Showing posts with label traveling. Show all posts
Showing posts with label traveling. Show all posts

Saturday, December 7, 2013

Bekal Libur Panjang: Daftar Artikel Panduan Wisata

Whoaaaa..... banyak tanggal merah!! Saatnya ambil cuti dan meninggalkan rutinitas, menjelajahi tempat baru mengenal orang baru atau bahkan dapat pacar baru ;)

Masih bingung mo jalan kemana? bagaimana transportasinya? Nginep dimana? Apa aja yang ada disana? Coba intip catatan perjalanan gw yang levelnya masih lokal sahaja. Capek bacanya karena artikelnya panjang banget? Tenang.... lebih capek ngumpulin infonya koq heheee... Buat bekal perjalanan kalian bisa print artikel tersebut dan disimpan dalam bentuk pdf file (klik ctrl+P --> save), dengan begitu gw juga bisa nebeng jalan-jalan kalian. Selamat berlibur temanz...........
  1. Panduan Wisata Belitung (Bangka Belitung) ~> kalo yang ini musti beli bukunya dunx :D
    Buku Wisata Hemat Belitung by Endah Murniwati
     
  2. Panduan Wisata Bromo - Pekalen - Sempu (Jawa Timur)
  3. Panduan Wisata Derawan - Sangalaki - Kakaban (Kalimantan Timur)
  4. Panduan Wisata Jogja (DIY)
  5. Menikmati indahnya Sendratari Ramayana di Prambanan (DIY)
  6. Panduan Wisata Dieng (Jawa Tengah)
  7. Panduan Wisata Karimun Jawa (Jawa Tengah)
  8. Panduan Wisata Solo (dan tetangganya) (Jawa Tengah)
  9. Panduan Wisata Kebumen (Jawa Tengah)
  10. Mencari cinta di tiga kota: Semarang - Ungaran - Magelang (Jawa Tengah)
  11. Panduan Wisata Garut (Jawa Barat)
  12. Panduan Wisata Pangandaran (Jawa Barat)
  13. Panduan Wisata Bogor (Jawa Barat)
  14. Panduan Wisata Ujung Genteng - Sukabumi (Jawa Barat)
  15. Panduan Wisata Bandung dan Lembang - Persiapan (Jawa Barat)
  16. Panduan Wisata Bandung – Lembang (jalan-jalan) (Jawa Barat)
  17. Jalan-jalan singkat di Cirebon dan Kuningan (Jawa Barat)
  18. Panduan Wisata Lombok (Persiapan)
  19. Panduan Wisata Lombok (Perjalanan)
  20. Panduan Wisata Tidung - Kepulauan Seribu (DKI Jakarta)
  21. Panduan Wisata Pantai-Pantai di Lampung, Way Kambas, Krakatau dan Kiluan
  22. Panduan Wisata Bali (Persiapan)
  23. Panduan Wisata Bali (Jalan-Jalan di Bali)
  24. Panduan Wisata Aceh, NAD
  25. Panduan Wisata Sabang, NAD
  26. Panduan Wisata Medan, Toba Brastagi (Sumatera Utara)
  27. Transit sejenak di Makassar dan Gowa (Sulawesi Selatan)
  28. Transit sejenak di Bau-Bau Kota Semerbak (Sulawesi Tenggara)
  29. Merencanakan Perjalanan Wisata Part #1
  30. Merencanakan Perjalanan Wisata Part #2
  31. Jalan-Jalan ke Desa Wisata

Tuesday, September 24, 2013

Fantastic and Unique Trip: One Dress, One Woman, One World

Apa jadinya jika seorang dosen Ilmu Komputer menikah dengan Guru Pembimbing SMA? Serius dan dengan rutinitas itu-itu saja, ah sepertinya akan membosankan. Namun apa jadinya jika guru SMA itu adalah seorang petualang dan dosen itu adalah seorang photographer? Jawabannya adalah sebuah perjalanan mengunjungi berbagai tempat di belahan dunia dengan foto-foto berkonsep apik dan menarik.


Pasangan unik dengan ide brilliant ini adalah Jeff dan Jennifer Salvage, mereka menikah di Easter Island, Chili, pada tahun 2008. Lima tahun terakhir ini mereka menghabiskan waktu berdua dengan bepergian ke 19 negara. Perjalanan mereka mengingatkan saya dengan dua ransel, Mba Dina dan Ryan yang juga pasangan suami istri (Dina Rosita, Sarjana Kimia ITB asli Suroboyo dan Ryan Koudys, Sarjana Komputer dari Kanada), Mereka memulai perjalanan pada tahun 2009, meninggalkan apartemen yang nyaman, menjual barang sebagai modal perjalanan dan memulai petualangan menjelajahi dunia.


Perbedaannya, Jeff dan Jenn mengabadikan perjalanan mereka dengan sebuah tema “One Dress, One Woman, One World - Experience the world through the eyes of a bride”. Jeff dengan keahliannya dalam dunia fotografi mengabadikan perjalanan mereka melalui foto-foto Jennifer diberbagai tempat dalam gaun pengantinnya.

Thursday, April 11, 2013

Buku Pertama Ndah, Wisata Hemat: Belitung

Tidak disangka tidak dinyana dan tidak diduga ada penerbit yang mampir ke blog panduan wisata versi ndahsaja khilaf meminta saya menulis buku panduan wisata. Awalnya saya ragu, apa benar tulisan saya yang acak adul di blog bisa diangkat dalam sebuah buku. Emang sih... kalo ngeliat fenomena buku-buku yang diangkat dari twitter bermodal banyak follower isinya biasa saja tapi bisa diterima banyak orang.

Tapi kan masalahnya:

  1. Tulisan saya tidak bagus: berbeda dengan blog yang gak perlu EYD dan segala macamnya menurut saya buku menuntut penulis yang memahami bagaimana merangkai kata menjadi kalimat indah dan meyakinkan
  2. Saya tidak punya follower melimpah ruah: di era socmed seperti sekarang ini, jumlah follower twitter sangat mempengaruhi promosi. Walaupun saya menulis blog perjalanan wisata tapi akun twitter ndahdien tidak berisi layaknya seorang traveler yang ramai mengabarkan rencana perjalanan wisata jauh jauh jauh hari, selalu posting foto saat di tempat wisata, bikin hestek #tripanu #tripini dan kemudian masukin dalam chirpstory.com. Ah saya memang tidak bakat menjual diri blog dan buku, saya syedih tuiiippss.....

Thursday, July 21, 2011

Panduan Wisata versi Ndah

Sekian lama ngilang dari dunia blogspot dan tidak lagi rajin blogwalking bukan berarti saya mengundurkan diri dari dunia perblogingan. Kehadiran twitter memang mengacaukan semua kegemaran saya untuk nge-blog, berkunjung sana sini, bahkan membaca buku. Hmm... alasan saya aja sih yang memang penyakit males-nya kambuh tanpa ada obat penyembuhnya :(

Tapi awal tahun ini saya punya tekad untuk mengaktifkan kembali blog saya dengan lebih fokus, niatnya begini: 

  • Blogspot akan saya gunakan untuk menuliskan review buku yang saya baca ~> masih dalam tahapn niat :(
  • Mulitply akan saya gunakan untuk upload foto-foto perjalanan saya
  • dan yang terbaru Wordpress akan saya gunakan untuk menuliskan perjalanan saya

Pembuatan account baru wordpress (karena account ndahdien lupa password-nya) dengan nama ndahsaja.com lebih dikarenakan kebosanan saya dengan permintaan itinerary dari teman-teman. kadang iten saja masih belum cukup, mereka masih bertanya banyak hal tentang tempat yang akan di tuju. Oleh karena itu semua bahan yang telah saya kumpulkan sebagai bekal perjalanan, saya ramu kembali dengan mencari info wisata terbaru dan jadilah panduan wisata ala Ndah.

Nah jika anda juga membutuhkan informasi tempat wisata, sarana transportasi apa yang digunakan, penginapan yang tersedia apa saja, berapa tarif masuk obyek wisata, dan informasi lainnya silahkan berkunjung ke lapak baru saya. Beberapa tempat wisata yang telah saya kunjungi memang belum semuanya di buat, namun sedikit list ini semoga membantu... tolong di bantu yaaa prok prok proookkk....

Monday, October 13, 2008

Buatku... Kereta masih yang terbaik

Mohon Maaf Lahir dan Batin

Gegap gempita lebaran telah berlalu, mulai hari Kamis gw dah ngantor lagi tapi berhadapan dengan gangguan internet, nyobain dengan Indosat paket eco yang katanya dengan Rp 100.000 bisa donlud unlimited/bulan koneksinya masih dodol. Yah sudahlah... sabar ajah.

Perjalanan panjang selalu melelahkan dan terkadang membosankan, seperti kepulangan gw ke Gombong akhir September lalu. Optimisme bisa sahur di rumah karena bisa mencapai indramayu dalam waktu 5 jam segera terhapus setelah masuk Cirebon dan terjebak macet di tol Kanci selama 5 jam. Tol yang seharusnya mempercepat perjalanan justru menjadi titik kemacetan terparah, bahkan temen gw yang masuk Cirebon jam 8 baru bisa keluar tol jam 2. GILA!! Ini harus jadi PR besar DLLAJR dan Jasa Marga yang tidak tanggap dengan jumlah loket dan kecepatan layanan di pintu tol. 17 jam total waktu yang gw habiskan didalam bis sampe pantat serasa lengket ma jok. Untungnya BNI ngasih bus yang lumayan enak jadi badan ga' sampe pegel-pegel atau kaki bengkak.

Pulang kembali ke Bogor gw mengggunakan KA Taksaka yang datang di stasiun Gombong tepat waktu dan sampe di stasiun Gambir juga tepat waktu, 6 jam 20 menit, GREAT!! Kesialan justru menimpa temen gw yang pulang naik LORENA dari Padang, Padang-Bogor ditempuh 46 jam!! Bukan karena macet mengular atau jalanan rusak tapi karena kondisi Bus yang tidak layak pakai, setelah salah satu kenek bus Lorena meninggal karena jatuh dari pintu depan yang ternyata kuncinya rusak kemudian dilanjutkan dengan mogoknya bus tersebut di Lampung sehingga bus yang dia naiki terpaksa harus menunggu. Eh ternyata bus-nya juga mengalami hambatan karena meletusnya salah satu ban dan langsung disambut omelan penumpang setelah sang sopir bilang
"padahal ban-nya baru diganti lho"
"emange dia pikir di bus ini orangnya ga' lulus sekolahan ya!!"
Belum lagi gerutuan orang yang kesel karena telat masuk kerja coz sesuai janji jam 7 sudah nyampe Bogor tapi ternyata jam 9 masih ngantri di pelabuhan Merak. Selain kondisi bus yang tidak nyaman dia juga harus menghadapi tempat pemberhentian yang sangat tidak layak untuk bus sekelas LORENA, untuk ke toilet terpaksa harus membeli aqua dan mengacuhkan kondisi toilet. Ini bukan kali pertama layanan LORENA mengecewakan, temen gw yang naik LORENA Super Executive ke Jogja juga ngomel-ngomel dengan kondisi bus dan tempat istirahatnya.

Sejak di Bogor gw udah sangat jarang memanfaatkan bus untuk pulang kampung. Padahal sewaktu masih di Depok gw penggemar setia bus Sumber Alam, tapi layanan yang semakin menurun bikin gw pindah ke Rosalia Indah dan Lorena. Dua kali menggunakan Lorena dan dibuat sakit hati bikin gw ga' mau make lagi. Dengan Rosalia Indah sebenernya enak dan nyaman tapi sayang kalo lebaran jatah kursi dari Gombong ga' ada karena dah di booking orang Wonosari & Jogja. Akhirnya gw mulai beralih ke Kereta, kalo pulang gw lebih memilih naik Sawunggalih dari Jatinegara jam 19.00 karena Taksaka malam ga' brenti di stasiun Gombong, sedangkan saat balik ke Bogor gw memilih Taksaka yang brenti di Gombong jam 11.40 dan jam 18.00 dah nyampe ke Gambir sehingga gw bisa melanjutkan ke Bogor naik Pakuan Expres. Ongkosnya juga sesuai dengan kenyamanan yang qt dapet, pada hari biasa Sawunggalih Rp 110.000 dan Taksaka Rp 190.000 sedangkan lebaran kemarin Taksaka mematok harga Rp 340.000. Kursinya enak, toilet bersih, dapet makan, bebas macet dan aman.

Penilaian gw tentu aja ga' fair kalo mbandingin dengan kereta ekonomi dimana penumpang samasekali ga' mendapatkan kenyamanan juga keamanan. Ungkapan dalam basa Jawa bilang "Rego nggowo rupo", kalo mo enak ya emang musti bayar mahal. Buat gw yang rumahnya masih bisa ditempuh dalam waktu 7-8 jam kereta masih menjadi pilihan terbaik, sedangkan temen gw yang tinggal di Jember tetap lebih memilih pesawat sebagai sarana perjalanan terbaiknya walopun habis dari Surabaya masih harus naik bus/kereta lagi. Perjalanan panjang nan melelahkan tidak sebanding dengan kebahagiaan yang diperoleh saat berkumpul dengan keluarga, makanya jutaan orang berjuang menempuh perjalanan panjang dengan taruhan nyawa sekalipun. Semoga tahun depan pemerintah semakin baik dalam memfasilitasi perjalanan mudik dan semoga tahun depan gw juga dah punya "temen" seperjalanan cie cie......

Thursday, August 7, 2008

Jogja: 3 Hari Untuk Selamanya


Seharusnya pulang jalan-jalan gw membawa cerita-cerita indah, tapi sepertinya cerita indah selama 3 hari di jogja langsung tertelan aktivitas pelatihan. Ga' tau kenapa di tahun ketiga pelatihan ini tingkat stress jauh meningkat dibanding 2 penyelenggaraan sebelumnya. Mulai dari minimnya keterlibatan project officer sang empunya acara sampai kemanjaan peserta yang menuntut ini itu, ARGHHHHHHH!!! Menyebalkan!!

Tarik nafas dulu... tahannn...lepaskan.... hehhhhhh.. Sudahlah, lupakan sejenak kejengkelan dan kembali mengingat perjalanan di jogja.

Perjalanan dari Jakarta diawali dengan kesibukan mengurusi masalah transfer uang sebagai DP peminjaman mobil karena sang ATM kehabisan kertas walhasil transfer 2x sampai dapat bukti yang bisa di fax. Dengan mantapnya 4 ce' sok keren memasuki gerbong 1 KA Argo Lawu dan terbengong-bengong melihat tempat duduk qt sudah ditempati dan betapa malunya ternyata qt salah gerbong, kyiaaaa kumaha sih ms. santi bagian ticketing yang mengumumkan qt dapet gerbong 1 padahal di tiket jelas-jelas tertera gerbong 4 (dan koq ya ke-3 temen laennya percaya ajah). Berbekal humberger sebagai pengganjal perut yang sudah merana qt menunggu datangnya makanan berat (nasi dkk), sementara Santi dan Dian sudah terlelap gw n nusy sibuk nelfonin penginapan yang apesnya penuh semua (katanya sih lagi ada wisudaan). Yo wis lah, toh qt dah pesen mobil yang bisa nganterin nyari penginapan dan lagi di Jogja kan banyak candi jadi ya bisa lah bobo ma stupa ato malah numpang rumahnya kanjeng Sultan hehehe. Setelah makan malam dipastikan tidak bakal dibagikan, gw n nusy menyusul Santi & Dian tidur. Jam 3.30 sampai di Jogja dan langsung meluncur ke Borobudur. Target perjalanan hari pertama hampir semua terpenuhi kecuali sunset di Prambanan dan sendratari-nya yang ternyata cuma ada di hari Selasa dan Kamis. Sebagai gantinya qt mengunjungi candi bawah tanah. Sementara penginapan qt dapet di Wisma Gembira Jl. Sosrowijayan, dengan harga Rp. 175.000/malam qt dapet fasilitas standard AC, TV dan kamar mandi biasa tapi setidaknya cuma 3 menit jalan kaki udah nyampe Malioboro. Hebatnya lagi, gw n nusy dapet kamar nomor 12B alias 13 kyiaaa ceyem amattt.

Tuesday, May 6, 2008

Oleh-Oleh Pulang Kampung (perjalanan)

Perjalanan kali ini emang lumayan berat (tentu saja masih kalah berat dibanding sewatu naek Lorena nyasar itu hehehe), bukan hanya sewaktu pulang bahkan saat baliknya juga melelahkan. Makanya gw mo bagi cerita gw jadi 2, cerita perjalanan dan cerita di kampung. Buat yang bosen silahkan buka bab berikutnya;)

Gw pikir akan tertinggal kereta karena hari Rabu, 30 april 2008 jam 3.30 hujan yang turun di Bogor bukan hanya duerezzz tapi super derez plus angin kuenceng. Setengah jam ditunggu akhirnya anginnya kecape'an juga dan kemudian menghilang meninggalkan jejak sampah dan beberapa pohon yang terhuyung-huyung mungkin karena pusing setelah di ayun-ayun angin kencang. Tanpa menunggu hujan reda gw segera meluncur ke stasiun Bogor. Sebuah prestasi hebat setelah angkot berhasil menorehkan catatan waktu tercepat perjalanan Kampus-Stasiun dalam waktu 50 menit menjadi sia-sia karena sang kreta tidak juga berangkat. Wajah-wajah kesel dan gerutuan tajam semakin menyuramkan wajah KRL ekonomi yang pengap, panas dan kotor, jam 17.20 kami berangkat. Otak yang tidak begitu encer mulai mengakalkulasi lamanya perjalanan dan sarana transportasi tercepat yang bisa mengantarkan ke Jatinegara. Tau sendiri kan di Jakarta.. kalo hujhan, jhalanan machet, bechek pasti harus naek ojhech.. oughh chapee de... hihiii mulut ampe monyong niruin si "cintah laurah". Begitu sampe di stasiun tebet gw mendapat sambutan meriah dari tukang ojek dan dengan harga Rp. 7000 abang tukang ojek berhasil mengantarkanku ke gerbang pintu stasiun jatinegara tepat jam 18.45. Bergegas gw melewati penjaga peron Jatinegara dan menuju mushola yang berada diseberang lintasan. Walopun agak malu karena waktu maghrib saat ini sekitar jam 17.50 tapi gw yakin keterlambatan ini di tolerir, secepat kilat gw jamak sholat maghrib dan isya sehingga 3 menit menuju jam 19.10 (waktu keberangkatan kereta) gw sudah berada di jalur 1.

Sebelumnya gw sempat PARNO karena belum pernah naek kreta kelas bisnis apalagi malem hari sendirian pula ternyata tidak seserem yang gw bayangin, emang sih banyak orang lalu lalang tapi ngga' serem dan posisi gw yang deket jendela cukup aman untuk menyimpan barang bawaan. Karena demi pesenan ponakan tercintah gw membawa handy camp, camdig dan laptop dimana sebagian besarnya adaah barang pinjaman dari kantor...hehehe jadi mualuw. Tapi suasana yang aman itu tidak bisa membuat gw tidur... sepertinya pantat gw beradu dengan per tempat duduk karena busanya tidak terlalu tebal dan leher terasa kaku karena sandaran kursi tidak bisa diatur. Jam 3 dinihari gw nyampe di stasiun Gombong dengan badan pegel, pantat linu, mata ngantuk dan laper. Melirik loket terpampang tulisan "sampai dengan tanggal 4 Mei tiket kereta habis" baaagussss!!!

Friday, December 28, 2007

Suka Duka Liburan Akhir Tahun

Liburan gw kemarin jauh sekali dari rencana yang dah gw siapin, gw pikir bisa nyusur pantai selatan dari Pantai Petanahan-Pantai Suwuk-Pantai Karangbolong-Pantai Logending (ayah), bisa maen ke purwokerto ngasih surprise buat temen yang ulang tahun tanggal 23 dan bisa nengokin ponakan baru dar temenku yang melahirkan 28 november kemarin. Tapi ternyata tukang ojek-ku ga' jadi pulang karena ada pelatihan sampai tgl 20 dan ternyata juga banyak sodara yang nikah dan kudu wajib hadir.

Hujan deras yang mengguyur Jakarta Rabu 19 dec membuat laju bis tersendat-sendat sehingga nyampe rumah 2 jam lebih lama, beruntung gw masih bisa ikut sholat Ied. Cuaca sangat cerah sehingga gw bisa maen nengokin kontrakan baru si Kunyuk sambil nganterin gulai kambing yang tentu saja hasil masakah kakak. Hari Jum'at kami berencana melakukan kurban di rumah semuanya sudah dipersiapkan sampai sebuah sms berisi berita duka masuk HP babe jam 10 malam, kakak ipar babe alias budhe meninggal. Innalilahiwainailaihi roji'un.... gw bisa ngeliat duka yang mendalam di mata babe sewaktu gw mbangunin beliau dan menyampaikan kabar duka ini. Gw sendiri menyesal sekali belum sempat nengokin, karena kabar yang kami terima budhe sudah membaik sehingga kami baru merencanakan hari sabtu sore akan menjenguk kerumahnya di Sruweng dan selanjutnya menginap di Bocor - Kebumen untuk menghadiri pernikahan sodara. Hujan turun sangat deras malam itu begitu juga pagi harinya sehingga rencana dateng jam 6 molor satu jam sekalian melihat prosesi pemotongan kambing terlebih dahulu. Karena menunggu anak-anaknya yang di Jakarta acara pemakaman baru dilaksanakan jam 1. Sampai kematian budhe kami tidak tahu apa penyakit yang dideritanya, 4 dokter ahli dari THT sampai psikiater di RS Sardjito Jogja tidak ada yang berhasil mengidentifikasi penyakit apa yang menyerang budhe satu bulan ini yang menyebabkan beliau tidak bisa menelan. Gw cuma bisa berharap budheku yang cantik dan bersahaja itu dapat diampuni segala dosa dan kesalahannya serta diterima amal baiknya sehingga dapat beristirahat dengan tenang menemani suaminya yang pada bulan maret tahun depan genap 3 tahun.

Disini, untuk Sebuah Janji

Generasi masa kini mungkin telah memiliki pemikiran yang terbuka dalam mendefinisikan kewajiban anak kepada orang tua. Dari banyak opini di ...