Saturday, January 4, 2014

Angel and Demon

Tahun 2013 menjadi hari yang sangat membahagiakan untuk Bapak dan Ibu, karena pada tanggal 16 Mei 50 tahun yang lalu mereka mengikat sumpah dihadapan penghulu dan keluarga. Ulang tahun pernikahan emas dirayakan dengan sederhana, bersama dengan keluarga dan tetangga terdekat kami mengadakan pengajian sebagai ungkapan rasa syukur kami atas karunia Illahi menjaga keluarga kami selalu bersama dalam suka dan duka. Tanggal 16 Mei juga dipilih oleh kakak menjadi hari pernikahannya dengan harapan dapat mengikuti jejak Bapak dan Ibu, bersama hingga usia senja.

Namun moment istimewa ini tidak bisa mewarnai keseluruhan hari di tahun 2013 dengan kebahagiaan yang sama didalam keluarga, terlalu banyak DRAMA yang menguras tenaga dan pikiran. Ikatan suci dengan landasan cinta, kesetiaan dan kepercayaan mulai kuragukan. Kenyataan pahit harus melepaskan satu per satu orang yang kucintai mengikis keyakinan akan kemandirianku.

Amarah dan airmata kerap menemani perjalanan 365 hari ini. Doa, harapan, permohonan yang sama berulang kali kupanjatkan. Begitu mudah mengucapkannya, namun begitu sulit untuk meyakinkan hati agar tidak putus asa.
Seperti apakah keajaiban do'a?
Benarkan indah pada waktunya?
Apakah saat waktunya tiba aku masih bernyawa?

Disini, untuk Sebuah Janji

Generasi masa kini mungkin telah memiliki pemikiran yang terbuka dalam mendefinisikan kewajiban anak kepada orang tua. Dari banyak opini di ...