuah stage yang setelah di tebak-tebak ini pemenang jakjazz.. ooo berarti ini impro stage. Gw yakin banget ada big stage di indoor makanya bergegas kami meninggalkan impro dan setelah keliling 3/4 putaran kami mengintip melalui pintu B3 yang tertutup.. lahh itu kan ireng maulana. Kosong... mana penontonnya?? Apa Ireng&Band lagi latihan?? Tapi kami memutuskan untuk duduk dan ternyata di stage yang sepi ini akan ada penampilan Rani dan Carmen. Ireng Maulana juga bingung ka' gw dengan sepinya pengunjung disini dan sedikit menyindir panitia lalu berlalu ke belakang panggung mungkin mendamprat mereka (hihiii ini jelas opini pribadi). Terbukti setelah Ireng kembali ke panggung dan mengiringi Rani kemudian disusul penampilan Carmen Big Stage-pun mulai banyak pengunjung. Ngga' perlu gw ceritain betapa memukau mereka dan performer lainnya yang kami saksikan seperti Luciano Antonio & Zarro, Danny & Marlayne Connection, Satoru Shionoya, Curtiz King (cuma bisa manggut-manggut dari jauh karena stage-nya penuh banget) dan Maliq & d'essentials yang jelas kami terpuaskan.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Disini, untuk Sebuah Janji
Generasi masa kini mungkin telah memiliki pemikiran yang terbuka dalam mendefinisikan kewajiban anak kepada orang tua. Dari banyak opini di ...

-
Tidak pernah terbayangkan betapa menyakitkan dan menyedihkannya ketika Roso, kucing yang sudah saya cintai sejak ia masih dalam kandungan ...
-
Gw termasuk barisan orang yang ga' bisa hidup tanpa music, masih inget banget dalam ingatan kaset pertama tahun '89 yang gw beli seh...
-
> Nengokin satu lagi junior-nya Ex_Pesona yang juga adalah cucu gw (uhuk uhuuukkk… makin tuex aja nih eyang putri, eyang kakungnya kemana...