Friday, May 30, 2008

Pergi Ke Dokter Gigi

Belum lama ini gw ngatain temenku sebodoh Mr. Bean gara-gara dia bolak balik ke dokter gigi untuk mengkonsultasikan gigi geraham bawahnya yang sudah ditambal tapi masih sering sakit, ternyata eh ternyata yang bermasalah adalah gigi geraham atas. Douhh bener-bener ka' salah satu episode Mr. Bean yang mengunjungi dokter gigi dan menambal semua gerahamnya gara-gara bingung membaca foto rontgen-nya. Temen gw bilang, kalo sakit gigi ga' jelas bagian mana yang sakit dan karena dia tahunya gigi bawah jadi ya yang sering ditanyain gigi bawah mulu, anehnya dokternya koq ya ga' teliti. Ketika diputuskan gigi atas tidak bisa ditambal dan harus dicabut maka cerita setelah pencabutan gigi atas itu bener-bener bikin gw jiper ke dokter gigi.

Tak disangka-sangka seminggu yang lalu tiba-tiba gigi kanan gw linu dengan hiasan sariawan yang cukup panjang dan seperti kata temen gw bagian mana yang sakit gw juga ga' tahu, pokoknya linu ajah! Kalo masalah sariawan emang dah ga' heran, ini udah resiko yang pernah dikatakan dokter gigi sewaktu gw konsultasi tentang gigi bungsu gw yang tumbuh dengan aneh. Gigi bungsu sebelah kiri atas tumbuh mungil hanya seukuran separo gigi geraham tetangganya sedangkan gigi bungsu kanan atas tumbuh menyamping. Arah menyamping ini yang membuat ujung gigi bergesekan dengan rongga samping (eh bagian ini namanya apa yahh??), tidak berbahaya tapi sangat menggangu. Linu dan nyeri merembet ke telinga dan kemudian sakit kepala sebelah, ponstan yang gw minum tiap hari hanya sedikit meredakan linu dan sakit kepala tapi setidaknya sangat membantu gw tetep beraktivitas walaupun suplai makanan hanya berasal dari susu dan seporsi bubur ayam, laper sih... tapi mendingan ga' nguyah makanan deh daripada linu. Bahkan gw masih menyempatkan pergi jauh ke Cikarang ketemu temen-temen SMP walaupun disana ga' doyan makan walaupun pulangnya terpaksa menitikkan airmata di bis menahan sakit... sakit hati my 1st love dah kawin

Monday, May 26, 2008

It's Tough Getting Older

Waited all my life for this day to come
I feel like letting go
Life goes on
Wasting no more time so much to be done
Everything works out
So they say
Over my shoulder
It's tough getting older .. yeah...
Seems like nothing is black and white anymore
Shades of gray and I feel a weight over my shoulder
It's tough getting older
I always thought that I knew where I'd want to go
Now I'm here and I find that I'm still getting colder
It's kinda tough getting older
Here before my eyes many roads ahead
Time for me to choose one way now
If I take a chance
What lies down the road
Feeling so confused
turned round on and on, on and on ..yeaahh..
Waited all my life for this day to come
I feel like letting go life goes on
Over my shoulder (on and on)
It's tough getting older

(from colbie caillat - older)

Thursday, May 22, 2008

100% MU

Selasa 21 May kemarin adalah hari yang full entertainment, diawali dengan pertandingan persahabatan antara Tim Nasional Merah Putih melawan FC Bayern Munich yang tentu saja dimenangkan oleh Munchen dengan skor 1 - 5. Pertandingan tersebut berlangsung di Gelora Bung Karno (GBK) sore hari sekitar jam 18.00, rumput yang rusak akibat pagelaran seabad kebangkitan nasional bukanlah sebuah alasan permainan tidak berjalan seru, entahlah... apa ekspektasi gw yang (selalu) ketinggian tapi gw kecewa banget dengan penampilan setengah pemain Timnas yang tidak ngotot. Padahal ini ajang dimana mereka harusnya bermain lepas dan berani memainkan bola atau adu body, dengan performance FC Bayern Munich yang maen setengah hati masih beruntung Indonesia "hanya" kebobolan 5 gol. Salut dan penghargaan yang sangat tinggi gw berikan pada fans sepakbola yang mendukung Timnas dengan hadir langsung ke GBK dengan teriakan-teriakan "in-do-ne-sia!".. wahh sepertinya masih terimbas semangat Indonesia Bisa! dari pagelaran hebat tanggal 20 May di tempat yang sama (btw slogannya koq ka' iklan M150 ya???)

Seharusnya jam 20.00 ditempat yang berdekatan dengan GBK gw ngga' boleh melewatkan aksi mas James Blunt yang udah ditunggu-tunggu kalo saja duit jatah nonton ga' tersedot buat nggantiin hp jadul kesayangan gw yang untuk kesekian kalinya terjatuh dan akhirnya mengalami koma sehingga harus segera diganti. Hiks... gw cuma bisa nyaksiin konsernya mas James Blunt yang ditayangin di metrotv beberapa hari yang lalu. Tidak mau kalah dengan Adri Subono gw menghadirkan James Blunt di kamar semalam suntuk (ihh ka' wayang ajah). Ga' nyadar ternyata udah jam 01.30 dan itu berarti konsernya harus di akhiri karena gw harus terbang ke Moskow menyaksikan Duel Final Liga Champion Manchester United vs Chelsea.

Ga' ada kata yang bisa menggambarkan serunya pertandingan dini hari tadi selain LUAR BINASA!!! Dari menit awal sudah langsung menggebrak dengan serangan-serangan tajam dan MU melalui CR7 berhasil membuat hati gw tenang untuk sementara dengan keunggulan 1-0 untuk MU, tapi di menit akhir babak pertama mas gantheng Frank Lampard berhasil menyamakan kedudukan 1-1. Tempo permainan semakin meningkat, semua pemain bener-bener berjuang dengan penuh semangat, banjir keringat bahkan darah belum lagi hujan deras yang bikin lapangan licin. Tambahan waktu 2x15 menit-pun berlaku, ketegangan yang sangat tinggi membuat emosi pemain meninggi dan keluarlah Drogba dari lapangan akibat kartu merah. Tapi Chelsea masih tetap bisa bertahan bahkan beberapa kali merepotkan Edwin, dan pertandinganpun akhirnya berakhir dengan pinalty.

Gw dah pesimis aja mengingat rekor pinalty Edwin Van der Sar baik di klub maupun timnas Belanda yang sangat jelek, gw cuma berharap pemain Chelsea melakukan kesalahan. Tapi kesalahan justru dibuat CR7, tendangannya dapat di tepis Peter Chech... Oughhhh habis sudahhh. Sang Kapten Chelsea John Terry, sang penyelamat gawang Chelsea akhirnya juga menajdi penyelamat MU karena tendangannya melenceng... Hehh Legaaa dan akhirnya Edwin berhasil menepis tendangan Anelka. Lengkap... lengkap sudah kemenangan MU, 3 kali maju ke final liga Champion dan ketiganya mendatangkan kemenangan untuknya, 100% MU. HEBAT MU!! Pertandingan pagi dini hari tadi kembali masuk memory gw yang ka'nya ga' mudah terhapus seperti juga kemenangannya dulu di menit-menit akhir atas FC Bayern Munich.

Pagelaran liga-liga eropa telah berakhir dan sebentar lagi mulai 7 Juni 2008 sudah siap beraksi timnas unggulan eropa dalam ajang Piala Eropa. Siapa jagoan panjenengan?? Gw sih teuteuppp .... sebagai Ny. Maldini harus mendukung timnas suami tercintaH "ITALY" Forza Italy!!!

Monday, May 19, 2008

Panas, Cape' & Stress di Jalan

Kecelakaan yang disebabkan jalanan rusak sudah berulang kali terjadi, yang masih hangat dalam ingatan qt mungkin kecelakaan yang dialami Sophan Sophian. Kualitas jalan yang buruk menjadi satu dari ribuan permasalahan di Indonesia tercinta yang tak kunjung ada solusinya. Padahal sarana dan prasarana jalan selain mendukung laju roda kendaraan juga akan sangat mendukung roda perekonomian. Kerugian yang diakibatkan dari jalanan yang rusak bukan cuma ditanggung pemilik kendaraan baik pribadi maupun umum dengan membengkaknya biaya perawatan, waktu tempuh yang makin molor juga sangat merugikan penumpang kendaraan umum karena harus berangkat lebih awal dan itupun kadang masih telat akibat kemacetan yang mengular. Kerusakan jalan juga mengakibatkan biaya pengangkutan barang juga meningkat sehingga berimbas pada naiknya harga barang. Pemerintah juga pusing karena konsumsi BBM makin meningkat sehingga subsidi yang diberikan makin banyak.

Tapi kenapa pemerintah pusing dengan kebijakan amburadulnya? Dari dulu gw lum melihat pemerintah secara komprehensif memanage masalah transportasi. Dari pandangan (picik) gw, dinas PU yang bertanggungjawab terhadap pembangunan jalan hanya menganggarkan perbaikan/pembangunan jalan untuk 1 tahun masa anggaran sehingga dengan demikian ada alesan pengeluaran anggaran pembangunan/perbaikan jalan lagi di tahun anggaran berikutnya. Setali 3(k)utang dengan PU, dinas perhubungan masih setengah hati menyediakan transportasi massal yang aman & nyaman. Setengah hati karena trans jakarta, trans pakuan dan KRL AC Ekonomi masih sangat terbatas jumlahnya, naik angkutan ini lumayan nyaman setidaknya agak adem, tidak nyium asap kendaraan atau bising oleh pengamen namun sayang musti rela berdesak-desakkan. Walhasil... tujuan pengen mengurangi kendaraan pribadi masih belum berhasil. Yang ada jalanan makin macet karena pembangunan bussway, flyover, underpass, toll dan gw masih harus terpanggang dalam angkot dengan hiburan live music. Kalo tidak bisa memperbaiki jalanan, tidak bisa menertibkan menjamurnya angkutan perkotaan sebaiknya jangan terlalu berharap konsumsi BBM akan turun.

Thursday, May 15, 2008

Oleh-Oleh Pulang Kampung (Ponakan Kecilku)

Pernahkan mencoba memukul ayahanda yang lagi tiduran dengan sangat sengaja menggunakan benda keras?? Silahkan mencoba kalo mau di timpuk balik atau kena semprot karena tidak ngajeni orang tua.

Berbeda dengan apa yang orang dewasa ketika melakukan kesalahan atau mbedal tatakrama, semua tingkah polah anak-anak terutama balita akan menjadi lucu dan menyenangkan. Itu pula yang gw lihat dari tingkah polah ponakan-ponakan kecilku. Alma, ponakan gw yang paling kecil (2 thn 4 bln) aktivnya ga' ketulungan bahkan jam tidurnya dah hampir nyaingin tantenya yang selalu lewat jam 11. Gw dah cari-cari batrenya karena tombol power sepertinya dah soak buat menghentikan sejenak aktivitasnya, tapi ternyata dia masih punya UPS Untunglah gw masih punya ponakan yang anteng dan kalem ka' Tia yang setahun lebih tua dari Alma, saking antengnya perlu proses lama membuatnya ekspresif didepan kamera. Sedangkan Intan yang tanggal 20 nanti genap 6 tahun sudah lebih mandiri (mandi-dandan sendiri) walopun tetap belum bisa mengganti botol susu dengan gelas.

Anak-anak emang lucu, ketika orang dewasa di omelin karena bikin keributan di sebuah acara maka anak-anak bisa dengan leluasa tiduran guling-guling di tengah arena atau mecahin gelas. Kalo dilarang atau di tegur mereka udah langsung ngambek dengan senjata utama tangisan yang melengking, dimana jika orang dewasa yang melakukannya maka siap-siap di pasung sebelum akhirnya di antar ke RSJ, tapi jika mereka yang melakukannya maka beberapa pasang tangan siap menggendong dan mencarikannya hiburan... biasanya monyet akan sangat membantu menghentikan tangisannya. Kalo orang dewasa berusaha menghindari tampang jelek saat di foto anak kecil dengan bangganya menunjukkan bibir monyongnya atau giginya yang rusak. Bagi orang dewasa jangan coba-coba berpose bugil karena akan diarak keliling kampung atau rumahnya dilemparin telur busuk dan begitu menyebar ke internet akan di jewer sama pak M.Nuh (tapi di donlud rame-rame pria-pria tak beriman & sedikit beriman hihiiiii) sedangkan foto bugil anak-anak bebas dicetak dan diedarkan oleh keluarganya (tante yang baek bersifat preventive terhadap kaum pedophilia). Gw ga' ngerasa khawatir sewaktu Intan berebut maenan sampai akhrinya guling-guling ma Ilham temen sekelasnya, tapi gw bakal khawatir dan pasti marah-marah kalo ngliat ponakan gw yang dah 17 tahun melakukan hal itu dengan pacarnya (khawatir dilangkahin ponakan kali yeeeee....). Mereka kadang belagak dewasa dengan menjadi dokter, guru, engineer, atau pahlawan kemerdekaan dalam sebuah karnaval dan semua orang menyambutnya dengan suka cita disepanjang jalan bahkan disaat baju yang dipakenya kedodoran atau make-upnya luntur oleh keringat, dan semua berkata... lucunya... dan ketika orang dewasa belagak anak kecil dengan pakaian TK atau SD orang-orang akan menyambutnya sambil bernyanyi .. orang gilaaa... orang gilaaa.... Suara gendumbrengan ga' beraturan juga dimaklumin karena mereka masih kecil, buat orang dewasa siap-siap aja dilempar bakiak.

Tapi anak-anak juga pengen cepet dewasa dengan alesan yang lucu. Ponakan gw yang dah pengen cepet gedhe adalah Fadly dan Intan. Fadly (8 tahun) pengen jadi pemaen sepakbola di Chelsea (tentu saja gw dukung banget) dan yang mengejutkan adalah alesan dari Intan... pengen punya nenen (alias... waduhh mo nyebutnya aja mualuww... breast) wuakakakakk

Monday, May 12, 2008

Oleh-Oleh Pulang Kampung (Pengabdian)


Benarkah guru seorang pahlawan tanpa tanda jasa?? Jika melihat pengabdian yang diberikan seorang guru yang pertama kali hadir dalam kehidupan gw pengen sekali merubah title itu untuk Ibu Robi (gw bahkan dah lupa nama lengkapnya... maaf ya bu...). Beliau telah puluhan tahun menjadi guru TK, mungkin sekitar 25 tahunan. Bagaimana kehidupan beliau??

Seperti kebanyakan guru di desa atau mungkin sebagian besar guru, beliau hidup sederhana. Masih bersepeda menuju sekolahan, menempati rumah biasa dengan fasilitas seadanya. Setelah puluhan tahun mengabdi mendidik anak muda belia yang cengeng, nakal, susah di atur, kadang pipis dicelana, ikut ngelapin ingusnya atau kadang merapihkan baju & rambut murid kecilnya yang serig kumel setelah berlarian sepanjang istirahat status beliau masih tetap sama... guru honorer. Sghhh.... gw cuma dapat ikut prihatin mendengarnya.

Apa yang mustinya gw lakuin untuk membantunya?? Entahlah... karena do'a tidak akan pernah cukup untuk merubah statusnya, sebuah status PNS yang sudah sangat lama dinantinya untuk jaminan hari tuanya. Semoga kesabarannya yang selalu disinya dengan pengabdian penuh mendidik bocah-bocah TK dapat berbuah manis seperti impiannya.. diangkat menjadi PNS. Setelah menjadi PNS tanda jasa sepertinya tidak akan dipikirkannya. Ahh pemerintah... begitu sulitkah mengabulkan impiannya yang sudah puluhan tahun ini??

Tuesday, May 6, 2008

Oleh-Oleh Pulang Kampung (perjalanan)

Perjalanan kali ini emang lumayan berat (tentu saja masih kalah berat dibanding sewatu naek Lorena nyasar itu hehehe), bukan hanya sewaktu pulang bahkan saat baliknya juga melelahkan. Makanya gw mo bagi cerita gw jadi 2, cerita perjalanan dan cerita di kampung. Buat yang bosen silahkan buka bab berikutnya;)

Gw pikir akan tertinggal kereta karena hari Rabu, 30 april 2008 jam 3.30 hujan yang turun di Bogor bukan hanya duerezzz tapi super derez plus angin kuenceng. Setengah jam ditunggu akhirnya anginnya kecape'an juga dan kemudian menghilang meninggalkan jejak sampah dan beberapa pohon yang terhuyung-huyung mungkin karena pusing setelah di ayun-ayun angin kencang. Tanpa menunggu hujan reda gw segera meluncur ke stasiun Bogor. Sebuah prestasi hebat setelah angkot berhasil menorehkan catatan waktu tercepat perjalanan Kampus-Stasiun dalam waktu 50 menit menjadi sia-sia karena sang kreta tidak juga berangkat. Wajah-wajah kesel dan gerutuan tajam semakin menyuramkan wajah KRL ekonomi yang pengap, panas dan kotor, jam 17.20 kami berangkat. Otak yang tidak begitu encer mulai mengakalkulasi lamanya perjalanan dan sarana transportasi tercepat yang bisa mengantarkan ke Jatinegara. Tau sendiri kan di Jakarta.. kalo hujhan, jhalanan machet, bechek pasti harus naek ojhech.. oughh chapee de... hihiii mulut ampe monyong niruin si "cintah laurah". Begitu sampe di stasiun tebet gw mendapat sambutan meriah dari tukang ojek dan dengan harga Rp. 7000 abang tukang ojek berhasil mengantarkanku ke gerbang pintu stasiun jatinegara tepat jam 18.45. Bergegas gw melewati penjaga peron Jatinegara dan menuju mushola yang berada diseberang lintasan. Walopun agak malu karena waktu maghrib saat ini sekitar jam 17.50 tapi gw yakin keterlambatan ini di tolerir, secepat kilat gw jamak sholat maghrib dan isya sehingga 3 menit menuju jam 19.10 (waktu keberangkatan kereta) gw sudah berada di jalur 1.

Sebelumnya gw sempat PARNO karena belum pernah naek kreta kelas bisnis apalagi malem hari sendirian pula ternyata tidak seserem yang gw bayangin, emang sih banyak orang lalu lalang tapi ngga' serem dan posisi gw yang deket jendela cukup aman untuk menyimpan barang bawaan. Karena demi pesenan ponakan tercintah gw membawa handy camp, camdig dan laptop dimana sebagian besarnya adaah barang pinjaman dari kantor...hehehe jadi mualuw. Tapi suasana yang aman itu tidak bisa membuat gw tidur... sepertinya pantat gw beradu dengan per tempat duduk karena busanya tidak terlalu tebal dan leher terasa kaku karena sandaran kursi tidak bisa diatur. Jam 3 dinihari gw nyampe di stasiun Gombong dengan badan pegel, pantat linu, mata ngantuk dan laper. Melirik loket terpampang tulisan "sampai dengan tanggal 4 Mei tiket kereta habis" baaagussss!!!

Disini, untuk Sebuah Janji

Generasi masa kini mungkin telah memiliki pemikiran yang terbuka dalam mendefinisikan kewajiban anak kepada orang tua. Dari banyak opini di ...