Saturday, August 8, 2015

Tragedi anak-anak Snowy

Seorang ibu mencari-cari anaknya dari pagi hari, di siang yg terik dan saat hujan deras.. Tangisannya menyayat hati. Siapapun kalian yang mencuri Ramadani, Ramadoni, Ramadina semoga suatu hari nanti kalian mengalami hal yang sama seperti yang kalian lakukan terhadap Snowy.
Itu adalah status facebook gw hari Jum'at, 31 Juli 2015.

Perjalanan mereka sangat singkat, hanya 1 bulan 10 hari, 21 Juni - 31 Juli 2015. Kelahiran mereka adalah pengalaman pertama kami membantu kelahiran anak kucing dari menyiapkan tempat, membantu proses kelahiran hingga perawatan setelahnya. Snowy yang sejak awal tahun memilih menetap di Pondok NN mempercayakan kelahirannya pada 3 calon dokter hewan yang tinggal di NN. Alhamdulillah, sekitar 1.5 jam 3 anak kucing yang didominasi warna putih lahir di saat bulan puasa, untuk itu kami beri nama Ramadani, Ramadoni, Ramadina.



Ramadani, Ramadoni, Ramadina lahir tgl 21 Juli 2015
Anak-anak Snowy



Kekhawatiran kami adalah bagaimana nasib mereka ketika mudik lebaran. Apakah Snowy dapat menjaga anak-anaknya? Mereka yang awalnya tinggal di dalam rumah, menjelang mudik lebaran kami pindahkan ke lorong di samping rumah. Stok makanan dan minuman kami siapkan, kami juga membuat kardus penghalang di lorong depan agar terhindar dari gangguan kucing lain. 2 minggu ditinggal mudik ternyata Snowy memindahkan anak-anaknya ke gudang, semua anak-anaknya sehat tapi menjadi penakut. Seminggu setelah bersama lagi, Dani, Doni dan Dina sudah tidak takut lagi, mereka mulai masuk rumah dan bermain. 


Pindah ke Gudang

Tidak takut lagi

Tragedi itu berawal di malam Jum'at, 30 Juli 2015. Terdengar perkelahian di teras rumah, ternyata ada kucing yang sangat kelaparan menyerobot makanan Snowy. Anak-anaknya yang ketakutan berlarian masuk gudang, tidak ingin ada perkelahian lagi, Snowy gw masukin juga ke gudang dan pintu ditutup namun tidak rapat. Kucing pendatang tetap tidak mau pergi, dia asyik makan dan minum dengan sangat bernafsu. Pagi harinya kami dibuat heran dengan suara Snowy yang ngeang-ngeong tiada henti. Ketika di cek ke gudang ternyata pintu sudah terbuka cukup lebar, anak-anaknya tidak terlihat. Kami periksa ke beberapa tempat tidak ada, mereka hilang!


Foto banjir jam 5.20pm tidak ada kucing di luar pagar
Hujan yang teramat sangat deras mengakibatkan talang air d kosan kami jebol dan airnya mengucur ke dalam rumah. Teman-teman di kostan disibukkan dengan penanganan "banjir lokal", gw baru ikut kerja bakti sekitar pukul 5 sore. Snowy masih ngeang-ngeong di teras rumah berharap anak-anaknya kembali. Sekitar pukul 9 pekerjaan rumah kami selesai, pintu depan sudah ditutup dan kami siap istirahat. 

Sekitar pukul setengah 10, sebelum menyelot pintu depan gw melongok ke teras rumah dan sontak terperanjat melihat sosok mungil putih belang hitam tergeletak di depan pintu pagar. Gw langsung berlari keluar dan membopong "Zepy" julukan kami untuk Doni yang bermotif seperti sapi dan berteriak memanggil temen-temen "Doni masih hidup kan? Doni masih hidup?" Seketika suasana kostan jadi gaduh dan kami harus menerima kepulangan Doni untuk selamanya. Mungkin dia tadi pagi main lalu kehujanan dan dengan usianya yang masih sangat muda mungkin Zepy tidak kuat menahan dingin sehingga pulang dalam kondisi yang sangat lemah dan mungkin dia meninggal sebelum sampai ke halaman rumah. Kami menggali tempat istirahatnya yang terakhir di halaman depan dengan cucuran air mata.


melihat mereka menyusu untuk terakhir kalinya
Sabtu pagi seperti biasa adalah hari untuk bermalas-malasan, namun mendengar teriakan temen "Mereka pulaaaaang!!" gw langsung bergegas keluar kamar dengan perasaan sangat bahagia karena akhirnya mendengar kabar anak-anak Snowy pulang. Tapi kebahagiaan gw sekejap langsung sirna setelah melihat Dani dan Dina tergelak di halaman dekat pintu pagar dalam kondisi yang jauh lebih mengenaskan dari Doni. Bagian tangannya sudah lepas. Ya Allaaaah..... apa yang sudah mereka alami sebenarnya? Gw pungut bagian tubuh mereka dan menyatukan 2 bersaudara yang sangat mirip ini dalam kain kuning, selimut pertama mereka saat dilahirkan, lalu menguburkannya bersama Doni. 

Ini jelas bukan karena mereka tersesat, kehujanan dan pulang dalam kondisi sangat lelah. Tubuh Doni yang basah kuyup masih bisa dimaklumi karena sore itu hujan, tapi hujan sudah berhenti sejak Maghrib.  Bagaimana mungkin Dani dan Dina yang pulang di pagi hari juga dalam kondisi basah kuyup? Kecurigaan kami bahwa anak-anak Snowy dicuri dan dikembalikan dalam kondisi mati diperkuat dengan temuan karung didalam gudang. Seorang teman mencurigai anak-anak yang masuk ke teras rumah dan bermain-main dengan kucing.

Entah apa yang sebenarnya terjadi, namun siapapun pelakunya dari lubuk hati yang paling dalam gw mendo'akan semoga kamu - kalian, akan bernasib sama dengan Ramadani, Ramadoni, Ramadina!

Disini, untuk Sebuah Janji

Generasi masa kini mungkin telah memiliki pemikiran yang terbuka dalam mendefinisikan kewajiban anak kepada orang tua. Dari banyak opini di ...