Monday, June 8, 2009

Klarifikasi Posting di Milis "(Curhat saya mengenai curhat di Blog VS Ibu Prita Mulyasari"


Klarifikasi ini sudah gw kirimin ke milis yang membahas tentang curhatan "DIA" atas tulisan gw di blog ini 3 bulan yang lalu. Sebenernya gw pengen klarifikasi gw juga dibaca oleh semua orang yang sudah berkomentar segala macem tentang tulisan yang mereka sendiri tidak atau belum baca atau bahkan sudah baca tapi terjadi salah penafsiran. Karena wacana yang berkembang di milis tersebut seolah-olah gw begitu menderita dalam perjalanan tersebut, rewel soal duit dan perjalanannya, padahal apa yang gw tulis di Multiply seperti catatan perjalanan lainnya yang kadang ada hal yang ngeselin tapi banyak juga yang fun.
Gw juga punya hak jawab, maka disini... di blog milik gw dimana gw bisa juga menumpahkan curahan hati seorang NDAH ingin meluruskan kesalahpahaman. Setelah postingan ini gw sangat berharap semua permasalah, kesalahpahaman bisa selesai. THX....
Inilah email klarifikasi yang saya kirimkan namun tidak di approve (hingga hari ini)

=======================================================

Seperti akhir pembicaraan dengan "DIA" dalam telfon kemarin saya disini minta maaf atas tulisan yang saya buat di http://ndahdien.multiply.com/photos/album/21/Mendaki_Bromo_Rafting_di_Pekalen_Tracking_di_Sempu

Jika merujuk kasus Ibu Prita mungkin unegh-unegh saya masih termasuk curahan hati tanpa mendeskreditkan seseorang karena tidak menuliskan "Penipuan/Saya merasa dibohongi" dan tidak pernah menyebutkan nama apalagi inisial. Kenapa saya menuliskan padahal saya tahu "DIA" pasti bisa lihat tulisan saya di MP (karena "DIA" juga temen MP gw) tidak lain karena ingin berbagi apa yang saya rasakan (pribadi). Kebetulan kasusnya dibuka maka saya sekalian mengklarifikasi apa yang saya tulis, mohon maaf sebelumnya gaya tulisan saya di blog tidak halus karena itulah diri saya dalam berkomunikasi dengan temen-temen:

• Prolog
Ini perjalanan pertama gw yang di organize orang laen, sempet kecewa dengan pembatalan trip ke Madakaripura dan dikomporin juga ma nusy buat mbatalin trip gara-gara gw dapet jawaban email yang ga' ngenakin dari EO-nya dst…
==> ini terkait dengan email saya dan "DIA" sebelumnya soal "usulan saya agar uang kembalian di madakaripura diberikan kepada korban kumpur lapindo". 

• Day 1
Jam 09.10 gw n ari nyampe di Juanda dengan dianter oleh kapten pilot Dito yang guanteng n menerbangkan Mandala dengan sangat nyaman. Di hari pertama ini gw harus kembali il feel coz pesawat Sriwijaya yang dipake rombongan delay n baru akan nyampe di Juanda jam 11.40. Gw contact sepupu, eh dia malah lagi ke Mojokerto, ngontact Titik dia dah ngacir ke Prigen... jadi yo weis nongkrong ajah di Dunkin'. Kurang lebih jam 12.45 qt baru meninggalkan bandara menuju Porong Sidoarjo nengokin Lumpur Lapindo. Suasana hati jadi melow melihat kubangan lumpur yang merendam perumahan penduduk, kebayang ga's ih lo rumah lo kampung lo tempat lo mencari nafkah lenyap gitu aja n sampe saat ini lo musti tinggal dalam pengungsian. Dst…..
==> Saya hanya menyebutkan il feel, sebuah perasaan yang ka'nya pasti dialami semua orang yang mengalami delay dan ga' pernah nyalahin siapapun atas keterlambatan ini, karena qt semua menyadari pesawat sering sekali delay.
==> Soal ekspresi kekecewaan pembatalan madakaripura saya kira masih dalam taraf ungkapan yang wajar dengan menambahkan "hiks.." pada akhir kalimat.

• Day 2
Lebih banyak cerita perjalanan ke bromo sampai akhirnya tiba di pekalen, diakhir cerita hari ke-3 saya menulis:
Jam 3.30 perahu rombongan gw merapat dideket bendungan untuk selanjutnya mandi n makan... upss ini makan siang apa makan sore ya?? Gw dah prepare obat maagh melihat jadwal makan hari pertama yang molor. Jadwal Jam 19.00 check in di hotel Kartika Kusuma Malang molor ampe jam 10-an, wah gagal deh janjian gw ma anak Unibraw.
==> Saya memang punya penyakit maagh yang gampang kambuh jadi bawel banget soal jadwal makan, maaf.... 


• Day 3
Ga' mau telat ka' hari sebelumnya, jam 7.30 qt cabut menuju pulau Sempu. Bus besar bukanlah pilihan yang tepat untuk melewati jalanan mendaki yang sempit dan tikungan tajam, hampir 4 jam waktu yang dibutuhkan mencapai Sendang Biru (lagi-lagi telat dari jadwal). Lum ada perahu yang disiapkan menyeberang, waktu menunggu perahu dimanfaatkan untuk sesi narsis dan mengganjal perut dengan bakso seharga Rp.3000,00... murah buanget yak. Dst…
==> Hari ke-3 saya dan ari berharap sekali semua jadwal sesuai jadwal awal, karena kami akan memisahkan diri setelah trip di sempu menuju jember (tanjung papuma)
==> Sebuah pelajaran juga buat semua yang akan melakukan perjalanan ke Sempu dalam memilih waktu dan sarana transportasinya.

EO acara jalan-jalan ini emang ga' pernah memperhitungkan waktu sholat, jadi peserta harus pinter-pinter memanfaatkan waktu. Gw seringkali menjamak sholat dhuhur&ashar, maghrib&isya karena masih di jalan. Untuk pertama kalinya dalam 3 hari perjalanan ini gw ngerasa tenang melaksanakan sholat ketika nyampe di Sendang Biru, ada penduduk setempat yang mo sholat so gw minta makmum aja n rasanya.... bahagia banget...
==> Saya hanya seorang muslim yang pengen melaksanakan sholat dan sedang berusaha untuk selalu tepat waktu. Smoga hal ini bisa jadi masukan buat penyelenggaraan sebuah perjalanan.

Day 4
Hanya bercerita kegiatan hari terakhir

• End 
Pengalaman pertama gw menggunakan jasa orang untuk meng-arrange perjalanan emang kurang memuaskan, dari sisi waktu jelas amburadul yang efeknya kemana-mana. Bukan cuma jadwal makan dan sholat yang terganggu, tapi perjalanan gw ke Tanjung Papuma yang dah gw set ma Ari sepulang dari P. sempu karena melihat itenary-nya sangat memungkinkan buat cabut dari Malang jam 18.30 ternyata GAGAL TOTAL. Booking penginapan dan carter mobil terpaksa dibatalin. Untungnya peserta jalan-jalan ini orangnya asyik n ga' nuntut macem-macem dari EO-nya, jadi perjalanan bisa tetep fun walopun badan pegel-pegel ampe 3 hari setelah tracking.
==> Saya tetep melihat perjalanan ini fun dan dapet temen yang asyik, bahkan hingga saat ini kami masih sering jalan bareng. 
==> Kenapa saya seolah-olah menjadi orang yang paling merana dan menderita dalam trip ini sehingga begitu bawel nulisin hal ini padahal yang laen baek-baek saja…? Karena saya dan ari sudah punya jadwal dihari ke-3 untuk melanjutkan perjalanan ke Jember dan jadwal itu sudah kami sesuaikan dengan itenarary yang kami terima dari "DIA", mobil dan penginapan sudah dibooking pula. Membatalkan apa yang sudah dipesan memang mudah, tapi bayangan keindahan tanjung papuma yang sudah didepan mata akhirnya musti gagal itu benar-benar mengecewakan. Mungkin salah saya juga kenapa musti mengagendakan trip laen, bodoh…

Klarifikasi yang panjang banget ya… semoga saja hal ini menjernihkan permasalah, apa yang satu tuliskan di blog adalah apa yang saya lihat dan saya rasakan. Semua perjalanan dan semua kejadian yang saya alami, semua hal senang sedih kesel bahagia saya tuliskan apa adanya. Dan dalam tulisan tentang Bromo saya sudah menuliskan kronologis cerita tanpa memotong bagian yang saya lihat & saya rasa sehingga membuat si obyek dalam hal ini "Ndah" lebih terpuruk.
Apa saya manipulasi cerita?? Silahkan ditanyakan kepada peserta yang lain. Silahkan juga dibaca lengkap tulisan saya tentang trip Bromo dan bandingkan dengan tulisan saya dengan trip-trip yang laen, saya tuliskan apa adanya tanpa menjatuhkan pihak lain.

Sebagi perbandingan silahkan baca juga kritik-kritik yang pernah saya tuliskan seperti:
http://ndahdien.multiply.com/journal/item/48/Uneg-Uneg_Gw_tentang_JavaJazz_Festival_2009
http://ndahdien.multiply.com/journal/item/47/Gelengkan_Kepala_dan_Katakan....
http://siluethorisontal.blogspot.com/2007/12/suka-duka-liburan-akhir-tahun.html
ahh.. ternyata saya memang superbawel

Mohon maaf kepada "DIA" dan semua kru-nya yang sudah berusaha keras membuat trip berjalan lancar tapi masih saja saya anggap kurang memuaskan. Saya yakin tulisan saya tidak mengganggu kepercayaan semua peserta trip "DIA", (bahkan temen MP saya banyak yang ga' tau saya ikut trip siapa) dan ini terbukti hampir semua alumni bromo pernah ikut lagi event "DIA" yang laen. Semoga klarifikasi ini dapat meluruskan semua kesalahpahaman.

Salam Damai,
Ndah

=======================================================

Makasih buat temen-temen perjalanan kemarin yang memahami apa yang gw tuliskan, makasih juga buat novi atas inspirasi lagunya, tetap semangat friends... n seperti kata mb' wati "lupakan dan lanjutkan pertemanan ini" sipp.. qt melangkah kedepan dengan senyum lebih lebar

Dulu kita sahabat dengan begitu hangat
Mengalahkan sinar mentari

Dulu kita sahabat rerteman bagai ulat
Berharap jadi kupu-kupu

Kini kita berjalan berjauh-jauhan, kau jauhi diriku karena sesuatu
Mungkin ku terlalu bertindak kejauhan, namun itu karena ku sayang

Persahabatan bagai kepompong mengubah ulat menjadi kupu-kupu
Persahabatan bagai kepompong hal yang tak mudah berubah jadi indah
Persahabatan bagai kepompong maklumi teman hadapi perbedaan
Persahabatan bagi kepompong

 
**mulai hari ini Senin, 08 Juni 09 gw buka kembali link tersebut "Mendaki Bromo Rafting di Pekalen Tracking di Sempu" untuk umum,
karena sampai saat ini klarifikasi gw juga ga' di approve dimilis tersebut
istri sang penulis sudah menyampaikan klarifikasi juga ke gw via email dan qt dah sepakat untuk mengakhirinya

Tapi hari ini topic tersebut yang katanya akan di close masih muncul, sedangkan klarifikasi dari gw tak kunjung muncul….
Sghh.. inilah kebebasan menulis yang sesungguhnya, curhat menyalahkan orang tanpa memberikan sumber tulisannya bahkan ketika sudah diklarifikasi masih tidak memberikan kesempatan penulisnya untuk meluruskan pandangan miring dan cap negative terhadap penulisnya….. hehhh!!
-Kesel mode on-

1 comment:

studi di eropa said...

wah seru nih..kalau loe di somasi, ntar gw bikin group "bela ndah" terus groupnya pada gw suruh beli kaos gbr ndah..(dgn sedikit keuntungan tentunya ) terus kita demo (tentu mereka harus beli bendera ke gw juga)sambil membagi kan stiker ndah di balik trali penjara ( stikernya di jual murah aja...2rb aja )....sip ndah teruskan perjuanganmu...gw dibalakang mu ( ya...20km )

Disini, untuk Sebuah Janji

Generasi masa kini mungkin telah memiliki pemikiran yang terbuka dalam mendefinisikan kewajiban anak kepada orang tua. Dari banyak opini di ...