Friday, December 3, 2010

KONSER “EXELLENTIA” KLA PROJECT

Peluncuran album ke-10 Kla Project dilakukan dengan menggelar konser Exellentia di Ballroom Central Park pada hari Jum’at 26 November 2010. Butuh waktu lumayan lama untuk menuju Ballroom Central Park, karena lift yang menuju tempat konser hanya dikhususkan untuk crew, penonton harus keluar di lantai 7 naik eksalator berkali-kali. Ini tentu saja merepotkan sekaligus menyebalkan. Konser yang dijadwalkan mulai pukul 18.30 entah kenapa molor hingga 20.30. Awalnya penonton senang dengan mundurnya jadwal karena sebagian besar terjebak kemacetan parah karena sore itu Jakarta di guyur hujan deras tapi ketika jam 8 belum juga dimulai teriakan Klanese (fans KLa Project) meminta Kla Project segera tampil semakin kencang… KeLaMaaa-aaan!!! Katon membuka konser dengan lagu yang tidak saya tahu dilanjutkan dengan lagu yang lagi-lagi judulnya saya tidak tahu tapi setidaknya pada beberapa bait masih bisa ikut bernyanyi hingga akhirnya saya bisa ikut bernyanyi di lagu ke-3…. Bantu aku.. lari dari bayangmu, hasrat melupakanmu. Lagu ke-4: Kekasih aku pulang… menjemput impian, lagu ke-5: Apa saja ku mau, asal itu buatmu.. satu kayuh berdua.

Saya sebenarnya bukan fans fanatic Kla Project, ini adalah konser ke-2 Kla Project setelah sebelumnya pada 4 Desember 2009 bertempat di Kempinski Grand Ballroom Grand Indonesia untuk pertama kalinya Kla Project ber-reuni dengan semua personel termasuk Ari dan Sisca. Ketika Kla Project menghentak dunia music Indonesia dengan lagu “Tentang Kita” saat itu saya masih berseragam merah putih sedang gandrung dengan falsetto Jordan Knight “I’ll Be Loving You….Forever” dan tentu saja “step by step… ohh bibeeeyy” NKOTB. Lagu-lagu indah dengan lirik puitis pada album-album berikutnya sepertinya lebih cocok buat kakak sedangkan saya dengan ke-ababil-an saya saat itu lebih memilih meneriakkan syair-syair lagu Denada, Iwa K, Slank dan Dewa 19 Band di kamar mandi. Masa kuliah dan awal kerja walaupun sudah mulai hafal dengan lirik Kla Project tapi tetap saja tidak tergerak untuk membeli kaset dan CD-nya, oh yeaahh masa-masa itu adalah masa dimana Rock dan Jazz begitu menghipnotis. Hingga akhirnya bertemu teman yang suka banget Kla Project, maka mulailah menyimpan MP3 (bajakan) di memory dan mendewakan “meski tlah jauh” yang dilantunkan Lilo dengan sangat baik. Entah kenapa saya sangat menyukai warna vocal Lilo yang nge-rock, ahh.. ini pasti karena jiwa saya yang meledak-ledak^^

Monday, November 22, 2010

ANUGERAH PEMBACA INDONESIA - GOODREADS INDONESIA

Setelah sekian lama gak nge-blog.. skrg kembali posting dengan modal copy paste berita di milis GoodReads! Sghh.....
kapan ya gw punya semangat baca n nulis lagi?

#toyor #keplak #jambak

Mulai tahun 2010 ini, Goodreads Indonesia mengadakan ANUGERAH PEMBACA INDONESIA, penganugerahan kepada insan-insan yang memberi kontribusi dalam dunia perbukuan Indonesia, yang bertujuan mengakomodir sikap kritis pembaca, sekaligus memberikan posisi terhadap pembaca buku di Indonesia sebagai salah satu elemen yang perlu diperhitungkan dalam menentukan tren bacaan yang berkembang di Indonesia. Pemberian Anugerah Pembaca Indonesia merupakan satu rangkaian acara dalam Festival Pembaca Indonesia yang diadakan pada bulan Desember setiap tahunnya.

Inilah shortlist hasil polling Anugerah Pembaca Indonesia 2010 yang dibuka sejak tanggal 3 November 2010.

Finalis Buku & Penulis Terfavorit API 2010:

Kategori Fiksi API 2010
1. Padang Bulan dan Cinta dalam Gelas, karya Andrea Hirata, 2010
2. Negeri Lima Menara, karya Ahmad Fuadi, 2009
3. Negeri Van Oranje, karya Wahyuningrat, et al, 2009
4. Perahu Kertas, karya Dee, 2009
5. Galaksi Kinanthi, karya Tasaro, 2009

Wednesday, June 23, 2010

It's Always You (02)

It's Always You (01)

Dalam sujudku semua kegundahanku meluruhkan airmata yang telah kutahan sepanjang perjalanan meninggalkan kantor hingga suara adzan ashar menyelamatkanku. Aku memilih berdiam diri lebih lama di rumah Tuhan menjernihkan pikiran, ah.... selalu saja aku baru mengingat-NYA saat tidak bisa memahami diri sendiri. Mungkin karena kadar keimananku seburuk kadar polusi udara Jakarta, aku tidak pernah menemukan jawabannya. Jawabannya hanya ada dalam telfon genggamku dengan menekan 1 dari 3 nomor yang paling mungkin aku hubungi. Tidak ada jawaban. Mungkin dia sedang menghabiskan liburan ini dengan kameranya. Kuhubungi 1 nomor lainnya

“Hello tante.. ini masih dikantor kah?” 
Suara nan renyah itu menyapaku dengan backsound ke-2 bidadari kecilnya yang sepertinya sedang berebut mainan.
"Ngga’, ini sudah dalam perjalanan pulang. Gimana liburannya Ri, sepertinya lagi heboh nih”
"Hehhh ya gitu deh ponakanmu.” 
sekarang keributan itu menjelma jadi suara tangisan yang memekakkan telinga. Aku menelfon bukan di saat yang tepat
"Besok lagi aku telfon deh, urus dulu tuh anakmu. Met liburan ya"
"Hahaha…  iya nih. Nanti qt sambung lagi, ati-ati dijalan ya Tik. Kamu juga harus ambil waktu buat berlibur ya. Bye Bebek Jelek…"
"Bye bye Beruang Madu"
Tawa renyah sahabat dari masa kecil masih terdengar diujung telelpon, ingin rasanya terus mendengarkan ocehannya bahkan omelan Ibu Muda Riyana. 
"Swastika Bebek"
"Hah?" aku tercengang mendengar nama belakangku dipanggil Bebek oleh teman sebangku yang bahkan belum memperkenalkan diri
"Itu, Swastika BK" dia menunjuk nama yang tertulis di sampul bukuku.
Aku memang paling malas menuliskan nama lengkapku yang cukup panjang, Swastika Berliana Kusumawardhani"
"Oh" aku tersenyum lebih tepatnya meringis, canggung dengan perkenalan awal ini namun juga menyukai keisengannya. Kuulurkan tangan dan memperkenalkan diri
"Namaku Swastika Berliana Kusumawardhani, kamu?"
"Riyana" dia menyambut tanganku dengan penuh semangat
Aku menunggunya menyebutkan nama lengkapnya.
"Riyana. Udah itu saja, namaku singkat, Riyana"
"Oh, hi, Riyana Saja"
Sejak saat itu kami menjadi sangat dekat, bukan hanya di sekolah kami juga bermain bersama diluar jam sekolah. Setiap masa ujian, kami secara bergantian menginap. Aku memanggilnya beruang madu bukan karena tubuhnya yang besar tapi karena sifatnya yang pemarah, Riyana adalah primadona sekolah. Cantik, tinggi, langsing, berkulit eksotis, senyumnya manis dan kerlingan matanya mematikan. Namun kalimat yang tersembur dari mulutnya saat marah jauh lebih mematikan, dan amarahnya sangat mudah tersulut bahkan hanya karena hal-hal sepele seperti tukang siomay lewat saat dia sedang diet atau pacarnya menjemput 10 menit lebih awal yang membuatnya harus terburu-buru dandan. Setelah menikah, beruang madu tak lagi ganas, sosok Rendi yang tenang dan tidak pernah menuntut apapun menjinakkan sedikit demi sedikit keganasan beruang madu. Tapi beruang madu tidak pernah jinak didepan Bebek, apalagi kalo sudah menyoal kehidupan asamaraku yang sangat buruk. Ahh.... sayang sekali, hari ini aku tidak mendengar omelannya. Sepertinya kali ini aku harus sendiri saja memikirkan kegundahanku. 

Kuseret kakiku meninggalkan pelataran masjid dan menunggu taxi, pulang! Getaran dari dalam kantong jaketku menumbuhkan harapan, kulihat nama dalam layar dan senyum mengembang lebar penuh harap.

“Sorry tadi gw lagi di kamar mandi. udah pulang Tik? 
Sejuk sekali suara sahabatku ini
“Udah… lo ada acara malam ini?
"Party dunx bu! Long weekend gitu loh”
"Oh.. "
hanya itu jawabanku, datar.. tak bersemangat. pada satu orang ini aku tidak bisa menyembunyikan apapun perasaan hatiku
"Gw becanda koq, di rumah aja. Ada beberapa foto yang harus di edit dan 2 laporan yang malas banget gw kerjain. Lo mau bantu?"
"hmm..." Mau! Tentu saja aku mau. Apa saja selain bertarung dengan diri sendiri. 
Mataku mulai panas, aku tidak ingin menangis, aku hanya ingin menjawab pertanyaan Tony tapi tenggorkanku kering dan kalimatku tercekat diujungnya.
Tik.. kamu kenapa? Kamu ada masalah?
"Tik!! Tika!! Sekarang kamu dimana? "
Kecemasannya sebuah perhatian tulus yang selalu ada dalam diri Tony sahabat baikku bagaikan siraman air yang membasahi tenggorokanku.
"Aku masih di jalan, baru pulang dari kantor. Ton.. boleh aku main ke tempatmu?"
"Engga’ Tik, ngga’ boleh!! 
Lo sekarang pulang, mandi, istirahat dan jangan kemana-mana. 
"Gw ke kontrakan lo sekarang juga, lo denger gw Tik?"
"Thanks Ton."

Wednesday, May 26, 2010

It's Always You (01)

"Heloo Nona cantik!! Kamu nda’ takut sendirian di atas, kerja dibawah aja nemenin aku"
Suara medok mba’ ayu terdengar merdu di ujung telefon. Hari Jum’at ini beberapa temen kantor memang terpaksa lembur karena akan ada audit, tidak banyak memang hanya 5 orang saja. 3 orang finance, 1 orang project officer dan aku sendiri yang membuat jadwal lembur untuk tumpukan report proyek yang sebenarnya tidak terlalu urgent.
"Aku diatas aja mba’, file-fileku ada disini semua, repot ah naik turun"
"Kamu mau pulang jam berapa?"
"Ada kabar ga’ mba’ dari PLN kapan lampunya nyala?"
"Katanya sih 2 jam lagi, tapi nda’ tahu deh bener apa nda’. Pulang jam 5 aja yuxx"
"Ish, apan-apain sih ini PLN gak tau ada yang dikejar deadline"
"Jodoh tu yang dikejar jangan deadline mulu"
Tawa renyah mba' Ayu mau tidak mau membuatku ikut tertawa.... getir
"Kamu mo pesen makan malam nda’?"
"Ga’ usah mba’, aku makan di rumah aja"
"Okay deh say…"

Aku meletakkan gagang telfon mengakhiri pembicaran dengan mba’ ayu seorang wanita yang memang benar-benar ayu dengan logat Jawa yang sangat kental walaupun sudah tinggal di Jakarta jauh sebelum aku menginjakkan kaki di kantor ini. Kembali aku menghadapi laptop tanpa memperhatikan tampilan grafik yang sudah beberapa hari ini ku olah, buntu!!

Belum satupun analisa yang bisa dihasilkan sejak siang tadi. Betapa mudah biasanya pekerjaan penyusunan report ini aku kerjakan, 3 hari ini aku bekerja efektif sehingga ribuan data memasuki tabel-tabel yang sudah kupersiapkan dengan waktu yang sangat singkat. Hampir semua orang di kantor ini menikmati libur panjang mulai hari Jum’at ini, tapi aku memilih menyelesaikan laporan proyek bersama beberapa orang finance. Bukan hanya dikantor, aku membawanya pulang hingga mataku merasa lelah dan otakku menjerit hingga satu persatu grafik itupun muncul. Ternyata pekerjaan teknis memang jauh lebih memudahkan sebagai pelarian daripada pekerjaan yang membutuhkan pemikiran. Aku menatap kalender duduk didepanku, seharusnya hari minggu besok aku bisa menyelesaikan report ini. Bukan.. bukan karena deadline, hanya masih belum sanggup melewati tanggal 8 yang jatuh hari Sabtu besok tanpa ada apapun yang aku kerjakan. Nyeri kembali melanda otak kananku, ternyata setelah 3 tahunpun aku masih belum mampu menghapuskan syndrome 8 Maret ini.

"Kamu kenapa Tik? 
Sebuah suara lembut menyapa diujung pintu
Suara lembut itu bukan milik mba’ ayu, tapi milik salah satu bos di kantor. Ku coba mengusir nyeri otak yang menyatukan kedua ujung alisku dengan menarik ujung bibirku membentuk sebuah senyuman.
"Ga’ apa-apa Pak, lagi cari inspirasi aja untuk mengatai-mengatai beliau” 
jawabku sambil mengarahkan kedua telunjukku pada grafik-grafik dihadapanku.
"Ada yang bisa saya bantu?” 
ahh selalu saja begitu, sepertinya jumlah tangannya melebihi kaki gurita yang siap membantu siapapun dikantor ini, bahkan mungkin semua orang yang mengelilingi hidupnya.
"Terimakasih, nanti saya pasti menghubungi Bapak kalo ada yang saya butuhkan” 
yang aku butuhkan saat ini adalah kehadiran setan yang sudah menyiksaku bukan malaikat sepertimu
"Ok, kapanpun.. bilang aja ya." 
"SIAP!"
Aku menjawab dengan lantang dan memberikan anggukan mantap meyakinkannya bahwa aku akan mengetuk pintu rumahnya jam 2 dinihari untuk minta bantuan menemukan setan itu.
"Sepertinya masih lama nyalanya, sebaiknya kamu tutup saja pekerjaanmu lagipula bekerja tanpa penerangan yang cukup akan melelahkan mata dan bikin makin pusing. Turun sekarang?
Wahai dewa pengusir duka, sudikah engkau turun mengusirnya? Bahkan naga terganaspun tidak akan tega menyemburkan api kepada pria penyabar dan baik hati ini.
"Nanti saya nyusul aja, saya juga sudah nyerah koq pak,”
"Ok"

Tuesday, January 12, 2010

Tim, Pembalap & Jadwal F1 2010

Balapan tahun 2009 sedikit mengecewakan buat gw yang ngefans ma Ferrari. Mantan suksesor Ferrari, Ross Brown sukses mempecundangi mantan besutannya dengan mengusung tim baru Bown GP. Jenson Button yang sudah lama gak kelihatan greget-nya secara mengejutkan keluar sebagai juara dunia diikuti Sebastian Vettel, Rubens Barrichello, Mark Webber, Lewis Hamilton, Kimi Räikkönen, Nico Rosberg, Jarno Trulli, Fernando Alonso dan Timo Glock.

Dimana Felippe Massa? Masa sih dia gak masuk 10 besar? Akibat “kelilipan” patahan suspense Rubens Barrichello, Massa istirahat cukup lama. Diluar hasil balapan yang tak terduga, kontroversi masih saja mewarnai ajang balapan jet darat ini. Lagi-lagi tim yang berbau “Fernando Alonso” membuat ulah (ini efek buruk keberadaan Alonso ato gimana sih, koq dari McLarren nular ke Renault). Flavio Briatore dapet hukuman gak boleh balik lagi ke ajang F1 seumur hidup karena mengatur “kecelakaan” di Singapore, walopun akhirnya hukuman tersebut bisa lebih ringan. Gosip yang gak kalah kencang adalah kembalinya sang kampiun “Michael Schumacher” menggantikan Felippe Massa, memang sih Schumy gak jadi comeback tahun 2009 tapi musim balap tahun 2010 ini Schumy siap mempertaruhkan kehormatannya demi kecintaannya dengan ajang F1. Yang menyedihkan… jagoan gw di Ferrari ini akan menggunakan mobil Mercedes musuh bebuyutan fans Ferrari :(

Peraturan F1 tahun 2010 tidak terlalu banyak perubahan, yang mencolok mungkin system point-nya dimana pemenang akan mendapatkan 25 point, juara kedua 20 point dan juara ketiga 10 point sedangkan urutan selanjutnya hanya akan mendapatkan nilai 10, 8, 6, 5, 3, 2 dan 1 point. Sistem point ini tentunya akan memacu pembalap untuk selalu menjadi yang terdepan, coz perbedaan nilainya jadi jauh banget antara posisi 1 dan 4. Peraturan lainnya bisa dibaca di regulasi F1 2010.

Berikut ini tim dan pembalap yang berlaga di musim balap 2010 serta jadwal F1 2010, jadwal lebih lengkap dengan bagan sirkuit dan tentu aja siap print bisa di download disini. (correct me if I'm wrong, I'll fix it)

Disini, untuk Sebuah Janji

Generasi masa kini mungkin telah memiliki pemikiran yang terbuka dalam mendefinisikan kewajiban anak kepada orang tua. Dari banyak opini di ...