Tuesday, February 3, 2015

Assalamu'alaikum Cinta....

Sepulang menonton film Pendekar Tongkat Emas, salah satu temen gw mendadak kambuh penyakitnya, mesam-mesem. Kalo dia udah mesam-mesem maka itu berarti apa yang ada dalam khayalannya melampaui apa yang terjadi dalam kehidupan nyata. Bukan.... bukan karena baru liat Nicsap mandi, bukan juga karena dia terpesona pada film itu. Bahkan kita termasuk penonton yang kecewa dari beberapa menit awal film dimulai. Teman gw mesam-mesem sepanjang perjalanan pulang, sepanjang hari, sepanjang minggu hanya karena melihat trailer film "Assalamu'alaikum Beijing"!

Baru ngliat cuplikannya dikit aja dia udah menghayal bahwa saat liburannya nanti ke Beijing dia akan menemukan pelabuhan hatinya seperti kisah cinta sejati Ahei dan Ashima. Kalo udah mesam-mesem gini gw lebih baik minggir daripada ikutan gila mendengar khayalannya. Seperti yang sudah-sudah, dia akan menggalau di semua media social dan kalo masih kurang puas ngayalnya dia akan ngobrol panjang di inbox FB. Kali ini dia mengirimkan pesan yang merupakah kutipan dari penulis ternama:
Jika dua orang memang benar-benar saling menyukai satu sama lain, bukan berarti mereka harus bersama saat ini juga. 
Tunggulah waktu yang tepat, saat semua memang sudah siap, maka kebersamaan itu bisa jadi hadiah yang hebat untuk orang-orang yang bersabar. 
Sementara menanti, sibukkanlah diri untuk terus menjadi lebih baik.  
Waktu dan jarak akan menyingkap rahasia besarnya, apakah rasa suka itu semakin besar atau semakin memudar.


Hidup gw yang minim drama percintaan dan juga tidak menyukai cerita romance yang menguras air mata tidak menyetujui kutipan tersebut. Tunggu waktu yang tepat? HELLOOOO!!! Keburu disamber orang kali! Kalo suka ya udah ngomong aja, alhamdulillah kalo diterima. Dari situ kita akan belajar menjalani sebuah hubungan, baik-buruknya, seneng-sedihnya, benci-sebelnya, bosen-kangennya. Dalam proses menjalani hubungan tersebut akan terungkap rahasia yang sebenernya, apakah rasa cinta yang dimiliki cukup kuat untuk menerima kelebihan & kekurangan pasangan? apakah cukup kuat untuk menangkis segala keraguan? Kalo hanya diserahkan pada waktu dan jarak gimana bisa tahu cinta itu nyata atau hanya khayalan semata?

Korban bergelimpangan akibat cinta yang tak kunjung diungkapkan sudah banyak, yang terbaru kisah cinta sodara gw sendiri. Dari kecil mereka bareng, mari kita sebut saja namanya Ujang dan Cipris, orang tua Ujang udah semangat banget segera menjodohkan mereka tetapi tidak ada sikap atau ucapan Ujang yang menunjukkan kalo dia cinta Cipris. Ujang deket dengan banyak cewek, cipris juga menjalin hubungan serius dengan seorang pria. Tapi Ujang dengan pedenya bilang sama mamanya:
"tenang mah, nanti cipris pasti akan jadi milik ujang" 
Sekian tahun berpisah akhirnya Ujang yang sudah mapan menemui Cipris, dan seorang pria menyambut Ujang dengan berkata
"kenalkan, saya calon suami cipris". 
MODYAR!!!

Awal minggu ini, temen gw gak lagi mesam-mesem. Timeline-nya dibanjiri airmata karena orang yang diam-diam dia sukai sebutlah namanya Uda, telah menikah.
Waktu dan jarak akan menyingkap rahasia besarnya, apakah rasa suka itu semakin besar atau semakin memudar.
Waktu dan jarak tidak akan menyingkap rahasia selama rasa cinta itu tetap menjadi rahasia. Semua memang indah pada waktunya.... dan saat ini adalah waktu terindah untuk Uda, Cipris dan pejuang-pejuang cinta yang berani menyatakan perasaannya dan berkata.....
Assalamu'alaikum cinta..... 


3 comments:

Unknown said...

MODYAR!! Suka bgt kata itu.. :p Trus klo orgnya pemalu kaya aku gimana omaa? Hehehe..

ndahdien said...

@lia: minta tolong temen yg bisa lo percaya buat nyampein ke gebetan lo. gw misalnya....
#uhuk

melody.s said...

waalaikum salam cinta :p

Disini, untuk Sebuah Janji

Generasi masa kini mungkin telah memiliki pemikiran yang terbuka dalam mendefinisikan kewajiban anak kepada orang tua. Dari banyak opini di ...