Friday, October 9, 2009

Antara Gempa dan Nomor Surah dan Ayat Al Quran

(Sekedar Pelurusan Persepsi)
Ispiraini, Lc
Ketua PD IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) kota Batam


Pasca terjadinya gempa di Tasikmalaya, Sumatera Barat dan Jambi muncul beberapa tulisan yang mengulas adanya hubungan antara jam terjadinya gempa (baik yang di Tasikmalaya, Sumbar dan Jambi) dengan nomor surah dan ayat al Quran, baik di facebook, blog dan SMS, bahkan pada SMS yang penulis terima ada embel-embel “sebarkan keteman-temanmu yang sayang akan negeri ini, kiamat sudah dekat, marilah kita sama-sama untuk bertaubat. Kirim ke teman kamu, jangan putus dikamu ya..”

Gempa yang terjadi di Tasikmalaya jam 15:04, di Padang jam 17:16, gempa susulan jam 17:58, esoknya gempa di Jambi jam 08:52, dari angka-angka ini kalau dicocokkan dengan nomor-nomor surah dan ayat dalam al Quran, maka kita akan menyaksikan seakan-akan ada benang merah ataupun isyarat ilahi bahwa gempa ini semua terjadi karena kelalaian manusia, karena sudah begitu banyakna maksiat dan dosa.

Jam gempa dan nomor surah dan ayat
Jika kita buka Al-Qur’an, maka kita akan menemui ayat yang berkaitan dengan angka jam-jam terjadinya gempa, diantaranya:

• Gempa yang terjadi di Tasikmalaya pada jam 15.04, angka ini menuntun kita pada QS. al hijr (15) ayat 4, “dan Kami tiada membinasakan sesuatu negeripun, melainkan ada baginya ketentuan masa yang telah ditetapkan.
• Gempa di Sumbar pada jam 17.16, dia akan menuntun kita pada QS. Al Israa’ (17) ayat 16. Dalam ayat ini dijelaskan, “Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.”
• Kemudian, gempa susulan 17.58, bisa dikaitkan dengan QS. Al Israa’ (17) ayat 58 yang artinya “Tak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuz).”
Selanjutnya, gempa susulan di Jambi pada pukul 08.52 yang bisa dirujuk dengan QS. Al Anfaal (08) ayat 52 yang maknanya; “(Keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Amat Keras siksaan-Nya.

Disini, untuk Sebuah Janji

Generasi masa kini mungkin telah memiliki pemikiran yang terbuka dalam mendefinisikan kewajiban anak kepada orang tua. Dari banyak opini di ...