Friday, August 31, 2007

Would I Know..???

Waited for the right one to find me
Wondered when the right one would come…Would I ??
Would I see in that instant I see him.. And my
And my heart found that one
Would I know
If he was right here beside
Would I see
If he was in front of me
Would I feel
Something inside that would let me know
That it
’s right, that it’s real
Would I see?
Would I know?
Waited for the right eyes to see me
Was reaching for the right arms to hold… Would I ??
Would I know I was just getting further.. Would I ??
know if I
’m getting close
Would I know
If he was standing beside
Would I see
He was the one for me
Would I feel
Something inside that would let me know
That it
’s right, that it’s real
Would I see
Could I trust what I feel
Would I know
Would I see he's the one that I search for
Would I feel from that feeling inside
Would I know from inside of my soul
Would I know
Now I know
Something inside me that lets me know
That it
’s right, that it’s real
Now I see, now I know

taken from: celine dion~would i know

Thursday, August 30, 2007

aku bertanya kepada-MU (lagi)

menyusuri jalan tanpa peduli apapun yang akan terjadi
menempuh alur tanpa peduli apakah benar atau salah
tidak mau bertanya
tidak mau meminta pertolongan

Marah!
Aku marah kepada-MU
sejak kemarahan itu..........
pernahkah KAU dengar permohonan untuk diriku?

aku telah melupakan harapanku
aku telah membunuh mimpiku
Terlalu lelah berharap
Tak mau berharap
Tak ada harapan

namun aku kembali lagi
kembali melakukan kebodohan yang sama
menanyakan lagi arah mana yang musti aku pilih
bergantung lagi kepada-MU untuk hal yang tidak aku tahu
karena Engkau Yang Maha Tahu sedangkan aku tidak
karena Engkau Yang Maha Kuasa sedangkan aku tidak
dan kembali lagi.... Engkau hanya diam...

mungkin aku terlalu tuli untuk mendengar-MU
mungkin aku terlalu buta untuk melihat petunjuk-MU
mungkin hatiku terlalu dingin untuk merasakan kehangatan kasih-MU
mungkin qalbuku terlalu gelap untuk Kau sinari

tapi aku masih kembali disini
kembali aku bertanya kepada-MU
sudikah untuk kali ini Kau menjawabnya???

Wednesday, August 29, 2007

Diam untuk tidak menyakiti

Benarkah???

Gw ngerasa ada yang aneh dengan hubungan temen yang dah hampir terjalin satu tahun ini, terlihat hambar dan no chemistry. Masih tertanam dalam ingatanku bulan Ramadhan tahun lalu ketika gw sms-an tentang pendekatan yang dilakukan sang arjuna dan kemudian dia cerita tentang awal kedekatannya, yahh...seperti biasa berawal dari sharing kerjaan, sharing suasana hati than sharing her life dan mencoba memberanikan diri sharing her heart. Tapi dari awal selalu dia bilang "gw ga' sreg!"

Sebagai orang yang simple dan tau bener yang gw pengenin gw bilang "hentikan dan lupakan!" tapi dia bilang "gw akan nyoba dulu". Bullshit!! Gw ga' pernah mau "mencoba" untuk sesuatu hal yang ga' gw yakinin, ini juga yang sering diingetin cenit kriwil susalak temen kuliah dulu
"Coba dulu Ndah, mungkin sekarang lo ga' suka tapi dengan seringnya kebersamaan gw yakin lo bisa suka"
Gw bukan orang yang gampang fallin, seumur-umur (dengan melupakan cinta monyet) gw jatuh cinta 3 kali...sewaktu sekolah, kuliah dan kerja, dan semuanya membutuhkan waktu yang lama untuk mematikan-melupakan-berpaling dan berpindah hati. Makanya ketika ada seseorang yang suka, gw ga' mau mereka terlalu lama berharap, menggantungnya atau bahkan memanfatkannya. Gw lebih memilih mereka tahu perasaan gw dengan sikap yang jelas dan tegas bahwa yang bisa gw kasih sebatas persahabatan dan kalo ada yang nekad ya langsung aja gw tegesin "Gw ga' suka, lo mo nungguin ampe akarnya nembus bumi gw juga tetep ga' suka, so...... cari yang lain ajah".

Tapi temen gw bertekad akan mencoba dan gw cuma ngingetin jangan terlalu lama mencobanya dan sekarang........hampir satu tahun tetapi jawaban yang masih tetap sama kembali gw temuin cuma dengan sedikit tambahan "gw masih ga' sreg.... gimana dunx??" Lah... cape' deeehh "
"lo dah pernah ngomongin masalah ini?"
"belum, tapi ka'nya dia juga tahu koq kalo gw lum sreg"
"ya ga' boleh gitu dunx! emang lo bisa mastiin itu yang emang dia pikirin. udahlah jangan ka' anak kecil, buruan dikomunikasiin"
"gw ga' enak, takutnya ntar malah nyakitin, makanya gw milih diem aja"
"NYAKITIN KATA LO!! Diem lo ini dah nyakitin dia dengan menggantung ka' gini, lo pikir dengan memilih diem terus masalahnya semakin mudah"
"iya sih... tapi gimana dunx"
"sekarang tergantung perasaan lo ndiri, tanyain ma diri lo apa yang lo mau. lo pernah sholat istikharah??"
"belum..."
"gw kalo lagi ada masalah memilih untuk mengembalikan semuanya ama Tuhan, (1) puasa (2) baca Al Qur'an setelah sholat (3) sholat istikharah (4) sholat tahajud. mungkin lo ga' begitu aja mendapat petunjuk-NYA.... @ least lo bisa nenangin hati dan pikiran sehingga lo bisa meyakini yang lo mau"
(oh yeahh... tertawalah setan-setan!!!)
"ntar gw pikirin lagi"
"ya coba aja lo buka pembicaraan, kalo lagi jalan kek atau via sms dulu"
"lewat sms aja deh, gw bingung kalo ngomong langsung"
"ya tetep aja sama.... lo sms ntar dia juga bakal telfon elo jadi tetep aja lo kudu siap-siap"


Come on girls!! jangan diem baeeeeeeeee (wuakakakkk jadi inget Bapak Mantan Bos) mungkin lo pikir "Diam itu Emas" tapi "Bicara itu Berlian lho.....". Ga' ada masalah yang terselesaikan dalam diam.

Tuesday, August 28, 2007

Luv by CV

Nikah muda itu enak!

itulah slogan yang sering dipake para aktivis muda islam yang sering dipanggil ikhwan dan akhwat. gw dari dulu emang ga' tertarik dengan jargon-jargon itu walopun sempet nyangkut di UKI (Unit Kerohanian Islam). Kenapa menjadi enak?? Kuliah aja dah pusing mikirin ujian dan segala macem laporan praktikum, pusing juga mikirin dana dari ortu yang selain buat kost, makan dan fotocopy juga harus disisain juga buat beli kado, beli baju-tas-sepatu, sok-sokan nraktir. Bagaimana mungkin dengan segala keterbatasan itu kepikiran juga hidup bersama orang lain dan mikirin kebutuhan bersama belum lagi kalo akhirnya hamil (ya iya lahhhhhhhh)

Tapi mereka bisa kan?? Nah itu hebatnya mereka. Beberapa temen gw yang aktiv pengajian (setidaknya gw bergaul juga dengan orang beriman kan...) walaupun tidak ada yang nikah muda (semasa kuliah=under 22) tapi mereka menikah dengan cara yang lazim disebut "pacaran setelah nikah". Gimana caranya??

Mereka dicomblangin oleh guru ngajinya, eitt koq comblang sih, bahasa santunnya "difasilitasi". Dengan hanya berbekal tukeran CV mereka mencoba menanyakan kata hati mereka masing-masing tentunya dengan selalu berkonsultasi dengan Allah melalui sholat istikharah. Kalo sudah mendapat petunjuk sang akhwat akan menentukan mau berkenalan lebih lanjut apa enggak yang dalam bahasa keagamanya "ta'aruf". Kalo cocok ya langsung berlanjut ke pernikahan. Proses ini emang dah lazim dan memang begini seharusnya (katanya) mencari jodoh yang benar dalam Islam dan jaman sekarang juga bukan barang baru lagi. Tapi tetep aja pertanyaan itu slalu ada ....Koq bisa???

Luv @ first sight, tresno jalaran soko kulino adalah hal alami yang setiap orang gw yakin juga percaya atau mengalaminya. Dan setelah melewati masa penjajagan yang kadang-kadang juga penjajahan bisa berakhir di KUA atau bubar jalan. Tapi bagaimana bisa mencintai seseorang dengan melihat CV, dan tanpa ba-bi-bu terus nikah dan hebatnya koq ya awet-awet aja. Resepnya.... lillahita'ala, mereka menikah sebagai sarana ibadah. Beratz.......... Sementara gw masih mikirin, eh ntar kalo dah nikah masih boleh dunx gw nonton konser music, boleh dunx nongkrong bareng ma temen-temen, boleh dunx jalan-jalan, boleh dunx bangun siang, boleh dunx ga'masak wuakakakk so selfish.

Temen gw bilang justru itu asyiknya karena masih lum tau karakter masing-masing, tapi kan energi untuk saling memahami bakalan banyak dunx........ Ah sebenernya masalahnya simple ajah, mereka dah punya taraf keimanan yang jauh di atas rata-rata jadi setiap jalur yang di tempuh sudah dipasrahkan sepenuhnya sama Yang Di Atas. Luv by CV..?? Ga' sanggup bow!

Monday, August 20, 2007

Udah terlalu lama

kangen......

iyahh kangen banget crita-crita ga' penting ataupun sekedar tahu kabar bloger va blogwalking tapi sejak tulisan terakhir yang gw paksa-paksain tulis sambil curi-curi waktu dari pengawasan pak boz eh engga' dink, beliau ga' ngawasin koq cuma ngasih kerjaan seabreg yang bikin gw terputus dengan dunia maya.

alhamdulilah acara pelatihan selama 20 hari dah kelar, tinggal menyisakan laporan-laporan yang dah gw cicil mulai Rabu kemarin. akses internet yang seminggu lalu terputus juga dah normal lagi. jadi... nanti malam gw pengen memulai lagi merangkum apa yang dilewatin 3 minggu ini, WAKSS!! 3 minggu?? lama juga ya gw absen. okelah, besok-besok gw awali hari dengan menebar comment dan mengakhiri hari dengan menebar cerita garing binti basi hehehee....

i'll be back!!

Disini, untuk Sebuah Janji

Generasi masa kini mungkin telah memiliki pemikiran yang terbuka dalam mendefinisikan kewajiban anak kepada orang tua. Dari banyak opini di ...