Wednesday, August 12, 2015

Frozen Shoulder: Mengapa dan Bagaimana Menyembuhkannya?

Awal April lalu ketika sedang merapihkan tumpukan baju saya melakukan gerakan yang sepertinya sepele tapi karena dilakukan dengan emosi jadinya malah celaka. Dalam posisi duduk saya lempar baju ke kasur dengan tenaga seperti melempar kenangan sang mantan, hasilnya bahu tangan kanan saya seperti kesetrum dan sakitnya luar biasa. Saya pikir kesleo/kecetit/terkilir biasa, ah nanti aja pas pulang ke rumah minta di pijitin simbok.

Namun akibat terlalu lama dan ditambah tentengan berat yang saya bawa saat pulang membuat tangan kanan saya semakin sakit, ibu yang biasanya pintar mijet tidak bisa membuat tangan kanan saya normal kembali. Saya tidak bisa mengangkat tangan dengan lurus baik ke atas, ke samping dan tidak bisa menekuk ke belakang. Hampir semua ketrampilan yang sebelumnya dikuasai tangan kanandialihkan ke tangan kiri.

Atas anjuran teman, saya diantar ke tukang pijat Cimande yang konon sangat ahli. Tapi hasilnya juga tidak ada. Atas saran ibu cuci, saya pijat ke tukang pijet didekat rumahnya. Udah 3 x pijat tapi tetap tidak membaik. Pak boz tidak kalah perhatian, beliau menyarankan menemui dokter rehab medik. Berdasar pengalaman beliau ketika mengalami syaraf kejepit di bagian pinggang, beliau menjalani physiotherapy dan laser, hasilnya memuaskan. Tidak jauh dari tempat saya tinggal kebetulan ada RS yang menyediakan dokter rehab medik dan physiotherapy. Proses pendaftaran dan menunggu dokter yang luar biasa luaaaammmaaaa dilewatin ajah, singkat cerita saya bertemu dengan dokter dan setelah dianalisa saya mengalami "Frozen Shoulder".

Saturday, August 8, 2015

Tragedi anak-anak Snowy

Seorang ibu mencari-cari anaknya dari pagi hari, di siang yg terik dan saat hujan deras.. Tangisannya menyayat hati. Siapapun kalian yang mencuri Ramadani, Ramadoni, Ramadina semoga suatu hari nanti kalian mengalami hal yang sama seperti yang kalian lakukan terhadap Snowy.
Itu adalah status facebook gw hari Jum'at, 31 Juli 2015.

Perjalanan mereka sangat singkat, hanya 1 bulan 10 hari, 21 Juni - 31 Juli 2015. Kelahiran mereka adalah pengalaman pertama kami membantu kelahiran anak kucing dari menyiapkan tempat, membantu proses kelahiran hingga perawatan setelahnya. Snowy yang sejak awal tahun memilih menetap di Pondok NN mempercayakan kelahirannya pada 3 calon dokter hewan yang tinggal di NN. Alhamdulillah, sekitar 1.5 jam 3 anak kucing yang didominasi warna putih lahir di saat bulan puasa, untuk itu kami beri nama Ramadani, Ramadoni, Ramadina.

Friday, August 7, 2015

Tragedi di Akhir Juli

Datang dan pergi, lahir dan mati, adalah takdir Ilahi. Terkadang ada penyesalan menyelinap, menyalahkan diri sendiri atas peristiwa yang terjadi. Kenapa tidak ini, kenapa tidak itu, andai saja begini, andai saja begitu, mengapa begitu cepat, mengapa begitu muda?

NNers baru saja berbahagia dengan kelahiran 3 anak-anak Snowy di bulan Ramadhan, tepatnya 21 Juni 2015, mereka kami beri nama Ramadona, Ramadoni, Ramadani atau singkatnya Dona, Dina, Dani. Persalinan pertama Snowy di rumah barunya disambut sukacita pengasuhnya* (baca penghuni apartemen NN). Sejak sahur Snowy sudah mondar-mandir memilih tempat, namun hingga pukul 8 belum juga menempati kamar bersalin alias kotak kardus yang sudah kami siapkan sebelumnya. Elin akhirnya berinisiatif menggunakan tempat baju kotornya dan menempatkan Snowy di kamarnya. Pada pukul 11 mulailah dia berkontraksi, anak pertama lahir setengah jam kemudian. Pukul 1.30 seluruh proses persalinan selesai.

Selamat datang Ramadoni, Ramadona, Ramadani

Mengingat pemilik rumah tidak mengijinkan kami memelihara kucing, maka kami menyimpannya di pojok dapur dengan kulkas dan meja sebagai penghalang. 2 minggu kemudian mereka mulai membuka mata....WAH, matanya baguuuus....warnanya abu-abu! kami senang dia memiliki mata dari Bapaknya. (dan ternyata semua mata anak kucing abu-abu, warna aslinya baru muncul setelah 1.5-2 bulan)

Snowy dan anak-anaknya

Permasalahan muncul ketika kami harus mudik lebaran, siapa yang akan memberi makan dan minum? Kami meninggalkannya dengan stok makanan 1.3 kg dan air minum sekitar 2 lt. Untunglah saat kami kembali setelah libur lebaran mereka masih sehat, sudah bisa lari-lari. Tapi selayaknya kucing, rumahnya telah berpindah ke gudang. Tidak lengkap rasanya kehidupan kucing di Bara tanpa DERAMAH!

Menunggu di teras rumah
Kamis malam, 30 Juli 2015, seekor kucing yang kelaparan dan dehidrasi mampir di teras rumah, kami memberinya makan dan minum. Snowy yang awalnya masih didalam gudang keluar dan marah dengan kehadiran kucing baru (Snowy selalu marah kalo ada kucing betina, tapi gulang-guling menggoda kalo ada pejantah, sghhhh.....dasar kucing binal!). Pertengkaran terjadi, anak-anaknya lari ketakutan. Tidak ingin ada keributan lebih besar, kami memasukkan Snowy dan anak-anaknya ke gudang dan menutup pintu gudang tapi tidak menguncinya. Pagi hari Snowy ngeang-ngeong tiada henti, kami periksa gudang pintunya sudah terbuka dan tidak ada satupun anaknya didalam. Peristiwa yang mengantarkan Snowy datang ke NN kembali terjadi....dia kehilangan anak-anak LAGI!

Hujan deras di Jum'at sore membuat kehebohan tersendiri, akibat pembangunan rumah disamping yang tidak becus berimbas pada rusaknya saluran air, listrik, dan banyak bagian rumah lain. Cucuran air bak talang air mengguyur ruang tamu, kami kerja bakti hingga selepas maghrib. Snowy masih duduk termangu di teras rumah. Sekitar pukul 10 malam gw keluar kostan, dan dikejutkan dengan Doni yang tergeletak di luar pagar. Dengan panik gw gendong doni dan membawanya masuk dan terus berkata "Doni masih hidup kan?" Kami menjerit histeris menyadari dia sudah tidak bernyawa. Saat itu juga kami segera menguburkannya di halaman depan. Mungkin tadi pagi mereka jalan-jalan, tersesat, lalu kehujanan dan meninggal dalam perjalanan pulang. Mungkin.....

Tapi dimana Dani dan Dina? Ah semoga saja mereka selamat. Dini hari, sebelum istirahat, gw buka tirai di jendela melihat kuburan Doni. Belum lama gw ikut membantu kelahirannya, belum lama gw menggendongnya, baru kemarin malam gw mengajaknya bermain.... Selamat jalan Doni alias Zepy....perjalananmu terhenti di usia 1 bulan 10 hari.
Dalam kenangan: Saat mereka bermain
Dalam kenangan: Malam terakhir main bersama


Sabtu pagi kami dikagetkan dengan teriakan Ghina... "kucingnya pulang!" kami bergegas keluar dan menerima kenyataan yang lebih memilukan, Dani dan Dina tergeletak di dekat tong sampah dengan kondisi yang tidak bernyawa. Badannya basah dan mungkin karena sudah tergelatak lama, ada tikus yang menggigit sebagian badannya yang menyebabkan tangannya lepas. Air mata tak bisa lagi dibendung. Dalam liang lahat yang berdekatan, kami menguburkan mereka dengan alas kain kuning tempat mereka dulu dilahirkan.

Selamat jalan Ramadoni, Ramadona, Ramadani
Mengapa???!!!
Ini jelas-jelas bukan karena mereka meninggal dalam perjalanan pulang. Hujan sudah reda dari jam setengah 8 malam, tapi badan mereka basah kuyup dan sudah kaku, berarti mereka meninggal saat hujan kemarin. Siapa orang yang dengan kejam menculik dan mengembalikan mereka dalam keadaan tidak bernyawa?

Siapapun kalian yang menculik Ramadani, Ramadoni, Ramadina dan membuangnya setelah meninggal, semoga suatu hari nanti kalian mengalami hal yg sama seperti yang kalian lakukan terhadap mereka!!

Disini, untuk Sebuah Janji

Generasi masa kini mungkin telah memiliki pemikiran yang terbuka dalam mendefinisikan kewajiban anak kepada orang tua. Dari banyak opini di ...