Tuesday, April 26, 2016

I Love You Rose.... Goodbye

Dari sekian banyak drama Snowy dan anak-anaknya kepergian Rose adalah drama yang paling menguras emosi (baca kisah drama sebelumnya di: Drama Tiada Akhir Snowy dan Anak-Anaknya). Sedikit demi sedikit berkat keterangan penghuni Rumah Orange kami menemukan fakta bahwa:

  • Rose dipelihara oleh mahasiswa Fakultas Kehutanan Angkatan 49, dia bilang menemukan di jalan. 
  • Rose dirawat didalam kandang yang ada dikamar dia.
  • Beberapa kali dia juga membawa kucing berwarna putih, tapi kucing putih tidak dimasukkan kandang yang ada didalam kamarnya. Karena sering poop sembarangan dan suka mencakar ban motor, teman kost-nya ada yang complain sehingga kucing putih dikeluarkan. (mungkin karena inilah Roso kembali).


Setelah yakin akan keberadaan Rose, kami mendatangi rumah orange, namun sayang dia belum pulang, kami disarankan kembali lagi esok hari. Pagi harinya kami kembali ke Rumah Orange namun ternyata dia tidak pulang. Tidak ada solusi karena penghuni Rumah Orange juga tidak enak kalo harus menanyakan hal ini ke dia. Hal yang mengejutkan adalah ketika sesosok kucing belang tiga berbulu panjang itu loncat ke jendela kamar. Sontak kami berteriak “Roseeee!!!” Seperti adegan di film-film serasa ada flash back kenangan Rose lahir, belajar jalan, kalah berkelahi, meringkuk saat sakit dan semua hal tentang anak ke-3 Snowy. Gw-seneng-banget!. Atas saran teman-teman Rumah Orange, Rose kami bawa dan masalah dianggap selesai.


Apakah drama sudah berakhir? Tentu saja belum. Kembalinya Rose yang telah menghilang sebulan lebih tidak disambut baik oleh Rosa dan Roso, butuh waktu 3 hari untuk mereka akrab dan bermain lagi. Malam tanggal 25 Januari adalah terakhir kalinya Rose bermain dengan kami, malam itu di group WA kami masih becanda akan mengirimkan paket berisi Rose ke Elin yang baru saja menempuh hidup baru. Sejak kejadian hilangnya anak-anak, Roso dan Rosa dipindahkan kedalam rumah, namun malam itu karena mereka bertiga membuat kerusuhan dengan tumpukan jaket Ghina, kami memasukkan Rosa, Roso dan Rose ke dalam kandang.

Biasanya, setelah subuh gw keluar rumah membuka kandang, memberi makan dan mengganti pasir, namun karena saat itu ada Ghina dan temannya di teras gw menunda sampai mereka pergi. Tidak lama setelah mereka pergi gw dikagetkan dengan kondisi kandang yang tidak seperti biasa. Posisinya bergeser, ada kayu mencongkel bagian belakang kandang, dan selimut kucing yang teronggok dekat pohon pepaya. Hanya ada Roso dan Rosa mengeong meminta keluar, tidak ada Rose. Gw sejenak termangu dan menarik nafas panjang, tidak percaya apa yang gw lihat. Apa yang sebenarnya terjadi?

Kami kembali menghubungi teman-teman di Rumah Orange, ternyata Rose memang ada di kamar yang sama tempat dia pernah tinggal. Malamnya kami kembali merepotkan penghuni Rumah Orange, sayangnya lagi-lagi waktu kami tidak tepat, dia belum pulang. Melalui akun IG Reza dan pacarnya gw menanyakan apakah mereka melihat Rose? Mention pertama gw nggak dibalas. Kami makin frustasi setelah tahu tidak lama lagi dia akan pergi PKL. Pagi harinya kami kembali datang, dan harus menerima kenyataan dia sudah berangkat PKL sementara Rose dititipkan entah ke siapa. Kembali dengan tangan hampa, dengan perasaan yang masih belum merelakan anak yang sedari dalam kandungan Snowy sudah kami cintai tanpa syarat harus berpindah kepemilikan. Kembali hanya bermain dengan Roso dan Rosa.

Jika sebelumnya gw hanya mention dia dan pacarnya pada posting berikutnya gw khususkan untuk farewell dengan Rose. Atas postingan ini dia membalas melalui DM dan menganggap gw telah melakukan pencemaran nama baik dengan mempublikasikannya di media sosial. Penjelasan gw bahwa sebelum posting sudah mention menanyakan apakah tau keberadaan Rose dan beberapa kali gw ke Rumah Orange sepertinya tidak berguna. Kalo mau meluapkan kemarahan gw bisa menuliskan semua yang ada didalam hati dan pikiran, tapi apakah itu akan berguna? Yang terpenting di dalam pembicaraan tersebut bahwa benar adanya Rose dirawat oleh dia dan dia berjanji akan mengembalikan Rose setelah PKL. Itu saja sudah cukup. Hanya janji yang gw pegang tanpa materai dan tanpa campur tangan pengacara kasus pencemaran nama baik. Janji itu saja yang gw tunggu dari dia. Dan janji itu dilanggarnya sendiri.






Pembicaraan lengkap dapat dilihat di album Perebutan Hak Asuh Rose

Dia mempermasalahkan biaya yang sudah dikeluarkan selama merawat Rosa dan kembali mengungkit dia tidak tahu milik siapa, dia nemu bukan mencuri, dia ini, dia itu. Lucu kalo membaca akhir obrolan qt:

  • kalo dia tahu milik siapa akan dikembalikan : saat dia tahu milik siapa dia menjanjikan akan mengembalikan setelah PKL, bukan meminta gw untuk mengambil ke tempat saudaranya
  • dia nemu bukan mencuri: dari awal pembicaraan bulan Januari sudah gw bilang tidak ada yang bilang dia mencuri, gw justru berterimakasih Rose udah dirawat
  • dia nemu bulan November: yang hilang bulan November itu Snowy, qt udah bersiap ulang bulan kelahiran anak-anak Snowy di tanggal ketika Rose hilang, 11 Desember 2015.


Mungkin sebagian orang akan mengatakan
"Ya ellah Ndah...bayar aja sih kenapa? dia kan sudah membantu merawat, dia itu pahlawan!" 
Maaf... sebagai orang yang penyayang hewan seperti dia juga dalam pengakuannya di obrolan Januari gw nggak mau memperjualbelikan kucing. Kalo dia cuma mau mengembalikan hanya jika gw membayar biaya perawatan, berarti kalo dia mau memelihara Rose gw juga harus minta biaya perawatan Rose selama 2 bulan dunx! Dari awal sepertinya memang tidak ada kerelaan untuk memulangkan Rose sehingga bertumpuk-tumpuk alasan melapisi keinginannya memiliki.


Susah memang melepaskan apa yang dicintai, gw berkali-kali mengatakan pada diri sendiri "ikhlaskan saja...relakan Rose" dan gw berkali-kali harus bohong bahwa gw sudah merelakan kucing belang tiga yang lahir di tangan kami, yang sudah melewatkan masa bayi-nya bersama kami. Sampai saat ini, gw belum rela apalagi ikhlas. Apalagi gw harus pura-pura tidak peduli bahwa Rose tinggal tidak jauh dari gw ditangan orang yang merasa memilikinya. Belum...belum bisa

No comments:

Disini, untuk Sebuah Janji

Generasi masa kini mungkin telah memiliki pemikiran yang terbuka dalam mendefinisikan kewajiban anak kepada orang tua. Dari banyak opini di ...