Monday, October 24, 2011

Ciao Kribo....

Dear Momon Kribo Simoncelli,

Kamu menggodaku sejak masih di kelas 250cc, beberapa kali aku melihat (rambut)mu berkibar di podium moto2. Ketika di tahun 2010 kamu masuk kelas 500cc aku benar-benar jatuh cinta dengan gaya balapmu, kribomu dan ah... tentu saja karena kamu Italiano. Setelah Vale kurang memberikan aksi memukau dan pembalap lain bertarung dengan aman damai sejahtera kamu hadir dengan khas gaya balapan anak muda yang tidak mengenal takut, libas sana sini, ambil celah sempit, sraduk sruduk temen balap bahkan yang sering bikin aku gemes dan ketawa ngakak, kamu jatuh karena tidak bisa mengendalikan tungganganmu hahahaa..... 

Tahun 2011 kamu menjadi public enemy, Lorenzo pernah marah-marah bahkan Dani Pedrosa tidak mau bersalaman denganmu. Mereka sedikit dari korban senggolanmu. Tapi aksimu itu justru bikin balapan yang dipenuhi pembalap "textbook" menjadi penuh warna, heiii Man..... ini balapan lelaki, jangan cengeng lah! Super Sic, itu julukan pecinta motogp kepadamu, tapi buatku kamu adalah Momon dan Kribo ku tersayang. Valentino Rossi sebagai teman 1 negara dan sudah menganggapmu sebagai adik sendiri seringkali menasehatimu untuk lebih mengenali Motor Honda yang kamu kendarai. Kamu inget Mon, dia juga dulu pernah memintamu untuk merapihkan rambutmu yang jauh lebih besar daripada helm-mu itu. Perhatian sekali kan kakakmu.... pasti karena Vale juga pernah Kribo jadi dia tahu mana potongan rambut yang lebih enak :D

But you still you, tetap kribo dan tetap garang di balap namun tetap lembut di luar balap. Masukan dari Vale dan tentu saja team San Carlo Gresini Honda membuatmu semakin baik mengendalikan belahan jiwamu. Raihan podium ke-3 di Czech Republic Motorcycle Grand Prix membuktikan kamu memang pembalap yang berbakat dan punya nyali lebih. Momon.... kamu hebat!! Konsistensimu mulai terlihat dengan keberhasilanmu meraih posisi ke-4 di San Marino, Aragon dan Jepang. Podium kembali kamu raih di Australia. Aku tidak sabar menanti aksimu di Sepang Kribo! 4 tahun lalu, 19 Oktober 2008 kamu merayakan gelar juara dunia kelas 250 cc di tempat ini. Aku yakin, kamu pasti bisa meraih podium lagi.


Sepang - Minggu, 23 Oktober 2011: 
Jangan sedih Mon, walaupun cuma start di posisi ke-5 aku yakin kamu bisa menyodok di urutan terdepan koq. Ketika lampu merah padam kamu melakukan start dengan baik... ah kamera lebih menyorot pada pertarungan Dani Pedrosa dan Stoner. Red Flag! Again?? Tulisku dalam twitter. Mengingat di ajang moto2 2 lap menjelang finish terjadi kecelakaan yang mengakibatkan balapan dihentikan. 
Momooooonnnnn!!!!! Teriakku. 
Bangun Kribo!! Kenapa kamu terkapar di tengah lintasan balap. Tidaaakkk!!! 
Kamu menikung terlalu rendah, lututmu mengenai aspal kamu jatuh dan..... MANA REPLY yang lebih jelas lagi. Kenapa lama sekali tidak ada tayangan reply apa yang menyebabkanmu tidak bisa bangun. 

Lucy Wircyono dan Mateo mengabarkan race akan di ulang pada jam 16.45 waktu Sepang. Ah syukurlah.... berarti kamu berjuang hebat untuk tetap kembali ke ajang balap Mon. Tapi aku masih cemas karena belum ada keterangan dari tim medis dan di twitter beberapa wartawan yang ada di Sepang mengabarkan kemungkinan kamu meninggal. Tidak mungkin!! Kribo-ku adalah pejuang hebat, dia tidak akan kalah melawan kematian! Running text muncul di layar trans7 bahwa race di cancel. Race hanya akan dibatalkan jika ada pembalap yang meninggal. Perasaanku sudah tidak enak. Tidak lama kemudian pernyataan resmi muncul di timeline bahwa Marco Simoncelli pada pukul 16.56 waktu Sepang telah meninggal dunia. Mereka salah kan Mon? Kamu akan keluar dari ruang medis kan Mon? Walaupun itu dengan kursi roda dan kribo tertutup perban! Itu hanya hoax yang sering muncul di twitter. Cih... gosip murahan!!

......
.........
Ternyata aku yang salah Mon...
Kalau saja kamu tidak menikung terlalu rendah, kalau saja kamu langsung terlempar jauh ke rumput, kalau saja Edward dan Vale bisa mengerem, kalau saja tidak ada siapapun dibelakangmu, kalau saja.... kalau saja perjanjianmu dengan Tuhan tidak berhenti di umur 24 tahun 9 bulan 3 hari ;(

Tidak ada lagi yang membuatku meloncat kegirangan setiap kamu menyalip satu per satu pembalap di depanmu, tidak ada lagi yang membuatku teriak-teriak mengingatkan pembalap di sebelahmu biar tidak di senggol kamu, tidak ada lagi yang membuatku mengumpat dan ketawa ketika kamu jatuh akibat kesalahan sendiri, tidak ada lagi kribo, tidak ada lagi Momon, tidak ada lagi Simoncelli. Kamu memang serba cepat Mon.... kamu membalap terlalu cepat, bahkan di ruang medispun kamu terlalu tergesa-gesa, tidak mengijinkan para dokter merawatmu terlalu lama. Kamu berlari terlalu cepat menuju keabadian. 20 Januari 1987 - 23 Oktober 2011, awal karir barumu.

AC Milan, tim kesayangan kita mengheningkan cipta sebelum bertanding untuk mengantar kepergianmu, mereka memberikan kemenangan yang sangat berarti Mon. Ah seharusnya kamu lihat perjuangan tim merah hitam kita Mon yang sudah tertinggal 3-0 akhirnya bisa memenangkan pertandingan dengan angka 3-4. Mereka bertarung sepertimu Mon, penuh semangat! Kemenangan itu hadiah buatmu Mon. Selamat jalan, selamat bertarung di duniamu yang baru Mon, ngebutlah sesuka hatimu... kamu akan terjatuh tanpa merasakan sakit. Raihlah podium terbaik di sisi Tuhan. Kamu akan selalu di hati. Ciao Kribo.....

Dengan penuh cinta,

~Ndah~

2 comments:

Outbound di Malang said...
This comment has been removed by a blog administrator.
Obat Herbal Vertigo said...

like this !!

Disini, untuk Sebuah Janji

Generasi masa kini mungkin telah memiliki pemikiran yang terbuka dalam mendefinisikan kewajiban anak kepada orang tua. Dari banyak opini di ...