Thursday, September 13, 2007

Ujian Hari Pertama Puasa

Suasana di kostan masih riuh memperdebatkan siapa yang akan jadi imam sholat tarawih pertama ketika tiba-tiba ada peringatan gempa di televisi. WAKS!!!! 7,9 skala reichter, di Bengkulu, kedalamannya hanya 10km, berpotensi tsunamai?? WHOAAAAAAAA...... Warga Pondok NN yang dikuasai orang Padang secara mendadak pula berhamburan mencari handphone untuk menghubungi keluarganya. Alhamdulilah... semuanya selamat. Sambil menunggu waktu Isya kamipun duduk manis di depan TV menunggu perkembangan berita dari tanah Sumatra ini.

Bencana.... betapa semuanya tidak dapat di duga, ibarat Jailangkung "datang tak di undang pulang tak di antar" dan yang tertinggal hanyalah kedukaan. Kekhusyukan menyambut datangnya bulan suci yang telah begitu dinantikanpun menjadi sedikit terganggu, semoga saudara-saudara qt di Bengkulu, Sumatera Barat, Lampung dan dimanapun yang sedang terkena bencana bisa tetap sabar menghadapi ujian/cobaan ini sehingga semakin menambah keimanan dan kepasrahan qt pada Allah SWT.

Gempa dan tsunami, menjadi sebuah bencana alam yang menyeramkan setelah qt menyaksikan sendiri betapa dahsyatnya kekuatan alam meluluhlantakkan Aceh, Nias dan Jogja. Berbeda dengan banjir dan tanah longsor dimana kerakusan manusia dalam mengeksploitasi alam menjadi faktor dominan terjadinya bencana tersebut, gempa dan tsunami benar-benar diluar kendali qt. Gw masih inget sewaktu mendapat kuliah Geomorfologi gw terbengong-bengong menyadari betapa berbahayanya tinggal di Indonesia-Jepang-Cile-Filipina-Selandia Baru dan kota-kota lain yang terletak di jalur "Ring of Fire" atau cincin api, sebuah jalur patahan dan gunung api aktiv yang sewaktu-waktu dapat mendatangkan bencana. Ketika dijelaskan pergerakan lempeng Australia gw ga' ngebayangin benturan yang terjadi bisa sedahsyat gempa-gempa yang sekarang mengguncang wilayah Indonesia, waktu gw pikir.. "ahh lumayan nih ntar Ausy bisa nempel ke Indonesia..." sebuah pemikiran yang bodoh (tapi koq bisa dapat A ya). Dan sekarang ketika bertubi-tubi gempa mengguncang wilayah Indonesia ada kekesalan yang terselip "douhh kenapa sih dari dulu masyarakat Indonesia tidak mendapat pengetahuan lebih tentang kondisi tanah yang menjadi tempat tinggalnya". Terlalu lama qt dicekoki paradigma "betapa subur tanah Indonesia", banyak gunung api menjadikan abu vulkanik yang dikeluarkan menghasilkan tanah yang subur, padahal pada kenyataannya hanya wilayah Jawa yang memiliki tanah subur, sedangkan daerah lainnya... apa iya tongkat kayu bisa jadi tanaman lha wong Ultisol dan Histosol mendominasi, padahal seharusnya sebelum abu vulkanik menyuburkan tanah dijelaskan dulu bahaya yang mengancam penduduk disekitarnya.

Mungkin dengan banyaknya bencana ini akan membuat qt banyak belajar bagaimana semuanya bisa terjadi, bagaimana penanganan terhadap bencana dan bagaimana mengatasinya. Dongengan pakdhe yang baik hati membagi ilmu memusingkan tapi dengan bahasa yang enak patut untuk sering-sering di tengok. Semoga qt tidak pernah bosan untuk belajar. Mungkin saat ini menjadi bulan ramadhan yang berat bagi sodara qt yang terkena bencana dan gw cuma bisa berdo'a semoga kesabaran dan ketabahan selalu menyertai mereka menghadapi ujian/cobaan ini.

4 comments:

Jafar G Bua said...

Salam kenal

p3m4 d04nK said...

Wah wah kapan le mudik Mbak.......???? Gombong gombong kebumen....!!!!!!

Anonymous said...

@jafar: lam kenal balik... pengen brkunjung tp link not accessable
@three: mudiknya tgl 10, yux nengokin sekolah qt

Anonymous said...

smoga yg mendapat bencana diberi kekuatan ya, met puasa jg.

Disini, untuk Sebuah Janji

Generasi masa kini mungkin telah memiliki pemikiran yang terbuka dalam mendefinisikan kewajiban anak kepada orang tua. Dari banyak opini di ...