Saturday, January 10, 2015

The Chronicle of Rangga, Cinta, Hercules & Herjunot

Akhir tahun 2014 kost apartemen NN disibukkan dengan kehadiran penghuni gelap baru yang datang silih berganti. Penghuni gelap ini harus dirahasiakan dari nenek (panggilan sayang untuk pemilik apartemen) karena sudah ada aturan "Dilarang memeliharan binatang, kecuali nyamuk; kecoa; tikus; semut dan cicak".

Walaupun ini bukan untuk yang pertama kalinya NN dihuni oleh anak Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) tapi akhir tahun lalu menjadi sejarah untuk pertama kalinya kami berkomplot setuju memelihara kucing calon korban mahasiswa FKH.

Kucing pertama yang dibawa Gina sangat tampan, dia sepertinya hasil selingkuhan kucing ras dan kucing kampung, bulunya tebal dan cukup gondrong panjang untuk ukuran kucing kampung tapi lebih pendek dari ukuran kucing ras. Demam reunian AADC membuatnya mendapatkan nama "RANGGA".


Rangga sepertinya sangat stress masuk ke lingkungan soksialita Bara (nama jalan hitz di kampus IPB darmaga). Seperti juga Nicholas Rangga Saputra, dia pun memilih diam tak banyak mengeong dikandangnya. Keesokan harinya Gina dan teman-temannya memandikan Rangga yang belepotan kotoran. Belum juga selesai ritual mandi kembang 7 rupa Rangga lari dari bandara kebun masih dengan sabun menyelimuti badannya. Kami hanya berharap.... Rangga akan kembali dalam 1 purnama!

Selanjutnya Gina mendapatkan kucing ras cuantik, kamipun sepakat memanggilnya CINTA. Belum sempat kami membuat artikel majalah dinding bermain, Gina pulang membawa kabar buruk bahwa Cinta sudah ada yang punya yaitu Mas Indraguna Sutowo Pemilik Laundry. Sepertinya memang kami tidak layak mendapatkan cinta.
*eh, koq curcol


Tidak menyerah, Gina kembali mendapatkan kucing baru. Kali kucing kampung berwarna hitam pekat, galak dan luar biasa kuat. Dia berulang kali mencoba keluar dari kandang. Tidak mau lagi kehilangan calon korban praktek bedah, gw berinisiatif meletakkan barbel diatas kandang. Dengan peletakan barbel tersebut, resmi sudah nama kucing tersebut Agung Hercules. Setelah Hercules sukses menjalani bedah perut, dia menjadi pasien yang sangat penurut. Aktifitas baru penghuni apartemen adalah mengajak hercules bermain, tapi sepertinya dia lelah atau mungkin terlalu tua untuk sekedar mengejar bola/tali. Julukan barupun melekat pada kami, ada Rizka Ibu Tiri yang sering ngomelin Hercules, ada Endeh Ibu Peri yang sangat lembut, ada Mama Gina, Mama Bul, Bunda Elin yang sayang Hercules. Setiap hari selama seminggu kami bersama-sama mengganti popok bayi dan mengoleskan salep agar lukanya cepat sembuh. Namun ada juga saat kami saling lempar tanggungjawab, saat itu adalah saat.... HERCULES POOP!!!
LARRRIIIIIIII!!!! 

Hercules yang penurut

Ketika Hercules dinyatakan sehat, dengan kejamnya Gina mengembalikan Hercules ke lingkungan tempat dia tinggal tanpa membuat pesta perpisahan. Kepergian Hercules tanpa ucapan selamat tinggal membuat kami sedih, bahkan Hercules masuk dalam mimpi dengan luka jahitan yang terbuka. Bahkan didalam mimpipun gw menyalahkan Gina yang tega melepaskannya.

Selepas Hercules, Venta pulang membawa Muza (eh bener gak ya nulisnya) kucing korban praktek bedah yang belum sembuh dengan ciri dan watak 180 derajat dari Hercules. Muza berwana putih, gak mau diem dan memiliki kelenturan badan mengalahkan instruktur yoga. Dengan jadwal operasi yang sama dengan Hercules tetapi butuh waktu yang lebih lama untuk mengeringkan lukanya. Hal ini dikarenakan kegemarannya "ngulet" dengan sangat ekstrim!! Dia bisa tidur diagonal pada kandang dengan kaki dan tangan yang menjulur keluar kandang dari ujung ke ujung. Dia tidak diberi popok bayi karena selalu melawan, tidak lama setelah diolesi saleb dia akan segera menjilati saleb yang mungkin rasanya seperti es krim vanilla. Karena udah terbiasa memanggil Hercules dan juga nama Muza kurang familiar dengan kucing (HEY!! lo pikir Hercules familiar juga?) kami sering salah memanggilnya, akhirnya dia punya banyak nama salah satunya HERJUNOT!

Junot tidak takut menjelajahi seluruh isi rumah. Dia paling suka tiduran di sofa depan tv dan koper, kadang ngumpet di kolong atau mendadak memanjat jendela dan tersangkut diantara jeruji. Junot paling takut dengan sapu lidi, cukup angkat sapu lidi dia langsung lari memanjat jendela dan ngumpet dibalik gorden atau sembunyi diantara tumpukan tas & koper. Yang menggemaskan adalah kalo Junot ngambek gak mau balik lagi ke kandang, muka ngambeknya bikin kita gemez pengen nyakar nyubit, digodain seperti apapun dia tetep cuek.
diberi alas biar empuk malah dicakar-cakar, kelunturan deh :D

Herjunot bobo bareng Doraemon

Ketika luka bekas operasinya dinyatakan sembuh kami mulai mengajarinya keluar rumah. Jika dia memilih stay fabolous bersama soksialita bara maka kami akan pelihara tetapi jika dia merasa menjadi jagoan bara bukan tujuan hidupnya kami ikhlas melepaskannya. Namun ternyata mengajaknya keluar rumah menjadi PR berat kami berikutnya, karena seperti juga Hercules, Herjunot juga takut dengan si OM! Pintu udah dibuka lebar-lebar tetap aja dia ngulet manja, ndusel-ndusel atau pura-pura tidur. Kocaknya dia diem aja waktu Kace masukin dia ke dalam tas kresek, seolah-olah didalam tas kresek seperti berada di ayunan yang bikin Junot makin pulessszzzzzzzzzz......... Melalui drama tahun baru antara Herjunot vs OM, Junot memilih menyingkir dari Bara.

Entah bagaimana kabar Rangga, Cinta, Hercules dan Herjunot saat ini. Walau hanya sekejap saja menjadi penghuni gelap NN tapi kehadirannya bikin happy.

Related post: Drama AKhir Tahun Herjunot vs OM

No comments:

Disini, untuk Sebuah Janji

Generasi masa kini mungkin telah memiliki pemikiran yang terbuka dalam mendefinisikan kewajiban anak kepada orang tua. Dari banyak opini di ...