Monday, January 19, 2009

We Will Not Go Down (Song For Gaza)

Michael Heart, pria kelahiran Syria dibesarkan di Eropa, khususnya di Swiss dan Austria dan menetap di Los Angeles, Amerika Serikat, menerima sambutan banyak orang sejak lagunya "We Will Not Go Down" sebagai wujud kemarahan dan keprihatinannya terhadap korban kebiadaban ISRAEL SANG TERORIS terhadap penduduk Gaza.

Michael yang belajar piano dan gitar di usia 10 tahun, dan mulai menulis lagu dan sempat melakukan rekaman setelah menyelesaikan pendidikan dari Full Sail (sekolah rekaman), dan akhirnya hijrah ke Los Angeles di tahun 1990. Selama 18 tahun, Michael bekerja di studio lokal. Selain bermain gitar, dia juga bekerja sebagai recording engineer untuk artis terkenal, seperti Brandy, Will Smith, Toto, Natalie Cole, The Temptations, Phil Collins, Patty LaBelle, dan The Pointer Sisters. Michael yang juga dikenal dengan nama Annas Allaf membantu rekaman kelompok Earth Wind & Fire dan artis terkenal lainnya seperti Ricky Lee Jones, Lou Rawls, Jesse McCartney, Hillary Duff, Jessica Simpson, Jennifer Paige, Al Jarreau, KCi & Jojo, Deborah Cox, Monica, Taylor Dayne, Keiko Matsui, Steve Nieves, Luis Miguel dan Tarkan.

Kefasihan Michael berbahasa Perancis menjadi bonus saat ia bekerja dengan artis Perancis, seperti Calogero (The Charts), Marc Lavoine dan Veronique Sanson. Selain bekerja di studi rekaman, Michael pernah melakukan tur di awal tahun 90-an sebagai pemain gitar flamenco bersama Juan Manuel Canizares pada pembukaan konser Dire Straits.

Awal Januari 2009, Michael menulis dan sekaligus menyanyikan lagu yang menceritakan situasi masyarakat Palestina di Gaza. Simaklah lyric lagunya yang sangat dalam dan petikan gitarnya yang menyuarakan kepedihan saudara-saudara qt di Gaza, dibalik derita itu tersimpan spirit yang tidak akan pernah pupus oleh hujan rudal ataupun kelaparan akibat blokade kemanusiaan ZIONIS ISRAEL. Jika jaman kemerdekaan dulu pejuang tanah air qt dicap "Extrimis" oleh sang Meneer Belanda maka saat ini HAMAS juga mendapatkan label yang sama oleh hampir seluruh warga dunia...Teroris! Selamat Berjuang Palestina... Rebut kembali tanah airmu!!

unduh mp3 & video di website resminya: Michael Heart

We Will Not Go Down Lyric

A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they're dead or alive

They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down... In Gaza tonight

Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who's wrong or right

But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze


Source: berbagai sumber

Friday, January 9, 2009

The Da Peci Code, Rosid dan Delia by Ben Sohib


Buku ke-2 Ben Sohib telah keluar, cover bergambar sepasang pengantin membuat gw menebak-nebak... apakah Rosid dan Delia akhirnya bisa menyatukan perbedaan prinsipal?? Ada baiknya baca buku pertama Ben Sohib yang "ternyata best seller" berjudul "The Da Peci Code" untuk memahami asal muasal konflik ayah dan anak yang ga' kunjung selesai.

THE DA PECI CODE
KOCAK!! Itu pasti yang langsung tertangkap dari cover yang meniru pose Mona Lisa dan tentu saja buku The Da Vinci Code. Splash "kemungkinan best seller" dan teks "tidak memukau nalar tidak mengguncang iman!" dan "misteri tak berbahaya di balik tradisi berpeci" makin meyakinkan bahwa genre buku ini adalah komedi. AIhhh serem amat sih ngutik-ngutik masalah penutup kepala pria yang keramat kemudian merembet ke cinta beda agama??

Ben Sohib mengemas semua permasalah dengan bahasa yang kocak, sedikit nakal dengan percakapan yang full becandaan khas betawi. Bagi Abahnya Rosid (Mansur) peci adalah soal tradisi islami Bani Gibran sedangkan bagi Rosid seorang aktivis di Sanggar Banjir Kiriman di Condet peci hanyalah sebuah tradisi, dan nilai-nilai islami tidak bisa begitu saja disimpulkan dari sejulur akar budaya. Apa lagi peci juga dikenal di kalangan Nasrani dan Yahudi. Konflik Bapak dan Anak bukan hanya soal peci semata, tapi juga pilihan kuliah Rosid yang keukeuh pengen di IKJ, juga pilihan cinta Rosid pada Delia seorang ce'cantik beragama Kristen yang demen ma sastra juga ngerokok. Bukan hanya permasalahan peci dan cinta yang dibahas dibuku The Da Peci Code, permasalahan juga mengupas pemilihan aliran, modern/fundamentalis/liberal? Nama kelompoknya juga lucu namun sangat menggambarkan kondisi saat ini: RADIKAL (Remaja Didikan Allah), FORMALIN (Forum Masyarakat Anti-Aliran Lain), dan MODERAT (Majelis Doa Demi Perdamaian Umat).
Permasalah diselesaikan dengan kocak pula, namun ending-nya dibuat nggantung soal kelanjutan cinta Rosid dan Delia. Agak susah memang membuat sebuah masalah berat disajikan dalam komedi, tentu beda banget ma cerita kocak yang mengangkat kebodohan diri sendiri atau pengalam unik. Atas kesusahan tersebut gw ngasih 4 bintang buat The Da Peci Code.

So.. gimana kelanjutan kisah cinta mereka?? Inilah yang coba dibahas mendalam di buku ke-2nya Ben Sohib

Thursday, January 8, 2009

Review "Honeymoon With My Brother" By Franz Wisner


"Honeymoon With My Brother - Berpetualang Dunia Gara-Gara Putus Cinta"

Apa yang akan terjadi dalam hidupmu ketika dicampakkan calon pengantinmu? Patah hati lalu memilih menyendiri minum racun serangga atau ambil sarung buat gantung diri? Atau dendam dan menemui dukun kondang mengirimkan mantra? Ato mencari kehidupan baru dengan berpindah tempat? Sepupu jauh gw seorang ce' yang tegar, ia memilih tetap ditempatnya semula menegakkan dagu dan tidak peduli dengan semua belas kasihan atau bahkan kecurigaan hingga akhirnya pria yang mencampakkan memilih menyingkir.. malu kali. Begitu juga Franz wisner, ketika dia dicampakkan Annie menjelang hari pernikahannya maka ide gile dari temannya untuk tetap melaksanakan pesta pernikahan bersama teman-temannya dipenuhinya. Bukan hanya itu sebuah paket bulanmadu yang seharusnya digunakan bersama Annie justru digunakan bersama adik yang tidak terlaku dikenalnya, Kurt. Seolah belum lengkap penderitaannya, Franz juga harus menerima kenyataan bahwa karirnya sebagai sekretaris pers pemerintah telah merosot tajam.

Perjalanan "bulan madu"nya ternyata meninggalkan kesan yang mendalam baik bagi Franz maupun Kurt, kakak beradik yang awalnya tidak saling kenal, secara perlahan mereka mulai menjalin persahabatan. Perjalanan yang awalnya hanya sebagai pelarian ternyata membawa kesan mendalam bukan hanya bagi Franz tapi juga bagi Kurt. Sebuah ide gilapun terlontar, tanpa mempedulikan Gita Gutawa yang merasa "tak perlulah aku keliling dunia" kedua kakak beradik ini justru mendobrak kemapanan dan kenyamanan hidup mereka dengan memutuskan untuk berhenti bekerja dan keliling dunia. Rencana matang disusun, ijin atau lebih tepatnya pemberitahuan diajukan ke keluarga dan dengan uang ditangan hasil penjualan rumah Kurt dan tabungan plus bonus gaji Franz mereka segera meninggalkan Amrik dan mulai menjelajahi semua benua. Deru mesin pesawat telah menderu, langit cerah dan anginpun bersahabat... bersiaplah berbulan madu bersama Franz dengan menikmati 484 halaman yang dijamin ga' ngebosenin.

Wednesday, January 7, 2009

Review The Naked Traveler by Trinity (Perucha Hutagaol)


"The Naked Traveler
(Catatan Seorang Backpacker Wanita Indonesia Keliling Dunia)"

Traveling sepertinya menjadi bahasan terpopuler ditahun 2008, ga' gaol getoh rasanya kalo ampe ga' nge-backpacker. Ramainya lalu lintas bloging ditambah dengan kegairahan dunia penerbitan setelah booming-nya cerita konyol seperti "Jomblo" menjadi angin segar kepada orang-orang hebat yang memiliki gaya cerita keren dan gaol getoh. Gw super yakin banyak dari bloger dah pada baca, so... gw crita dikit aja tentang buku ini then let's discuss 'bout this book


The Naked Traveler terbagi menjadi tujuh bagian (7 for cantona, for beckam, for figo, for Bond n for my ex-KTM! Ga' pent-teeeeng!!!), Okeh kembali lagi...

7 bagian itu adalah:
  1. Airport
  2. Alat Transportasi
  3. Life Sucks!
  4. Tips
  5. Sok Beranalisa
  6. Adrenaline, dan
  7. Ups!

3 Do'a 3 Cinta dari 3 Santri


Ini cerita tentang tiga sahabat, Huda, Rian dan Syahid, tiga remaja yang tinggal di pesantren di sebuah kota kecil yang terletak di daerah Jawa Tengah. Mereka punya rencana dalam hidup mereka masing-masing setelah lulus dari pesantren dan SMA sebulan lagi. Mereka memiliki sebuah lokasi rahasia, sebuah dinding tua di belakang pesantren, di mana mereka menulis harapan-harapan mereka di dinding. Hingga sebuah situasi merubah hidup mereka.

Huda (Nicholas Saputra), adalah santri yang patuh pada gurunya, Kyai Wahab yang telah mengasuhnya sejak ibu kandungnya meninggalkannya begitu saja di pesantren itu. Huda mulai merencanakan hidupnya di luar pesantren nanti. Yaitu mencari ibunya yang kabarnya berada di suatu tempat di Jakarta. Huda bertemu dengan Dona Satelit (Dian Sastrowardoyo) seorang penyanyi dangdut pemula yang sangat seksi ketika di panggung dan terobsesi menjadi bintang terkenal di Jakarta.

Rian (Yoga Pratama) santri dari suatu kota besar. Dia mendapatkan sebuah kado handycam dari ibunya pada saat ulang tahunnya. Rian seolah melihat dunia baru dari balik viewfinder, ia asyik merekam berbagai peristiwa yang ada di lingkunganya. Rombongan pasar malam terutama layar tancap yang kebetulan sedang singgah di desa itu membuat Rian semakin obsesif terhadap kamera.

Review Komik Kambing Jantan by Raditya Dika

Gw bukan termasuk pecinta komik kalopun baca komik pasti hasil minjem, tapi minggu lalu gw beli komik. Berhubung komik yang gw beli terlalu lucu untuk diceritain jadi sebaiknya beli aja ndiri untuk mbuktiin daripada gw ceritain tapi akhirnya malah garing n bikin ILPIL. Judulnya "Kambing Jantan", iya.. kambing jantan yang satu ini emang lolos dari pemotongan hewan qurban dan secara mengenaskan dia teronggok dirak toko buku dengan label Best Seller!! Sumpeh lo?? Bukannya baru keluar??

Raditya Dika alias Dikung yang mengaku bodoh tapi bisa kuliah di Ausy dan karena terbukti kebodohannya akhirnya kembali ke Indonesia dan kuliah di FISIP UI (emang di UI ada pelajar bodoh??) mengangkat kembali catatan harian bodohnya yang dulu sangat booming "Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh" dalam bentuk komik, sebagai ilustratornya adalah Dio Rudiman yang juga turut menyemarakkan "Babi Ngesot". Sebagai wanita dewasa, gw tidak tertarik dengan karya-karya kacangan seperti ini, oohh plz deh... bacaan gw kan Amy Tan, John Grisham, Remi Silado, LKH dan pengarang keren lainnya. Banyak koq blogger yang ceritanya jauh lebih lucu dari Dikung, kisah gw jauh lebih konyol dari Dikung (PLAKKK!!!!).

Disini, untuk Sebuah Janji

Generasi masa kini mungkin telah memiliki pemikiran yang terbuka dalam mendefinisikan kewajiban anak kepada orang tua. Dari banyak opini di ...