Tuesday, July 24, 2007

Namai Aku "Sulaiman"

Aku mo namain anakku nanti “Sulaiman”

Kalimat itu teringat kembali di kepala ketika gw bertemu lagi dengan sosok perempuan muda yang sifatnya masih kekanak-kanakan, Nana, itu namanya. Dia sempet jadi temen kost ketika gw baru pindah ke Bogor setahun yang lalu. Hanya 3 bulan perkenalan kami dan selama 3 bulan itu gw dibuat terkesima dengan kehidupannya yang tidak pernah aku sangka hal itu terjadi di dunia nyata. Di usianya yang baru akan menginjak usia 20 tahun dia sedang mengalami masa-masa sulit dengan bayi yang ada di kandungannya. Tidak, dia sudah bersuami dengan Abi yang tidak lain temen kelasnya sendiri. Mereka menikah muda tanpa restu dari orang tua Nana. Awalnya gw juga berpikir mereka hanyalah anak muda yang keburu nafsu dan tidak berpikir panjang, tapi setelah mengenalnya semua pikiran buruk gw hilang.
Orang tua Nana pikir saya cuma nyari hartanya aja Mba’, tapi saya tidak peduli apapun pendapat mereka. Ketika saya melamarnya tahu Mba’ dengan apa keluarga saya disambut?

Gw cuma menggeleng menunggu penjelasan Abi sambil nonton penyisihan group piala dunia. Abi sosok yang sederhana dan rajin beribadah, dia terlahir dari keluarga yang sangat miskin, kakaknya tidak ada yang kuliah bahkan beberapa hanya tamat SD hanya dia yang bertekad ingin kuliah dengan bantuan beasiswa yang selalu diusahakannya sambi kerja serabutan.
Golok mba’! bahkan sempat dilemparkan ke arah saya tapi beruntung sekali waktu itu saya terpeleset kulit pisang. Saya yakin sekali Tuhan menyelamatkan nyawa saya untuk membawa Nana dari keluarganya. Papanya biadab, mana ada orang waras yang ingin menikahi anaknya sendiri.

Gw ga’ terkejut ketika Abi menyebut kebejatan mertuanya, karena sebelumnya Nana juga berkali-kali cerita kebiadaban Papanya. Nana beruntung tidak pernah diperkosa papanya walopun sering mengalami pelecehan, karena kembarannya sudah beberapa kali mengalaminya sejak SMP. Itu pula yang menguatkan tekadnya untuk minta segera dinikahi dan dibawa pergi jauh dari rumahnya. Tetapi bahkan setelah menikah dan pergi dari rumah masalahnya belum selesai. Di usia kandungannya yang masih muda berkali-kali Nana dibawa Mamanya untuk menggugurkan kandungannya, di urut, minum jamu, bahkan diinjek-injek perutnyapun dia pernah mengalaminya. Baik Nana maupun Abi tidak ada yang berani melawan kemauan sang Ibu kejam ini, karena dihatinya dia sangat benci menantunya, dan walopun sudah menikah mereka tidak boleh tinggal bersama. Orang tua Abipun tidak sanggup menghidupi satu mulut lagi apalagi dalam kondisi sedang hamil, jadilah semua keuangan Nana ditopang seluruhnya oleh mamanya. Setiap kali nana dijemput mamanya dari kost-an Abi tidak henti-henti baca Al Qur’an mohon perlindungan untuk istri dan calon anaknya dan alhamdulillah kandungannya selalu selamat dari segala macam proses pengguguran kandungan. Tapi kekuatan Nana mempertahankan kandungannya justru semakin menguatkan Papanya untuk mendapatkan cucunya, dia dan kelompok klenik sesatnya beranggapan anak dalam kandungan Nana adalah titisan orang ”hebat”. Alasan klenik pula yang digunakannya untuk ”makan” anaknya sendiri.
Yang gw heran Bi, kenapa sih mamanya bisa ga’ berperasaan begitu. Dia sudah hidup terpisah dari suaminya, pastinya dia punya alasan kuat untuk mengakhiri pernikahannya, tapi kenapa dia selalu nurutin perintah suaminya?

Saya juga bingung, kadang-kadang mamanya bisa lunak seperti di pihak kami, tapi setiap papanya memerintahkan apapun untuk mengakhiri pernikahan kami beliau jadi sangat keras. Mungkin pengaruh jompa-jampinya ya Mba’ hehehe

Memang sangat membingungkan, karena gw pernah bertemu dan terlihat dia sangat sayang sama kedua anaknya, bahkan banyak sekali peralatan bayi yang juga dia belikan.Tapi seperti yang dibilang Abi, dia juga jadi orang pertama yang menyeret Nana ke dukun. Karena takut bayinya akan di ambil, maka di usia kandungan yang ke-8 tepat setelah Ujian Akhir selesai mereka memutuskan cuti dari kuliah dan tinggal di rumah orang tua Abi dengan catatan kami seolah-olah tidak tahu kemana mereka pergi.
Darimana kamu tahu anakmu nanti laki-laki?

Percaya banget Mba’, tadi tu pas sholat di sujud terakhir dalam waktu sepersekian detik aku seperti ngliat anakku lahir dan tumbuh menjadi anak-anak. Dia bilang, Ma..jangan khawatir ya, nanti setelah kelahiranku akan meringankan penderitaan Mama. Dan namai aku Sulaiman.

Subhannallah! Gw terkesima dengan apa yang nana ceritakan sore itu setelah dia menunaikan sholat Ashar. Ya Allah betapa besar kecintaan-Mu pada dua anak muda ini, semoga semua itu terwujud. Gw ga’ sempet nengokin Sulaiman bareng temen-temen kostan cuma nitip salam dan minta maaf karena waktu itu juga bertepatan dengan minggu-minggu pelatihan.
Mba’ Ndah!!

Gw langsung berhenti di depan tukang ketoprak Grawida begitu mendengar suara cempreng yang sangat gw hapal. Gw ga’ nyangka bisa bertemu lagi dengan mereka di lingkungan kampus.
Nana, Abi! Kalian kuliah lagi??
Alhamdulillah Mba, kami bisa kuliah lagi setelah setahun berhenti
Gimana kabar Sulaiman?? Siapa yang menjaganya kalo kalian berdua kuliah?
Sehat Mba’, dah mulai belajar jalan. Ada orang tua dan kakak saya yang njagain
Oo jadi masih di rumah Abi, syukur deh kalo begitu. Seneng banget tahu kalian kuliah lagi, Mama gimana Nan?
Aku kuliah juga atas dukungan mama koq mba’, tapi yah sikapnya masih sama aja.
Semoga aja beliau akan berubah, keep fight ya, udah sejauh ini kalian ngejalanin jangan pernah menyerah dan harus saling mendukung. Eh nani pa kabar?
Ah panjang mba’ ceritanya
Yah.. cerita tentang Nani emang cukup panjang untuk disatuin di sini. Ntar gw ceritain lagi deh!

Friday, July 20, 2007

Laskar Pelangi, Sang Pemimpi & Edensor

Apa!!! Tidak tau Tetralogi Andrea Hirata?? Gw shock setelah tahu banyak temen gw yang ga’ tau buku terbaik karya anak bangsa yang pernah gw baca, tolong dicatet ”yang pernah gw baca” (ampe shock??). Tetralogi yang diawali dengan Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor dan diakhiri dengan Maryamah Karpov (eh yang ini dah keluar belum sih, dah lama ga’ ke toko buku nih) membawa nuansa baru ditengah cerita kacangan memuakkan semuak gw dengan acara TV yang dipenuhi sinetron aneh bahkan hingga tengah malam.

Buat gw karya Andrea Hirata keren karena:
  1. Andrea Hirata membawa cerita real kalangan bawah tanpa mendramatisir kemiskinan dengan cerita mendayu-dayu penuh airmata kepalsuan (laskar pelangi – in the beginning)
  2. Andrea Hirata menghadirkan kisah menyentuh dari dunia pendidikan, bukan hanya hasil pendidikan di sekolah tapi juga hasil pendidikan di keluarga dan lingkungan yang bisa dijadikan teladan dan inspirasi bagi pembacanya (laskar pelangi – in the middle)
  3. Andrea Hirata mengajarkan bagaimana menyikapi kenyataan hidup yang terkadang sangat pahit dan jauh dari yang kita harapkan (laskar pelangi – in the end)
  4. Andrea Hirata mengajarkan betapa berarti sebuah mimpi, cita-cita dan harapan karena itulah yang membuat qt bisa selalu bertahan hidup, bahkan disaat seolah masa depan begitu suram pesannya begitu jelas... Jangan pernah sekalipun membunuh mimpimu!” (sang pemimimpi)
  5. Andrea Hirata membawa wujud sebuah persahabatan pada satu tataran “give never asking in return” (sang pemimpi)
  6. Andrea Hirata menguatkan optimisme bahwa tidak ada yang tidak mungkin selama qt memiliki mimpi, berkemauan keras, berusaha dan berdo’a, karena kita tidak pernah tahu bagaimana Tangan Tuhan bekerja mengukir jejak kehidupan kita (edensor)
  7. Andrea Hirata seperti pengarang yang lain bercerita tentang Italy lebih dari 1 Bab (edensor)
Satu hal aja yang ga’ gw sukai, si ”Ikal” masuk kelompok FBR (Fans Berat Rhoma) yang mana daripada apapun di dunia ini, gw ga’ suka!

Walaupun Emmy ga' mempercayai arti airmata yang gw tumpahin sewaktu baca Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi mengingat track record airmata gw yang sering dinilainya ga’ penting pada saat gw begitu tersentuh dengan sebuah adegan film, cerita dalam novel, lyric lagu yang mengena atau bahkan ketika kesel dengan teramat sangat tapi gw berani jamin bahwa kisah yang dihadirkan bakal bikin hati lo tergetar. Gw banyak menangis di Laskar Pelangi yang mengangkat kisah masa kecil ”Ikal” bersama teman-teman ”laskar pelanginya” dan gurunya, walopun kisahnya lucu-lucu tapi kelucuan itu mengharukan. Diakhir cerita, kisah Lintang dewasa benar-benar bikin kamar gw banjir.
Seperti Ikal, gw juga mencintai sosok Lintang kecil dengan semangat kayuhan sepedanya untuk sampai di sekolah, semangat belajarnya ditengah segala keterbatasan dan dengan anugerah kecerdasannya. Walopun gw tahu setelah Bapaknya meninggal Lintang tidak bisa melanjutkan sekolahnya tapi gw masih percaya saat dewasa nanti Lintang paling tidak menjadi Guru yang hebat. Dan ketika sebuah bedeng kecil, kumuh menjadi tempat tinggalnya dan ketika sebuah tronton menjadi benda yang dikemudikannya dan ketika kemiskinan masih memeluk erat nasibnya dan ketika kecerdasan masih melekat diotak encernya dan ketika di atas semua itu dia berkata
”Jangan sedih Ikal, paling tidak aku telah memenuhi harapan ayahku agar tidak jadi nelayan...”.
Seperti Ikal, gw juga tidak terima dengan kenyataan yang menimpa Lintang.

Sang Pemimpi membuat gw banyak ketawa dengan tingkah konyol Arai, Ikal dan Jimbron. Ikal yang suka mengutip kata-kata Bang haji, kisah perburuan cinta Arai dan Jimbron, kenakalan mereka di sekolah dan di masjid bahkan keingintahuan mereka dengan tontonan ”panas” bener-bener mengocok perut. Apalagi sewaktu Arai belajar nyanyi sama Bang Zaitun, Musisi dangdut beken (terbukti dengan koleksi istrinya yang berjumlah 4) dan ya ampunnn... gaya bicaranya itu lho yang selalu di akhiri dengan hi...hi...hii buat mamerin gigi emas putihnya wuakakakkk gw nguakak abis setiap baca dialognya Bang Zaitun ini. Ga’ lupa dengan acara meweknya... di Sang Pemimpi gw cuma menangis sewaktu Ikal disadarkan Arai akan tindakan bodohnya melepas impiannya dengan sebuah kalimat yang gw inget banget
Tanpa Mimpi, orang seperti kita akan mati!”.
Ikal yang merasa bersalah dengan ayahnya yang pendiam dan tidak pernah menuntut berlari menyusul ayahnya yang telah mengayuhkan sepedanya sangat jauh. Perasaan bersalah yang diceritakan Andrea begitu menyentuh begitu, juga dengan tindakan yang di ambil Ikal menebus kesalahannya walaupun tanpa ucapan maaf. Saling menolong dan berkorban serta melakukan apapun demi kebahagiaan teman menjadi wujud persahabatan sejati yang ditunjukkan Arai, Ikal dan Jimbron. Di Bogor, Ikal bekerja di kantor pos mewujudkan impian masa kecilnya yang tidak pernah diimpikannya. Jalan menuju tergelarnya impian dari Pak Balia untuk belajar di Sorborne Perancis akhirnya terbuka setelah Arai dan Ikal mendapat beasiswa S2.

Edensor adalah petualangan, mengasyikkan dan bikin iri. Seperti dalam cerita forest gum, Aria dan Ikal mewujudkan satu per satu impiannya bahkan tanpa disangka-sangka terwujud pula kutukan akibat kenakalan masa kecil melalui perjalanannya sebagai backpacker setelah melakukan taruhan dengan teman-teman kuliahnya. Berbekal pakaian ikan duyung untuk pameran jalanan mereka menyusuri kota-kota di eropa mengharap recehan sebagai ongkos perjalan ke kota selanjutnya. Perjalanan ini juga menjadi pencarian Ikal akan cinta pertama dan cinta matinya kepada A Ling. Serangkaian perjalanan yang tidak jarang menegangkan, mengenaskan dan juga menyenangkan diakhiri dengan kemenangan Arai dan Ikal. Tapi sayang, jejak A Ling tetap tidak ditemukan, hanya novel pemberian A Ling yang selalu menemani Ikal. Akibat liburan yang terlalu panjang Ikal terpaksa memburu supervisornya ke Sheffield dan disinilah Ikal menemukan hamparan pedesaan Inggris yang telah begitu tergambar di otaknya... ya.. edensor sebuah kota dalam novel pemberian A Ling sekarang ada dihadapannya

The Broker & The Last Juror

Sebenernya... Ini resensi The Broker doank kok

Di akhir masa jabatannya sebagai Presiden, Arthur Morgan yang baru saja mengalami kekalahan telak dan memalukan duduk bersama Teddy, pimpinan CIA untuk mendiskusikan pembebasan Joel Backman seorang Broker ulung yang dijebloskan dalam penjara isolasi dengan tuduhan membahayakan rahasia negara. Bagi Morgan pembebasan itu hanyalah tamparan kepada Washington yang sudah mempermalukannya, sedangkan bagi Teddy pembebasan Backman hanyalah sebuah pancingan agar pihak-pihak yang terkait kasusnya memperlihatkan diri, kalopun Backman mati itu bukan masalah besar selama kematiannya tidak terjadi di Amerika.

Backman dibuang ke negara yang amat sangat gw sukai, I-T-A-L-Y
. Dengan identitas baru bernama ”Marco” ia dibantu oleh Luigi dan Ermanno mulai belajar bahasa Italy dan mengenal lingkungannya mulai dari kebiasaan makan, minum dan tentu saja berbusananya. Ahh Italy emang keren banget, penulis manapun yang mengambil setting Italy dijamin akan menghabiskan lebih dari satu Bab hanya untuk menceritakan keindahan tempat, makanan, kopi, opera, fashion atau bahkan sejarah bangunannya. Okelah tidak perlu gw ceritain keindahan Italy menurut sudut pandang John Grisham, kita liat aja kasus yang membuat Backman eh Marco sampe di tuduh membahayakan rahasia negara.

Tuesday, July 17, 2007

Nilai kepingan rupiah

Panas terik dan macet, sebuah pemandangan yang biasa ketika gw menuju stasiun kota yang tentu aja dari tempat favorit gw "Mangga 2". Tapi ada sebuah pemandangan luar biasa yang ga' bakal gw lupain dari seorang pedagang asongan yang menagih uang ke sopir angkot yang gw naikin. Ah!! Itu mah biasa! Memang, kejadian seperti itu biasa sekali di jalanan. Yang tidak biasa adalah sorot mata sang pedagang asongan yang begitu berharap
"Bang, saya minta uang rokoknya ya!" sang pedagang asongan dengan logat jawanya menagih utang si sopir angkot
"AH kau tunggu lah dulu, aku baru narik ini!"
"10.000 rebu lah Bang, aku lagi butuh"
"Aku bilang tidak ada ya tidak ada, nanti lah. Aku narik dulu, nanti pasti aku bayar!"

Pedagang asongan hanya tersenyum getir mendengar penolakan sopir angkot dan melayangkan pandangan kosong ke arah lain dan kemudian berlalu.

Gw yang duduk di pojok belakang cuma menyaksikan adegan singkat itu dengan miris. Miris melihat barang belanjaan gw, uang 10.000 ribu terlihat begitu kecil ketika melihat tumpukan dvd, baju, tas dan pernak-pernik ga' penting lain yang ada di tangan gw, sedangkan tidak jauh di depan gw ada seseorang yang begitu berharap mendapatkan hak-nya sebesar 10.000 ribu. Nyesel menyadari gw tidak berpikir dan bergerak cepat membeli tisu/permen atau barang dagangan lain yang dibawanya demi sekedar menyerahkan uang yang dibutuhkannya. Uang 10.000 ribu dan sering kita menyebutnya "cuma 10.000 ribu" terlihat begitu besar nilainya di mata mereka yang mengais rejeki di jalanan dengan keuntungan beberapa ratus perak dari setiap barang dagangannya. Semoga Tuhan memudahkan rejeki buat pedagang asongan itu dan juga untuk orang-orang lain yang begitu menghargai setiap keping rupiah dari jerih payahnya berpeluh dijalan yang panas dan terik.

Thursday, July 12, 2007

UNINTENDED

You could be my unintended
Choice to live my life extended
You could be the one I'll always love
You could be the one who listens
to my deepest inquisitions
You could be the one I'll always love


I'll be there as soon as I can

But I'm busy mending broken

pieces of the life I had before


First there was the one who challenged
All my dreams and all my balance
HE could never be as good as you
You could be my unintended
Choice to live my life extended
You should be the one I'll always love


I'll be there as soon as I can

But I'm busy mending broken pieces of the life I had before

Before you


**MuSe - Unintended

Maaf.. gw dulu buta

taken from: hurt - cristina aguilera
Seems like it was yesterday
when I saw your face
You told me how proud you were
but I walked away
If only I knew what I know today
I would hold you in my arms
I would take the pain away
Thank you for all you've done
Forgive all your mistakes
There's nothing I wouldn't do
To hear your voice again
Sometimes I want to call you
but I know you won't be there
I'm sorry for blaming you
for everything I just couldn't do
And I've hurt myself by hurting you
Some days I feel broke inside but I won't admit
Sometimes I just want to hide 'cause it's you I miss
You know it's so hard to say goodbye
when it comes to this
Would you tell me I was wrong?
Would you help me understand?
Are you looking down upon me?
Are you proud of who I am?
There's nothing I wouldn't do
To have just one more chance
To look into your eyes and see you looking back
I'm sorry for blaming youfor everything I just couldn't do
And I've hurt myselfIf I had just one more day,I would tell you how much thatI've missed you since you've been away
Oh, it's dangerous
It's so out of line to try to turn back time

Disini, untuk Sebuah Janji

Generasi masa kini mungkin telah memiliki pemikiran yang terbuka dalam mendefinisikan kewajiban anak kepada orang tua. Dari banyak opini di ...