Friday, January 30, 2015

Si OM: The Beast dari Genk Kapak cabang Bara

Kehadiran Hercules dan Herjunot ternyata membuat kucing penguasa bara meradang, dia sangat benci dengan Hercules. Setiap kali pintu dibuka atau kandang Hercules dibawa keluar dia sudah bersiap mencakar. Kekejamannya sudah setara Genk Kapak di film Kung Fu Hustle, kami melabelinya sebagai preman bara dan memanggilnya si OM. Wajahnya bulat dengan beberapa bekas luka di pipi tembebnya. Seperti layaknya kucing, si OM kadang juga menampilkan wajah memelas. Wajah ini yang sempat nipu gw dan menganggapnya seperti kucing-kucing yang sering berkeliaran di Bara Downtown.

Drama menegangkan ketika suatu pagi Hercules sedang berjemur (masih tetap didalam kandang) disamping rumah dan tanpa sepengetahuan kami si OM muncul dan menyerang Hercules. Raungan mengerikan membuat gw dan Endeh si Ibu peri lari ke samping rumah dan mengusir si OM. Hercules sangat shock! Untuk pertama kalinya kami melihat kucing bernafas seperti anjing, matanya melotot, mulutnya menganga dengan lidah terjulur dan nafas yang tersengal-sengal. Apapun yang kami lakukan Hercules tetap seperti itu. Pagi yang sangat berat buat Hercules.

Drama itu kembali berulang ketika Herjunot mulai dikenalkan dengan lingkungan luar rumah. Si OM langsung menghadang, sikap badannya menunjukkan
“Siapa lo? 
Mau sok jago berkuasa disini? 
Serahkan ikanmu, SEKARANG!”. 
Herjunot terpojok tak berdaya, suaranya melolong minta tolong. Sapu lidi kami acungkan ke si OM tapi dia tidak peduli, bahkan ketika kami dorong-dorong badan kekarnya dengan sapu lidi dia tak bergeming. Si Om layaknya The Beast yang tidak bergeming saat kepalanya dipukul oleh Sing (Stephen Chow).



Tidak mau bernasib sama seperti Sing, kami hanya mengusirnya dengan acungan sapu lidi dan omelan panjang. Padahal setelah dipikir-pikir…. Ada baiknya kami mencoba memukul kepalanya, lalu si OM akan marah mencakar-cakar hingga melepaskan “CHI” yang lama membelenggu aura kami hingga akhirnya pria barametrosexual akan berduyun-duyun memperebutkan soksialita bara. Drama-pun berakhir seperti kisah Disney…. And finally, they lived happily ever after. Tapi kehidupan cinta kami tidaklah semanis senyum Dian Sastro dan seindah rambut Sandra Dewi. Kami tetap jomblo dan si Om tetap preman. Sghh....

Puncak drama kekejaman preman Genk Gapak adalah saat malam tahun baru. Usai menonton The Interview di XXI NN dan karaoke di NNVista, pesta dilanjutkan di halaman dengan menggelar karpet merah murahan dan mempersiapkan jagung bakar & ayam bakar. Herjunot masih galau antara hidup bersama kami atau bersama kucing Bara, dia duduk di pagar lalu pidah ke genteng rumah Pak Dhe yang ada didepan apartemen kami. Tanpa sepengetahuannya, si OM sudah mengincar dari belakang. PANIK!! Bukan hanya Herjunot yang panik, kami semua panik. Herjunot tidak selincah kucing-kucing lain yang berani turun dari genteng, dia bahkan membutuhkan waktu lama hanya untuk memutuskan turun dari pagar. Apalagi ini dari genteng, dari ATAP RUMAH!

Tanpa pikir panjang gw langsung lari, menaiki pagar rumah Pak Dhe dan mendekati Herjunot. Beberapa temen ikut menyusul untuk membujuk Junot turun, tapi dia sudah sangat ketakutan. Bahkan mungkin kedatangan kami untuk menolongnya justru membuatnya makin ketakutan. Ah….memang tidak mudah melepaskan aura setan, kucing aja takut gimana cowok!
*ISHHH curcol lagi

Herjunot membuat keputusan yang tidak kami duga sebelumnya, dia loncat dan jatuh di pundak Aul kemudian mental ke pohon merambat lalu lari ke gang dan terus lari. Run Junot RUUUUUUUUUUUUN!!! Malam tahun baru 2014 adalah terakhir kalinya kami melihat Herjunot. Apakah si OM berhasil mengejar dan menghajarnya? Ataukah Herjunot mendapatkan kekuatan layaknya Sing, terjun dari langit genteng dan mendapatkan kekuatan cakar tapak Buddha sehingga bisa mengalahkan The Beast eh si OM?


Sepertinya tidak.... Gw masih sering liat si OM menebarkan ancamannya, tidak peduli kucing yang dihadapinya masih ABG bahkan wanita eh betina. Yang gw gak ngerti, si OM ini bukan kucing piaraan kami tapi kenapa merasa terancam dengan Hercules dan Herjunot? Bukan hanya saat Her bersaudara ini diluar, didalam rumahpun dia datengin. Gw suka kasihan liat kucing-kucing di Bara menjadi korban anak-anak FKH, tapi kalo mereka mau mengambil si OM sebagai bahan praktikum gw ikhlas.

No comments:

Disini, untuk Sebuah Janji

Generasi masa kini mungkin telah memiliki pemikiran yang terbuka dalam mendefinisikan kewajiban anak kepada orang tua. Dari banyak opini di ...