Thursday, August 30, 2007

aku bertanya kepada-MU (lagi)

menyusuri jalan tanpa peduli apapun yang akan terjadi
menempuh alur tanpa peduli apakah benar atau salah
tidak mau bertanya
tidak mau meminta pertolongan

Marah!
Aku marah kepada-MU
sejak kemarahan itu..........
pernahkah KAU dengar permohonan untuk diriku?

aku telah melupakan harapanku
aku telah membunuh mimpiku
Terlalu lelah berharap
Tak mau berharap
Tak ada harapan

namun aku kembali lagi
kembali melakukan kebodohan yang sama
menanyakan lagi arah mana yang musti aku pilih
bergantung lagi kepada-MU untuk hal yang tidak aku tahu
karena Engkau Yang Maha Tahu sedangkan aku tidak
karena Engkau Yang Maha Kuasa sedangkan aku tidak
dan kembali lagi.... Engkau hanya diam...

mungkin aku terlalu tuli untuk mendengar-MU
mungkin aku terlalu buta untuk melihat petunjuk-MU
mungkin hatiku terlalu dingin untuk merasakan kehangatan kasih-MU
mungkin qalbuku terlalu gelap untuk Kau sinari

tapi aku masih kembali disini
kembali aku bertanya kepada-MU
sudikah untuk kali ini Kau menjawabnya???

No comments:

Disini, untuk Sebuah Janji

Generasi masa kini mungkin telah memiliki pemikiran yang terbuka dalam mendefinisikan kewajiban anak kepada orang tua. Dari banyak opini di ...