Wednesday, August 29, 2007

Diam untuk tidak menyakiti

Benarkah???

Gw ngerasa ada yang aneh dengan hubungan temen yang dah hampir terjalin satu tahun ini, terlihat hambar dan no chemistry. Masih tertanam dalam ingatanku bulan Ramadhan tahun lalu ketika gw sms-an tentang pendekatan yang dilakukan sang arjuna dan kemudian dia cerita tentang awal kedekatannya, yahh...seperti biasa berawal dari sharing kerjaan, sharing suasana hati than sharing her life dan mencoba memberanikan diri sharing her heart. Tapi dari awal selalu dia bilang "gw ga' sreg!"

Sebagai orang yang simple dan tau bener yang gw pengenin gw bilang "hentikan dan lupakan!" tapi dia bilang "gw akan nyoba dulu". Bullshit!! Gw ga' pernah mau "mencoba" untuk sesuatu hal yang ga' gw yakinin, ini juga yang sering diingetin cenit kriwil susalak temen kuliah dulu
"Coba dulu Ndah, mungkin sekarang lo ga' suka tapi dengan seringnya kebersamaan gw yakin lo bisa suka"
Gw bukan orang yang gampang fallin, seumur-umur (dengan melupakan cinta monyet) gw jatuh cinta 3 kali...sewaktu sekolah, kuliah dan kerja, dan semuanya membutuhkan waktu yang lama untuk mematikan-melupakan-berpaling dan berpindah hati. Makanya ketika ada seseorang yang suka, gw ga' mau mereka terlalu lama berharap, menggantungnya atau bahkan memanfatkannya. Gw lebih memilih mereka tahu perasaan gw dengan sikap yang jelas dan tegas bahwa yang bisa gw kasih sebatas persahabatan dan kalo ada yang nekad ya langsung aja gw tegesin "Gw ga' suka, lo mo nungguin ampe akarnya nembus bumi gw juga tetep ga' suka, so...... cari yang lain ajah".

Tapi temen gw bertekad akan mencoba dan gw cuma ngingetin jangan terlalu lama mencobanya dan sekarang........hampir satu tahun tetapi jawaban yang masih tetap sama kembali gw temuin cuma dengan sedikit tambahan "gw masih ga' sreg.... gimana dunx??" Lah... cape' deeehh "
"lo dah pernah ngomongin masalah ini?"
"belum, tapi ka'nya dia juga tahu koq kalo gw lum sreg"
"ya ga' boleh gitu dunx! emang lo bisa mastiin itu yang emang dia pikirin. udahlah jangan ka' anak kecil, buruan dikomunikasiin"
"gw ga' enak, takutnya ntar malah nyakitin, makanya gw milih diem aja"
"NYAKITIN KATA LO!! Diem lo ini dah nyakitin dia dengan menggantung ka' gini, lo pikir dengan memilih diem terus masalahnya semakin mudah"
"iya sih... tapi gimana dunx"
"sekarang tergantung perasaan lo ndiri, tanyain ma diri lo apa yang lo mau. lo pernah sholat istikharah??"
"belum..."
"gw kalo lagi ada masalah memilih untuk mengembalikan semuanya ama Tuhan, (1) puasa (2) baca Al Qur'an setelah sholat (3) sholat istikharah (4) sholat tahajud. mungkin lo ga' begitu aja mendapat petunjuk-NYA.... @ least lo bisa nenangin hati dan pikiran sehingga lo bisa meyakini yang lo mau"
(oh yeahh... tertawalah setan-setan!!!)
"ntar gw pikirin lagi"
"ya coba aja lo buka pembicaraan, kalo lagi jalan kek atau via sms dulu"
"lewat sms aja deh, gw bingung kalo ngomong langsung"
"ya tetep aja sama.... lo sms ntar dia juga bakal telfon elo jadi tetep aja lo kudu siap-siap"


Come on girls!! jangan diem baeeeeeeeee (wuakakakkk jadi inget Bapak Mantan Bos) mungkin lo pikir "Diam itu Emas" tapi "Bicara itu Berlian lho.....". Ga' ada masalah yang terselesaikan dalam diam.

No comments:

Disini, untuk Sebuah Janji

Generasi masa kini mungkin telah memiliki pemikiran yang terbuka dalam mendefinisikan kewajiban anak kepada orang tua. Dari banyak opini di ...