Monday, February 16, 2015

Short Review Film-Film Nominasi Oscar 2015

Sudah nonton semua film nominasi Oscar 2015? Pasti belum kan? Sebagian besar film memang belum (tidak) tayang di jaringan bioskop Indonesia jadi tidak salah juga kalo memanfaatkan situs nonton film gratis atau download :D

Ini list film yang udah gw tonton, urutannya bukan berdasarkan film yang paling gw suka ya.... urut abjad ajah. Dan mohon tidak melempar kursi, bata apalagi bom molotov kalo penilaian kita berbeda.

American Sniper
Film ini di angkat dari buku dengan judul yang sama "American Sniper" berdasarkan kisah nyata Chris Kyle pahlawan perang Amerika di Irak yang justru meninggal oleh peluru sesama veteran perang. American Sniper meraih sukses besar dengan meraup jutaan dollar mengalahkan film perang garapan Clist Eastwood sebelumnya, Letter from Iwo Jima. Gw ngliat film ini tidak ada yang istimewa, ceritanya tidak menyentuh seperti Letter from Iwo Jima atau Pearl Harbour. Sebagai film action, American Sniper juga tidak menegangkan seperti film jadul Black Hawk Down atau yang terbaru Fury. Acting Bradley Cooper jauh lebih bagus di Silver Lining Playbook & American Hustle.

Big Hero 6
Big Hero 6 merupakan film animasi superhero ter-favorit gw di tahun 2014. Persahabatan antara Hiro Hamada dan robot bernama Baymax menjadi inti cerita Big Hero 6. Tadashi, kakak Hiro menciptakan robot personal health care yang gendut, peluk-able, n nggemesin. Setelah Tadashi meninggal dalam kebakaran di laboratorium, Hiro mengaktifkan dan mengupgrade Baymax menjadi robot perang untuk membalas dendam kematian kakaknya. Film ini bukan hanya bikin ketawa tetapi juga mewek terutama di bagian akhir film ketika Baymax menanyakan "are you satisfied with your care?" Kekurangan film ini mungkin hanya dari sisi soundtrack, karena sepulang nonton Big Hero 6 gak ada 1 lagu-pun yang nyantel di kepala. Maaf Fall Out Boy....

Birdman
Pertama liat film ini langsung jatuh cinta dengan cara pengambilan gambarnya, seolah-olah kamera rolling terus mengikuti setiap adegan berpindah dari 1 scene ke scene lainnya. Birdman berkisah tentang Riggan mantan aktor superhero pemeran film Birdman yang ingin meraih kembali popularitasnya bukan sebagai Birdman tetapi aktor yang bisa akting dengan menjadi sutradara dan pemain drama pendek "What We Talk About When We Talk About Love" di panggung Broadway. Michael Keaton yang juga pernah menjadi aktor superhero "Batman" sangat pas memerankan sosok aktor yang popularitasnya mulai memudar. 4 jempol dah buat sang produser, sutradara dan penulis skenario Alejandro González Iñárritu.

Boyhood
Selain pembuat film Birdman, gw juga kagum dengan Richard Linklater sutradara, produser dan penulis film Boyhood. Ide membuat film selama 12 tahun dengan aktor dan artis sama adalah GILA! Sebenernya dari sisi cerita tidak ada yang baru, Boyhood bercerita tentang masalah umum keluarga di Amerika bagaimana perkembangan anak-anak yang terlahir dalam keluarga broken home.
Foxcatcher
Tidak dapat menemukan hal yang menarik dari film yang bercerita tentang atlit gulat yang ikut berkompetisi di Olimpiade. Banyak bagian film yang gw lewatin, terlalu membosankan untuk ditongkrongin. 
Gone Girl
Everybody hates Amy, Amazing Amy. Rosamund Pike bermain cantik dan licik dalam mempermainkan hati tetangga, orang tua, pria, semua orang disekitarnya bahkan FBI dia pecundangi. Film yang berkisah tentang psycho ini diangkat dari novel berjudul Gone Girl. Sepanjang nonton Gone Girl dijamin geregetan banget dengan sosok manipulatif 'crazy fucking bitch Amy Elliott. 

How to Train Your Dragon 2
Tidak ada yang baru dari How to Train Your Dragon sebelumnya dan tidak mengejutkan dengan kisah kelanjutannya. Masih berkisah tentang Viking dan naga-naga peliharaannya, kali ini Hiccup berusaha untuk menghindari perang dengan pembasmi naga melalui negosiasi. Usahanya justru mempertemukan Hiccup dengan ibu yang sudah lama pergi bahkan di anggap meninggal di makan naga. Film ini udah menang banyak award, gak heran kalo nantinya akan memenangkan film animasi terbaik.

Interstellar
Gw sukaaaaaaaaa banget dengan film sci-fiction hasil tangan dingin Christopher Nolan. Lagi-lagi Nolan bermain-main dengan WAKTU. Banyak banget yang membahas Interstellar, mulai dari sisi science, warmhole, gargantua, hibernasi, struktur space-time, sampai ke wide high-resolution, nepotisme pembuatan filmnya (adek-kakak, istri) bahkan ada yg mbahas kekuatan cinta "In her (Dr. Brand) desperation and fear after having calculated the time dilation numbers wrong (should have been less than 23 years) she considers the possibility of love of being something more that can be explained by science as it is the only gut feeling inside of her that pushes her after her science had failed her. I think the reason why some people didn't get it is because we are so used to the "fact" that love simply cannot be explained by science". Gw sebagai fans berat Christopher Nolan suka semua bagian film ini, bahkan menurut gw akting Anne Hathaway lebih bagus dari Reese Witherspone yang dapat nominasi oscar untuk artis pemeran wanita terbaik. Sosok Murp anak Cooper yang diperankan Mackenzie Foy sangat layak mendapat nominasi untuk artis pendukung wanita terbaik. Tapi sepertinya pemeran film sci-fiction, action, thriller, komedi sangat sulit meraih nominasi oscar seperti film drama or musical.

Into the Woods
Mirip dengan foxcather, gw juga gak fokus nonton Into the Woods. Nonton film musikal dengan cerita amburadul tentang tokoh-tokoh disney bisa sambil makan, cuci piring, mantengin timeline dan 9gag. This movie is boring as hell!

Maleficent
Angelina Jolie cocok banget meranin tokoh jahat dari kisah Sleeping Beauty, Maleficent. Beberapa pengamat film yang serius dan sepertinya feminis, melihat film ini sebagai balas dendam seorang wanita yang mengalami pemerkosaan (sayap Maleficent dipotong oleh Stephen). Gw menikmati film ini sebagai kisah yang menyentuh antara Maleficent dan Aurora, penculik dan korban penculikan, ibu dan anak, benci & cinta. Film ini mendapatkan nominasi oscar untuk kostum terbaik. Melihat penampilan Maleficent dan baju-baju yang dikenakan Aurora sangat layak film ini mendapatkan nominasi tersebut.

Still Alice
Film drama seperti ini sangat mudah untuk disukai. Berkisah tentang sosok seorang Ibu dan juga dosen Linguistic bernama Dr. Alice Howland (diperankan Julianne Moore) yang menderita Alzheimer dalam usia muda. Penyakit ini ternyata bersifat menurun, Alice mendapatkannya dari ayahnya dan ternyata hasil test menunjukkan anak perempuannya bernama Anna juga positive. Selain acting Julianne Moore yang memukau tidak ada hal menarik lain kecuali kenyataan film ini menguras airmata. Untungnya film ini dibuat oleh Amerika sehingga adegan ketika Alice naik turun tangga mengingat instruksi video, hingga ke kamar mandi menjatuhkan obat-obatan tidak diikuti jeritan histeris pembantunya yang menemukan Alice hendak bunuh diri. Kadar drama-nya pas!

The Boxtrolls
Film animasi ini mungkin tidak begitu disukai anak-anak karena sosok boxtrolls yang serem, tapi ceritanya bagus. Setelah dibuat seram dengan membayangkan jika boneka-boneka di kamar seperti Toy Story kali ini gw dibuat khawatir ada sosok mengerikan didalam tumpukan gardus bekas. Egg, bocah yang dari kecil hidup dengan boxtrolls mengingatkan gw dengan Ellie (Ice Age) yang lupa jati dirinya sebagai mamoth. Egg merasa dirinya sebagai Boxtrolls sampai dia bertemu gadis kecil bernama Winnie. Egg, winnie dan boxtrolls berjuang melawan pembasmi Boxtrolls dan menunjukkan bahwa mereka bukan monster yang menakutkan. Diantara nominasi film animasi, selain "Song of the Sea” dan “The Tale of the Princess Kaguya" yang belum gw tonton, gw njagoin The Boxtrolls dan Big Hero 6 untuk memenangkan film animasi terbaik. Berhubung lebih cinta Baymax, gw pilih Big Hero 6 :D

The Grand Budapest Hotel
Film yang menarik perhatian gw selain Birdman adalah The Grand Budapest Hotel. Keunikan film ini karena plot film dibagi dengan jelas layaknya pertunjukan teatre, film dibukan dengan pertemuan penulis muda diperankan Jude Law dengan pemilik Grand Budapest Hotel Mr. Zero Moustafa. Selanjutnya Moustafa berkisah awal mula kepemilikan Grand Budapest Hotel. Dari sini cerita dibagi menjadi 5 bagian yaitu: Part 1 – M. Gustave; Part 2 – Madame C.V.D.u.T.; Part 3 – Check-point 19 Criminal Internment Camp; Part 4 – The Society of the Crossed Keys; dan Part 5 – The Second Copy of the Second Will. Lika-liku kepemilikan yang di awali dengan pembunuhan pacar Gustave (pengelola hotel), perebutan warisan, pembunuhan saksi, perjanjian gustave dan Zero, hingga akhirnya hotel jatuh ke tangan Zero di kemas dengan alur yang unik, kocak dalam arti bukan yang bikin ngakak layaknya film komedi, musik yang mendukung, dan yang tidak kalah adalah kostum dan make-up bahkan kue bikinan Agatha "Mendll's" yaaah... walopun tidak secantik kue-kue di "The Great Gatsby". Yang kurang gw suka adalah ending-nya, entahlah.... gak nendang! *ditendanggajah


The Judge
Robert Downey Junior memang identik dengan peran keras kepala, menyebalkan tapi ngangenin. RDJ memang tidak mendapatkan nominasi apapun atas perannya sebagai Hank Palmer, pengacara kondang yang kehidupan rumah tangganya tidak sesukses karirnya. Film ini mendapat nominasi atas peran apik sang Hakim Joseph Palmer yang diperankan aktor gaek Robert Duvall. Duvall memerankan sosok ayah yang tegas, galak, sok ngatur. Tapi dibalik itu dia hanyalah seorang ayah yang ingin melindungi anak-anaknya dan sangat mencintai istrinya. 

The Imitation Game
Film ini diangkat dari buku biografi seorang pencipta cikal bakal komputer, pemecah kode Enigma milik Jerman selama perang dunia ke-2 berjudul "Alan Turing: The Enigma" yang ditulis Andrew Hodges. Kisah Alan Turin berakhir tragis karena sebagai pahlawan perang dia justru dijatuhi hukuman karena masalah orientasi seksual. Benedict Cumberbatch yang sedang naik daun berkat perannya dalam drama seri "Sherlock" mendapatkan nominasi sebagai peran utama pria terbaik. Bukan hanya Cumberbatch, Kiera juga mendapatkan nominasi artis pendukung wanita terbaik. Film yang sangat layak ditonton.
The Theory of Everything


Film ini diangkat dari buku yang ditulis oleh mantan istri Stephen Hwaking yang mengangkat kisah nyata tentang asmaranya dengan tokoh ilmuwan ternama yang menderita motor neuron disease. Buku tersebut berjudul "Travelling to Infinity: My Life with Stephen" karya Jane Wilde Hawking. Mungkin karena film ini bercerita tentang perjalanan cinta Jane - Stephen, mungkin karena Eddie Redmayne yang bagus banget meranin Stephen, mungkin juga karena gw suka baju-baju yang dipakai Jane, mungkin karena ceritanya ringan, humanis dan lovable, gw lebih suka The Theory of Everything dibanding The Imitation Game. Gara-gara film ini jadi pengen beli bukunya :D

Whiplash
Pengen rasanya nabok Terence Fletcher yang dengan wajah angkernya selalu mengintimidasi dan menghina mahasiswa di sekolah musik jazz ternama Shaffer. Gaya Fletcher ngingetin gw dengan pelatih-pelatih olahraga nyebelin yang sering jadi tema film Hollywood. Andrew Neiman mahasiswa tahun pertama di Shaffer sangat terinspirasi musisi Buddy Rich, dia berusaha keras agar dapat menjadi bagian band Fletcher. Andrew berlatih hingga berdarah-darah, dia meninggalkan pacarnya, bahkan hampir mati karena tertabrak truk ketika berusaha mengejar waktu tampil di kompetisi jazz karena stik drum-nya ketinggalan. Tapi semua usahanya dimentahkan oleh tokoh antagonis Fletcher. Pembalasan Andrew terjadi setelah dia kembali dipermalukan Fletcher dalam festival jazz bergenngsi JVC, dia kembali ke panggung dan tanpa menghiraukan Fletcher langsung memainkan "Caravan" yang dilanjutkan dengan permainan solo drum yang sangat amat memukau. J.K Simmons sangat pantas meraih "Best Supporting Actor" karena berhasil memerankan sosok Fletcher, mungkin dia seperti sosok "Jocker" di The Dark Knigt, jahat tapi susah untuk membencinya. Jika pada film-film yang di adaptasi dari buku gw pengen beli bukunya, dari film Whiplash gw pengen punya soundtrack filmnya. Musik jazz yang ditampilkan bikin mupeeeeng



Wild
Gw heran kenapa film ini bisa masuk nominasi oscar untuk 2 kategori, artis wanita terbaik Reese Witherspoon sebagai Cheryl Strayed dan artis pendukung wanita terbaik Laura Dern sebagai Barbara "Bobbi", emaknya Cheryl. Cerita dalam film ini mirip dengan Eat Pray Love, sama-sama di angkat dari buku best seller Wild: From Lost to Found on the Pacific Crest Trail karya Cheryl Strayed. Film ini berkisah tentang wanita galau yang baru melewati hal-hal buruk yaitu kematian ibunya, ketergantungan dengan narkoba dan seks bebas serta cerai dari suaminya yang melakukan perjalanan melintasi Pacific Crest Trail dengan berjalan kaki seorang diri. Yah memang sepertinya orang-orang Amerika banyak yang depresi dan mencari penyembuhan melalui perjalanan penuh misi. Bedanya dengan Eat Pray Love (EPL) adalah dari sisi kemasan, dimana EPL dikemas dengan nuansa cerah ceria, lucu dan menyegarkan sementara Wild dikemas dengan nuansa kelam, serius dan membosankan. Itulah kenapa Wild masuk nominasi Oscar :P

Sementara untuk soundtrack, mau sekecil apapun peluang OST Begin Again "Lost Stars" gw tetep setia dengan mas ganteng Adam Levine.


And God, tell us the reason youth is wasted on the young
It's hunting season and the lambs are on the run
We're searching for meaning
But are we all lost stars trying to light up the dark?

and I thought I saw you out there crying
and I thought I heard you call my name
and I thought I heard you out there crying
But just the same

1 comment:

melody.s said...

thank you for Review

Disini, untuk Sebuah Janji

Generasi masa kini mungkin telah memiliki pemikiran yang terbuka dalam mendefinisikan kewajiban anak kepada orang tua. Dari banyak opini di ...