Tuesday, January 19, 2016

From Aunty with Love (Kegelisahan Tante terhadap Ponakan)

- karena (mungkin) tulisan lebih mengena daripada ucapan berbusa-busa -


Dear Ponakanku Sayang,

Tak terasa kamu telah memasuki usia belasan tahun, masa remaja, begitu kami dulu menyebutnya atau masa 4L4Y istilah saat ini. Kamu bukan lagi anak-anak yang menangis ketika tidak ada Mbah/Tante menemanimu dikelas, juga bukan lagi anak-anak yang tidak mau ditinggal saat Bapak/Ibu pergi. Namun di usiamu saat ini, kamu belum cukup dewasa untuk berpikir berat tentang masa depanmu, akan kerja dimana kamu kelak, akan semewah apa pesta pernikahanmu nanti. 

Kamu baru mengenal cinta yang membuatmu berbunga-bunga. Kamu baru menemukan sahabat tempatmu curhat. Kamu menemukan ikatan baru setelah sebelumnya hanya mengenal ikatan keluarga. Tentu tidak mudah bagi orang tua, kakak, tante, om, mbah, untuk memahami apa yang kamu lakukan dan apa yang kamu mau. Walaupun kami semua pernah melewati masa remaja, namun masa remaja kami sangat berbeda dengan masa remaja mu yang penuh keterbukaan di era social media seperti saat ini. 

Ada ketakutan dari kami generasi tua ketika kamu terlalu aktif di social media, semua cerita kamu bagi. Ada kecemburan dari kami yang selama ini mendampingimu, ketika kamu mengungkapkan rasa sayang terhadap pacar, #sebulanjadian, #delapanbulantetapsayang, namun tidak pernah mengungkapkan rasa sayang terhadap kami bahkan melupakan hari ulang tahun kami. Kami belum siap menerima kenyataan bahwa kehadiran kami tidak lagi penting dalam hidupmu.


Tante pernah bertanya "kapan mau nikah? dengan siapa?" kamupun terperanjat dan menjawab tidak tahu. Lalu Tante bertanya lagi "kapan kamu lulus sekolah? lanjutin kemana? ingin jadi apa" ternyata kamu bisa menjawabnya. Tidakkah kau lihat apa yang sudah sangat jelas menantimu 3 - 8 tahun kedepan? Kalau kamu bisa menjawabnya, tentu kamu tahu darimana memulainya dan apa saja yang harus dilakukan untuk mewujudkannya. Kamu bisa menjadi inovator, director, scientist, make up artist, engineer, presenter, CEO, astronaut, psikolog, walikota, guru TK, kamu bisa menjadi apa saja yang kamu mau asal kamu mau dan berusaha. Belajarlah lebih tekun, bangkitkan rasa ingin tahu-mu terhadap rahasia semesta dan dahagakan dirimu dengan keajaiban ilmu pengetahuan. Manfaatkan semua kemudahaan yang tidak kami dapatkan dulu untuk kemajuan dan keberhasilanmu. Melompatlah lebih tinggi dan melangkahlah lebih jauh, niscaya akan kau lihat banyak hal menakjubkan di luar sana yang akan membuka wawasanmu lebih luas dari apa yang kamu tahu disekitarmu dan mungkin akan menginspirasi langkahmu selanjutnya. 


Maafkan kami yang terlalu sering menasehati, memberikan gambaran yang terlalu rumit dicerna tentang masa depan. Inilah wujud cinta dan perhatian kami terhadap masa depanmu yang inshaallah masih sangat panjang.... wujud "sok tahu" kami terhadap jalan hidupmu.  Kami telah menyayangimu sedari kamu didalam kandungan sebelum kamu hadir di dunia, dan akan tetap mencintaimu sepanjang hayat kami. Teman datang dan pergi, pacar silih berganti, tapi keluarga akan selalu dihati. 


Love

Tante Ndah


Disini, untuk Sebuah Janji

Generasi masa kini mungkin telah memiliki pemikiran yang terbuka dalam mendefinisikan kewajiban anak kepada orang tua. Dari banyak opini di ...